✨
JEFF berlarian dari arah parkiran. Ia terlambat. Keasyikan mengoreksi skripsinya, lalu printer macet, dan akibat ponsel dalam mode senyap, Jeff tidak menyadari Kala sudah meneleponnya hampir lima kali. Jeff sering jatuh tertidur dalam proses menunggu, Kala tahu hal itu sehingga ia antisipasi menelepon untuk memastikan.
Kala berkacak pinggang.
Dengan raut muka menyesal, Jeff menghampirinya. "Maaf telat. Printer gue ngadat."
"Nggak ketiduran?" tuduh Kala.
Jeff menggeleng.
Kala menerima alasan Jeff dengan cuma-cuma, lalu menyodorkan kopi. "Titipan lo. Extra two shots."
"Thanks."
Keduanya berjalan beriringan ke lobi. "Lo udah pesen nasi kotak buat penguji?" Jeff menimpali ringan, "Tinggal beli waktu hari H aja."
"Nggak mau pesen dulu? Nanti kalau ada apa-apa, gimana?" tanya Kala.
Jeff mengerutkan kening. "Apa-apa gimana maksud lo?"
"Ya, mungkin mobil lo ngadat. Atau lo ketiduran, atau lo kesiangan, atau lo tiba-tiba sakit perut, segala kemungkinan yang bikin lo nggak bisa beli pas hari H lo sidang," tutur Kala, separuh menjelaskan, separuhnya lagi menyindir.
Jeff nyengir. "Lo udah pesen?"
"Sore ini."
"Bareng deh."
"Gue cuma beli ayam geprek, Jeff," lanjut Kala. Jeff menimpali, "Iya, ayam geprek juga nggak apa-apa. Enak, kan?"
"Yakin lo cuma mau ngasih penguji lo ayam geprek?" Kala mengulang. Ia menoleh ke arah Jeff yang kini menatapnya bingung. "Emang kenapa?"
"Pas lo seminar proposal, konsumsi yang lo kasih ke peserta seminar kan breadtalk tuh. Mana sekotak gede banget isinya empat roti! Udah gitu peserta seminarnya lima puluh orang!" Kala menggebu-nggebu. Poninya bergoyang seiring dengan gerakan kepalanya yang menjelaskan antuasias. Jeff kini mengerti dengan rasa heran Kala beberapa saat lalu.
Jeff tertawa. "Hahaha, waktu itu kan nyokap gue yang ngurus."
"Terus?"
"Yaaaa, sidang ini gue urus sendiri, termasuk konsumsinya. Gue belum bilang nyokap. Rencananya gue kasih tau sehari sebelum aja, atau pas hari H sekalian. Kalau nggak gitu, nyokap pasti pesen nasi tumpeng segede mushola fakultas tuh, buat konsumsi penguji," Jeff cekikikan.
Kala meliriknya, tersenyum. "Jadi ayam geprek aja nggak papa nih?"
"Iya. Enak, kan?"
"Enak."
"Ya udah, sip. Urusan konsumsi beres." Jeff melempar senyum. "Eh, lo laper nggak? Sarapan dulu yuk. Abis itu baru ke dekanat, fotokopi SK, minta stempel, terus nyebar surat undangan penguji."
"Kok lo tau sih, gue lagi laper.." Kala nyengir.
"Iya, perut lo dari tadi bunyi."
"Masa?"
Jeff tak menjawab, ia justru mengajak Kala untuk duduk di salah satu gazebo berpayung yang kosong. Keduanya duduk berhadapan. Kala meletakkan mapnya di satu kursi yang tak ditempati. Sementara Jeff mengeluarkan kotak tupperware dari dalam ranselnya.
"Ini kayaknya bakal tumpah deh, soalnya gue naruhnya asal di tas. Semoga nggak ada yang berkuah," celetuk Jeff.
"Dibekalin nyokap lo lagi?" tanya Kala, yang lebih seperti pernyataan dari pada pertanyaan. Jeff mengangguk sebagai jawaban.

KAMU SEDANG MEMBACA
ROSY
General FictionAgni Samandriel - mostly known as Sammy - decided to join Leo's band to heal his brokenheart, to forget the girl who used to be his world. But it's not gonna be easy. Copyright ©2018