Perang Gank

1.5K 15 1
                                    

SESUM 20 Februari 2018

Tema : Agen Ganda
Genre : Misteri, Action

Keyword : pengkhianat, akting, tampon

Sesum kali ini dimulai dari jam 08.30 -17.00. Diperiksa hingga jam 19.00. Kumpulkan di notes peso, biar bisa ta cek dulu.

*perhatikan PUEBI KBBI
*sesuaikan dengan genre action, tidak hanya pwp yash. Yang pwp, ta suruh ulang.

*ini tidak wajib, namun silakan bagi yang maso dan keceh sekali


* * *


Lima menit dari sekarang, merupakan perpanjangan waktu bagiku menyiasati waktu saat malapetaka besar melanda geng ini. Aku mendengar kabar, bahwa akan ada dua gerakan tersembunyi untuk menentukan siapa yang layak menjadi penguasa.

Di antara ketegangan yang terjadi, aku mencoba mengabaikan ketakutan, mengalihkan pikiran dengan mengamati sekitar. Kata orang, saat kau menjadi agen ganda, usahakan kau tahu apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka kerjakan. Agar informasi yang kau berikan akurat dan bukan info sembarangan. Makanya, semua panca inderaku berfungsi sesuai kegunaan masing-masing.

Ada sekitar 7 orang ahli para pria tampan-clear line kami menyebutnya- memasang air muka yang sangat serius. Mereka sibuk berembuk menyusun rencana jitu guna memenangkan peperangan dengan musuh bebuyutan. Selain itu, di pojok ruangan yang berdekatan dengan jendela, dua orang gadis tengah berdiskusi. Mereka sibuk melaporkan kondisi di luar melalui ear zoom yang terpasang di telinga. Setahuku, alat itu mampu menangkap suara dalam jarak 300 hingga 500 meter. Aku ingin mencurinya satu.

"Woiii!" Aku terlonjak kaget. Jantungku hampir keluar dari tempatnya gara-gara adik kelasku yang lelet ini.

"Ca, bisa tidak kau menyapa kakak biasa saja? Kau benar-benar ingin aku pergi ya dengan cepat?" Kejengkelanku tidak aku tutup-tutupi.

"Hehehe ... maaf Kak Lani. Habisnya kakak berdiri kayak orang asing. Kita sibuk, hanya kakak saja yang tenang-tenang. Ketua sudah membagi tugas. Kakak dapat tugas apa?"

Alisku menekuk sebelah. Tugas? Bahhh ... apa yang sudah aku lewatkan di sini?

"Tugas apa? " Aku bertanya langsung ke inti.

"Kita akan menjadi mata-mata bagi geng anak jalanan yang lain, Kak. Kudengar kakak akan di tempatkan di geng yang bernama um ... apa tadi, ya?" Gadis itu mengetuk kepalanya mengingat-ingat kembali. Debaran jantungku meningkat drastis. Jangan bilang jika di ....

"Peso. Ya, kakak dan si baby Princess di tempatkan di sana. Buat mencuri informasi tentang geng berbahaya itu. Masa kakak belum mengetahuinya?"

Shit! Kenapa harus aku?

"Apa yang dikatakan Caca benar, Lani. Dan mulai saat ini namamu berganti menjadi Yambek. Kau sanggup untuk melakukannya?"

* * * * *

DOR!

BRAKKK!

PRANG!

Segala jenis suara menyatu dalam ruangan. Aku mempercepat langkahku. Ada apa lagi ini? Apa perang itu sudah dimulai? Apa ketika aku ke kamar mandi, kejadian luar biasa langsung terjadi? Atau Peso sudah mulai bergerak? Agh ... Mastah dan Madam kenapa pada tidak sabaran sih??

Saat aku hampir mencapai pintu ruangan, tiba-tiba saja itu pintu sudah melayang. Seorang gadis terluka parah. Mataku melotot tak percaya ketika aku mengenali siapa gadis itu.

"Caca!" Aku berteriak dan segera menghampirinya.

"Pe-pergi, Kak Lani. Me-mereka sudah mulai menyerang." Gadis itu langsung pingsan begitu memberitahukan keadaan. Ahhh! Bagaimana ini?

"Hai, Lani. Akhirnya kau datang juga." Itu suara Pitak. Pria sok memiliki aura seorang seme, padahal kenyataannya dia adalah uke. Aku menggelengkan kepala. Memijit keningku yang tiba-tiba berdenyut. Dua idiot ini rupanya.

"Lani, aktingmu sudah berakhir. Pengkhianatan yang kau lakukan ini menjadi kado terindah untuk geng kita. Benarkan, Pitak?" Senyum jahat menghiasi parasnya yang ayu namun sifatnya teramat licik melebih seekor rubah.

"Ahhhnnn ... ughhh ... terus baby terus." Aku menoleh ke samping. Tubuhku membeku seketika.Ketua dan Kak Fajar ... bagaimana bisa?"

"A-Apa yang kalian lakukan pada mereka??" Aku memang seorang pengkhianat. Namun, aku tidak suka melihat kejadian menjijikkan ini. Bangsat! Bedebah! Pasti otak mesum Bang Vyn yang ambil alih di sini.

"Ahhnnn ...." Suara erangan dari arah berlainan aku dengar. Kali ini apalagi?

"Vyn, gantikan tampon itu. Sudah tak asyik lagi. Aku mau buttplug ini yang ada di sana." tunjuk Mastah dengan dagunya. Aku menelan ludahku yang terasa pahit. Otak mereka benar-benar sudah kotor. Sudah penuh dengan sodah. Eh ... maksudnya dosa.

"Ti-tidak. Jangan! Aku mohon jangan!" Aku mengabaikan segalanya. Lebih memilih geng itu mengambil alih. Setidaknya tugasku sebagai agen ganda berhasil. Dan aku sukses membintangi film pendek ini.

THE END.

SeSum - Selasa MesumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang