Longdown's Story

1.4K 14 0
                                    

Genre: Misteri-Action
Tema: Agen Ganda
Keyword: Pengkhianat, Akting, Tampon

"Bagaimana dengan ini?" Gadis di hadapan Vyn menunjukkan gaun dengan belahan samping yang panjang hingga ke paha, bagian bahunya strapless. Pria mana pun pasti menganggapnya menarik, tapi tidak dengan Vyn. Ia bahkan tak menoleh, ia sibuk dalam kepalanya sendiri. Gadis itu mengernyit. Vyn berubah, tak seperti saat pertama mereka bertemu. Lebih tepatnya saat pertama Kezia dijebak dan kedoknya terbongkar.

Gadis itu masih tak habis pikir ia bisa begitu bodohnya jatuh dalam jebakan. Ia seharusnya tahu saat pertama mendapat panggilan itu. Pertemuannya dengan Fantum, klien ranjangnya itu ternyata sudah diatur Organisasi Ranjang Ternoda. Kezia bekerja sebagai teman ranjang, ia menolak disebut pekerja seks komersial atau hooker. Dalam perspektifnya, seks yang ia lakukan bukan hanya didasarkan nafsu, tapi juga katarsis, kliennya biasanya pria kesepian dengan stres menumpuk. Awalnya mereka akan berbincang, Kezia adalah pendengar yang baik, teknik mimikrinya membuat para kliennya merasa tak sendiri. Namun, tentu saja sentuhan terakhir permainan ranjang pasti selalu terjadi.

Kezia tak menerima sembarang klien, ia hanya berhubungan dengan orang-orang yang berkaitan dengan kliennya yang terdahulu. Fantum bukanlah salah satunya, tapi Kezia merasakan gangguan dari dalam diri Fantum. Pria itu meskipun menggunakan jasa Kezia dia terus saja ceramah soal betapa jeleknya pekerjaan Kezia, meskipun akhirnya berhasil dibungkam goyangan Kezia. Pertanyaannya, dari mana Fantum tahu soal jasa yang ditawarkan Kezia? Pria itu sama sekali tak dikenalnya. Tadinya Kezia tak ambil pusing, tapi sekarang ia tahu kalau Madam Gorila ada di belakangnya. Wanita itu benar-benar mimpi buruk. Setelah Alice dilenyapkan, Ale bunuh diri, kini ia mengincar bagian dalam Organisasi Titituit.

Kezia diminta menjadi agen ganda dalam organisasinya sendiri, Titituit. Tak banyak pilihan yang Kezia punya. Mempertahankan loyalitasnya, tapi mati karena profesinya terbongkar atau tetap hidup dan berkhianat. Pilihan yang sudah jelas, Organisasi Titituit melarang segala bentuk tindakan amoral, mereka bahkan mengampanyekannya. Jika sampai Mother tahu, habislah dia. Meski berlagak suci, Kezia tahu ia hanyalah seorang hipokrit.

Saat pikiran Kezia sibuk beralih antara gaun dan acara malam ini. Ia tak sadar Vyn sudah keluar dari butik. Saat berbalik kursi di belakangnya sudah kosong. Ia melihat dari jendela pria itu tengah menyebrangi jalan sambil berlari. Kezia heran kenapa ia tak khawatir kalau Kezia akan kabur. Ia terlihat sangat percaya diri dengan kemampuannya. Tak hanya Vyn, seluruh anggota Organisasi Ranjang Ternoda memiliki kepercayaan diri yang bahkan terlihat jelas sejak pandangan pertama. Rumor tentang mereka yang menjalankan bisnis kotor dan segala gunjingan itu seakan angin lalu saja bagi mereka. Diam-diam Kezia mengagumi sisi itu. Saat yang lain sibuk menuding sisi gelap mereka, organisasi itu justru sibuk mengurusi anggota mereka. Ya, saat yang lain sibuk mengurusi yang lainnya, mereka sudah semakin jauh ke depan.

Vyn mengetuk pintu itu empat kali, lalu menggoyangkan gagang pintunya tiga kali kemudian masuk. Madam Gorila tengah duduk memunggungi pintu.

"Madam." Vyn menutup pintu di belakangnya.

"Hmm."

"Ada buttplug." Vyn melangkah maju mendekati Madam Gorila, yang tak lain adalah ibunya dan owner bayangan Organisasi Ranjang Ternoda.

"Suruh masuk saja," kata Madam tanpa menoleh.

"Bukan, maksudku ada buttplug di atas meja."

"Pantas kucari tak ketemu, ternyata di sini," kata Madam saat berbalik. Ia memasukkan buttplug itu ke dalam laci.

"Madam, sebenarnya kenapa Ranjang Ternoda jadi menargetkan Titituit?"

"Kau lebih baik bersiap. Acaranya nanti malam, bukan?"

SeSum - Selasa MesumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang