Malam ini adalah malam perayaan anniversary mama dan papa, jadi tak heran jika rumahku tidak sepi seperti biasanya. Melainkan ada banyak tamu-teman papa dan mama- yang datang, juga Bianca, Ayu dan Ferdy daaann tak lupa pacar baru Kak Veno, namanya Kak Karen. Kak Veno tidak bohong, Kak Karen ini cantiknya seperti bidadari. Cantik sekali. Awalnya aku sempat tak percaya gadis nan ayu sepertinya mau menjalin hubungan yang serius dengan kakakku.
Terlalu cantik bukan? Jangan-jangan Kak Veno pakai susuk nih. Hahaha.
"Kak Karen kok mau sih sama Kak Veno?" Tanyaku.
"Eh maksud lo apa?" Tanya Kak Veno sewot. Sedangkan Kak Karen malah menertawakan kami.
"Kakak kamu baik Ven." Jawabnya sambil tersenyum.
"Syukurlah Kak Karen nggak jawab karna Kak Veno ganteng. Karena itu hanya mitos. Hahaha."
"Kampret lo emang!" Kak Veno menoyor kepalaku.
"Duh!"
"Haaaiii Venyku sayang." Sapa Bianca yang baru saja datang bersama Ayu.
"Hi girls! Kalian cantik juga malem ini." Pujiku.
"Yee gimana sih, kita mah emang udah dari lahir cantik tauk!" Kata Bianca.
"Oya Ca? Yang waktu poninya cepak itu juga cantik?" Tanyaku.
"Ah udah ahh jangan ngebahas itu lagi. Yang penting sekarang gue cantik. Hahaha *ketawa jahat*" sedangkan Ayu dan aku menggelengkan-gelengkan kepala kami karena heran.
"Oya, congratulations ya Ven. Hihihi. Gimana lo udah cerita sama mama papa lo?" Tanya Bianca.
"Sstt! Belum Ca. Nanti dong. Kan surprise!" Jawabku.
"Hehehe oke deh. Good luck ya. Pasti papa mama lo bangga deh sama lo.
"Iya Ven bener tu kata Bianca." Sahut Ayu.
"Yaudah kalian masuk dulu gih, ketemu mama sama papa. Ada di dalem tuh. Inget ya diem dulu." Kataku menyuruh mereka masuk.
"Siaaap deh. Kita kesana dulu ya Ven." Kata Ayu.
"Oke."
Mataku menyapu ke seluruh sudut halaman belakang rumahku. Melihat semua tamu yang sudah berdatangan sejak tadi. Namun, ada satu tamuku yang belum kulihat batang hidungnya. Mataku terus menari-nari mencarinya sejak tadi.
"Nyariin siapa?" Tanya seseorang yang ada di belakangku. Membuatku langsung berbalik menghadapnya.
"Enggak nyariin siapa-siapa kok." Jawabku yang tentu saja bohong.
Ferdy tersenyum kecut, "Yang disana pakai gaun bunga-bunga siapa Ven?" Tanyanya.
"Oh, itu Kak Karen. Kenapa?"
"Cantik."
"Hm..."
"Tapi masih cantikan cewek yang pakai gaun putih ini sih." Kata Ferdy sambil tersenyum genit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, My Possessive Enemy
Novela Juvenil[WARNING 18+]⚠Relasi aneh dari dua insan yang tidak pernah sehati namun tak pernah terpisah. Tak saling memahami, namun akhirnya saling mengikuti kemanapun angin membawa mereka pergi. ⚫ Ferdy: "I just wanna see. I just wanna see how beautiful you ar...