Ya, begitulah. Seperti yang kalian duga. Aku semakin dekat dengan Ferdy. Dan ujian nasional pun juga semakin mendekati kami. Tak terasa sudah H-5 ujian akan berlangsung. Aku merasa siap begitu pula dengan Ferdy. Kita sering menghabiskan waktu bersama untuk belajar, berdebat atau sekedar memperjelas apa yang kurang jelas. Walaupun aku kesal karena tingkah jail Ferdy yang tak kunjung berhenti, namun aku juga senang karena Ferdy selalu memberesi kamarku ketika kita belajar bersama di rumahku.
Aku tak sengaja ketiduran di kursi, di depan meja belajarku. Dengan kaki yang masih bersepatu, kusandarkan diatas meja, juga ada beberapa peralatan menggambarku yang belum sempat aku bereskan.
Aku yang setengah terjaga mendengar Ferdy bergumam. "Argh, bisa-bisanya dia tidur kayak gini?!" Begitulah kira-kira katanya. Lalu ia mulai merapikan meja belajarku. Mengangkat tubuhku dan memindahkannya ke kasurku. Tak lupa ia juga melepaskan sepatu dan kaus kakiku. Hmm, nyamannya. Kupeluk guling kesayanganku lalu kulanjutkan mimpiku.
Matahari sudah di ujung peraduannya ketika aku bangun dari tidur siangku. Dan kamarku, tentu saja sudah rapi karena sentuhan tangan Ferdy.
"Kebo!" Ferdy yang duduk di sofa kamarku memakiku.
"Lo masih disini?" Tanyaku.
"Iya lah. Kan tadi belum jadi belajar. Lo malah ketiduran."
"Sorry gue berasa penat tadi. Trus gue gambar, habis itu malah ketiduran."
"Yaudah buruan mandi sana!" Perintahnya.
"Ya lo keluar lah! Lo sengaja ya mau ngintipin gue?"
"Kayak lo tu menarik aja." Katanya sambil beranjak keluar.
"Eh gue menarik tauk! Buktinya Nicole pernah suka sama gue!" Teriakku. Dan Ferdy berhenti dari langkahnya. Ia berbalik menatapku.
"Jangan pernah sebut nama itu di depan gue." Lalu ia keluar dari kamarku.
Aku mengangkat alisku karna heran. Kenapa dia? Kok jadi possessive? Karna tak mau memikirkannya lagi akhirnya aku bergegas mandi dan selesai mandi aku turun ke bawah. Yang aku jumpai hanya Ferdy dan Kak Veno. Mereka sedang duduk-duduk di ruang tamu sambil melihat TV.
"Papa sama Mama kemana Kak?" Tanyaku.
"Gatau? Pacaran kali. Dari tadi pergi belum balik." Jawabnya.
Lalu aku duduk di samping kak Veno. Karna tadi Kak Veno bicara masalah pacar aku jadi teringat Kak Veno pernah bilang bahwa ia punya pacar.
"Kak, btw, mana pacar lo? Katanya mau dikenalin?" Tanyaku.
"Besok deh. Malem minggu gue ajak kesini." Jawabnya santai.
"Eh beneran Kak Veno punya pacar?"
"Lo pikir cuma boongan? Ya beneran lah. Kenapa lo pengen?"
Aku menggelengkan kepalaku.
"Iya. Belajar aja dulu." Wejangan Kak Veno.
"Kak Veno juga belum selesai kali kuliahnya." Balasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, My Possessive Enemy
Teen Fiction[WARNING 18+]⚠Relasi aneh dari dua insan yang tidak pernah sehati namun tak pernah terpisah. Tak saling memahami, namun akhirnya saling mengikuti kemanapun angin membawa mereka pergi. ⚫ Ferdy: "I just wanna see. I just wanna see how beautiful you ar...