✨
DYLAN menatap ponselnya. Ia mengirim pesan pada Sammy dua jam yang lalu, tapi tidak ada respon. Malah, tiba-tiba saja Aisya muncul di ambang pintu, menggoyang-goyangkan kantung plastik. "Mau kebab nggak?"
"Mau." Dylan melompat dari tempat tidur.
Keduanya duduk di teras, dengan masing-masing kebab di tangan. Aisya mengunyah pelan, lalu melirik Dylan yang hari ini lebih diam dari biasanya. Gadis itu reflek melontarkan pertanyaan. "Kenapa?"
"Apanya?"
"Mukamu," tanya Aisya. "Lebih jelek dari biasanya. Pasti mikirin sesuatu deh."
Dylan melirik tajam. "Sya, lo tuh.."
"Kalau nggak mikirin apa-apa ya udah sih, aku kan cuma nanya.." Aisya menggigit kebabnya lagi.
Dylan berdecak. "Lo bisa nggak sih, baik dikit sama gue? Masa lo cuma manis sama Jeff doang.."
"Jeff ganteng sih."
"Hah?" Dylan melotot.
Aisya nyengir. Ia mengalihkan pembicaraan, "Aku tadi cek explore di instagram, terus ada akun shopping mall yang upload foto-foto kalian di acara nikahan hari ini. Keren juga belum apa-apa udah main endorse."
"Itu punya temen Jeff."
"Tuh, kan. Risiko orang ganteng.." celetuk Aisya cekikikan kecil.
"Sya, lo nggak papa nih main ke rumah gue jam segini? Nanti nyokap bokap lo nyariin," Dylan melemparkan pertanyaan begitu ia sadar kalau ini sudah pukul sebelas.
Aisya manggut-manggut. "Aku tidur sini kok, sama Mama. Besok mau bikin pukis."
"Oh."
Aisya meremas bungkus kebab yang sudah kosong dan hendak beranjak dari duduk. Dylan menahannya. Gadis itu menoleh dengan kening berkerut.
"Gue pengin ikut A:MUSIC. Jeff juga."
Aisya menimpali cepat, "Ya ikut. Bukannya udah buka pendaftaran? Udah mau tutup juga kan? Buruan deh, nanti telat nyesel tau rasa."
"Tapi Leo nggak mau."
Napas Aisya langsung mencelos. Kini ia tahu kenapa air muka Dylan keruh, dan kebabnya hanya digigit dua kali. Aisya menggigit bibir bawahnya, "Sammy?"
Dylan mengangkat bahu.
"Terus rencana kamu gimana?"
Dylan mengangkat bahu lagi. Aisya mendesis, "Skripsi tuh kerjain."
Dylan hendak menyalak, tapi Aisya sudah tersenyum ke arahnya, "Canda."
Aisya menggumam pelan. "Udah fix tuh, Leo sama Sammy nggak mau ikut?"
"Nggak tahu."
"Kamu penginnya gimana? Rencana kasar deh, kalau seandainya Leo sama Sammy beneran nggak mau ikut," Aisya memancing supaya Dylan memutar otak.
Pemuda itu menatap Aisya, "Lo mau nggak ikut bareng kita?"
Aisya terdiam.
"Ya gue tahu, kemaren-kemaren gue yang ngelarang lo ikut band kita. Gue pengin lo fokus sama toko kue lo, dan kita juga udah ngajakin Sammy buat gabung. Tapi sumpah deh, Sya, gue pengin banget nyoba A:MUSIC. Paling nggak supaya tau aja rasanya, jadi bahan perbandingan. Gue nggak muluk pengin menang kok.."
Aisya menggigit bibir bawahnya lagi.
"Lo udah dapet lokasi toko ya?" tanya Dylan.
Aisya mengangguk. "Iya. Kemaren udah DP sama Mama."

KAMU SEDANG MEMBACA
ROSY
Ficción GeneralAgni Samandriel - mostly known as Sammy - decided to join Leo's band to heal his brokenheart, to forget the girl who used to be his world. But it's not gonna be easy. Copyright ©2018