"WHAAAT?!! BENER-BENER YA ITU SEDEL BECAK!!!" Emosiku meledak seketika itu juga. Bagaimana tidak Si Sedel Becak itu dengan sangat sangat sangat menyebalkan mengscreen shoot VC ku semalam kemudian ia pajang di snapgram miliknya. Bukan main, dia bikin harga diriku turun ke dasar jurang! Anjay!
Aku menaruh tasku kasar ke bangkuku dan langsung beranjak menghadang Ferdy di depan kelasnya. Sedang Bianca dan Ayu hanya mengawasiku dari depan kelas. Jarum panjang menunjukkan pukul 6.40 dan sedel becak itu belum datang.
"Ferdy itu biasanya telat Ven." Celetuk Axcel, teman sekelasnya.
"Biarin. Pokoknya gue mau minta pertanggungjawaban dia."
"Hahaha Veny, Veny. Tapi makasih loh berkat snapgram Ferdy semalem nggak ada tikus lagi di rumah gue."
"Anjing lo! Sama aja ya ternyata sama sedel becak." Aku menjitak kepala Axcel.
"Duhh.." Axcel mengaduh kesakitan.
"Ngapain lo mukulin temen gue? Cari masalah?" Tanya Ferdy menantang. Rupanya sedel becak ini sudah dari tadi di belakangku.
"Elo tu yang nyari masalah. Apaan coba ini maksudnya?!" Kutunjukkan snapgram yang dibuatnya.
"Oh itu. Iseng doang." Jawab Ferdy sambil nyengir.
"Iseng? Lo bilang ini iseng doang? Lo tu..."
"Lo juga iseng tutup VC gue padahal gue belum selesai ngomong. Gasopan banget sih lo!" Kata Ferdy memotong perkataanku.
"Oohhh jadi kalian VC VCan nih semalem. Utuutuwww co cwittnyaa..." kata Axcel ala ala girlband korea.
"DIEM LO ANJIR!" Gertakku dan Ferdy bersamaan.
"Uww, serem deh kalau lagi world war gini. Yaudah kalian selesaiin dulu ya masalah rumah tangga kalian. Gue mau cabut dulu." Balas Axcel.
"Cih-_- Rumah tangga? Amit-amit jabang baby deh."
"Dih, gue juga gamau kali." Tambah Ferdy.
"Siniin ponsel lo!" Aku merebut ponsel Ferdy dari saku atas seragamnya lalu menghapus snapgram dan SS-an yang ada di gallery ponselnya.
"Apaan sih lo. Asal rebut aja." Kesalnya sambil merebut ponselnya dari tanganku.
"Itu kan foto gue. Gue punya hak dong." Aku membela diri.
"Tapikan ini ponsel gue. Akun juga akun gue. Gue juga punya hak dong!" Ferdy tak mau kalah.
"Aargghh! Enyahlah." Kataku sambil menjauh darinya dan memutuskan untuk kembali ke kelas.
"Wait!" Kata Ferdy sambil menggenggam pergelangan tanganku.
"APA LAGI?!"
"Kelas elo kesana bego!" Jawab Ferdy sambil menunjukkan arah kelasku yang benar.
Shit! Pake acara salah arah segala.
"THANKS!" Kataku tak menatapnya karna sangat malu.
"URWELL!"
Aku menghampiri Bianca dan Ayu tetapi mereka malah menertawaiku. Sialan.-.
Setelah pelajaran sejarah yang amat sangat membosankan dan membuatku mengantuk, ketika bel istirahat aku langsung bergegas ke toilet untuk mencuci muka lalu pergi ke taman sekolah mencari kedamaian. Kutancapkan headset di telingaku yang menyenandungkan lagu Best Mistake I Made milik Ariana Grande. Tak lupa novel tentang petualangan dan persahabatan menemaniku saat ini. Bianca dan Ayu? Mereka kusuruh pergi ke kantin saja toh mereka juga tau jika aku baru tak ingin diganggu.
Seseorang melepas headsetku dari belakang. Kupikir ini tingkah jail Ferdy ternyata ini tingkah jail Nicole.
"Pffftt.." aku memutar bola mata malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, My Possessive Enemy
Teen Fiction[WARNING 18+]⚠Relasi aneh dari dua insan yang tidak pernah sehati namun tak pernah terpisah. Tak saling memahami, namun akhirnya saling mengikuti kemanapun angin membawa mereka pergi. ⚫ Ferdy: "I just wanna see. I just wanna see how beautiful you ar...