BAB. 1 ✅

21.2K 483 10
                                    

Antonio, Ralph dan juga seluruh teman-teman satu team footballnya saat ini sudah berada di dalam kantor Management club football mereka. Sang Manager, Jose Matthew mulai menceramahi mereka satu per satu tentang prilaku konyol yang baru beberapa jam lalu mereka lakukan.
"Siapa yang mengajarkan kalian untuk datang dan melakukan hal konyol dan aneh seperti tadi hah?" ucap tegas Mr. Matthew di sertai amarah nya yang mulai meledak.
"Apa tak ada tempat lain yang bisa kalian datangi dari pada tempat sialan itu?" ucapnya lagi.
"Bagaimana jika sampai para awak media tahu kalian sang bintang sepak bola dari sebuah club football tersohor di negeri ini beramai-ramai melakukan pesta seks gila dan konyol seperti seekor binatang hahhhh?" teriak Mr. Matthew yang kali ini lebih menggelegar dari sebelumnya.
"Kau Antonie! Jawab pertanyaan ku sekarang? Kau seorang Captain team, kau pasti tahu kan siapa dalang di balik kejadian ini?" tanya Mr. Matthew pada Antonio.
Antonio yang tahu benar jika dia lah orang yang sudah mengajar kan hal konyol pada teman-teman hanya bisa tertunduk diam tak bergeming memandang ujung sepatu milik nya yang terasa sangat menarik untuk di lihat saat ini ketimbang melihat tatapan mematikan dari sang Manager. Hal itu tentu saja semakin membuat seorang Jose Matthew lebih emosional lagi. Dia bangkit berdiri dari kursi panas nya, kemudian berdiri tepat di hadapan Antonio yang masih diam mematung.
"Antonie! Jawab sekarang atau kau ingin aku memaksa mu untuk bicara heemm?" ucap Mr. Matthew sambil menatap tajam manik mata Antonio. Seketika itu juga terdengar suara bariton serak dari sebelah kanan tempat Antonio berdiri.
"Aku yang mengajak mereka semua ke sana untuk melakukan hal yang menyenangkan itu. Lalu kenapa? Kau tidak suka?" ucap Ralph yang berbohong sambil menatap Mr. Matthew acuh tak acuh.

Sontak seluruh mata teman-teman Ralph, terlebih lagi Sang Captain Antonio terbelalak kaget. Mereka lagi-lagi tak percaya jika Ralph berani melawan Sang Manager yang akan berubah seperti seekor singa jika sedang mengamuk itu.

"Kau lagi, aku sudah menduganya. Apa kau tidak puas dengan kekalahan kalian kemarin akibat kesalahan mu yang menghadir kan sebuah tendangan pinalti untuk Sevilla CF. hah?" tanya Mr. Matthew menatap tajam Ralph.
"Itu jelas bukan kesalahan ku Mr. Matthew. Bukankah sudah ku kata kan kepada mu jika penyerang dari Sevilla FC itu yang lebih dahulu memaki ku lalu menjagal kaki kiri Sean hingga aku harus repot-repot turun tangan menghajar nya!" jelas Ralph dengan wajah tak bersalah.
"Apa pun itu dalam aturan sepak bola tidak ada istilah yang membenarkan tingkah laku preman mu di lapangan Ralph" jawab Mr. Matthew ketus.
"Lagi pula, Kau lihat Sean sekarang!" tunjuk Mr. Matthew ke arah Sean yang adalah seorang Gelandang dalam team mereka
"Apakah dia dalam keadaan terluka parah akibat penjagalan yang di lakukan penyerangan Sevilla itu?" tanya Mr. Matthew pada Ralph lagi.
"Dia mungkin beberapa saat lalu sudah mengeluarkan berliter-liter cairan kental miliknya di tempat konyol tadi karena ulah nakal mu itu." ucap Mr. Matthew menyindir Sean.
Ralph yang mendengar hal itu pun langsung tertawa lepas sembari melirik ke arah wajah Sean yang tiba-tiba berubah menjadi merah padam seperti kepiting rebus.
"Hey, Sean! Benarkah yang di ucap kan oleh Mr. Matthew tadi itu hah? Hahaha... Berapa kali kau mengeluarkan nya tadi? Apa benar sampai berliter-liter?" tanya Ralph sambil terus tertawa terbahak-bahak memegangi perut nya terasa sakit.
Sean tak bisa menjawab apa-apa, ia geram dengan semua ejekan yang keluar dari Mr. Matthew dan juga Ralph teman satu team nya itu.
"Apa yang kau tertawa kan Ralph? Aku bahkan sedang tidak bercanda. Ini benar-benar tidak lucu" bentak Mr. Matthew menatap Ralph dengan tajam.
"Hahaha... Terserah kau saja Mr. Matthew. Saat ini aku lelah dan aku akan pulang untuk beristirahat memulihkan kondisi tubuh ku yang yah, you know lah? Sangat lelah setelah pergulatan hebat di sana tadi" tawa Ralph menggelegar sembari melenggang pergi dari Kantor Management club football mereka itu.
Ralph ingin segera kembali ke tempat permainan konyol Crazy Fantasy dan mencari perempuan yang ia yakini adalah seorang Dominnique Miguel sang pujaan hati yang mungkin sudah kembali dari Barcelona.

⚽️⚽️⚽️

"Cepat sedikit Katty, aku sangat yakin lelaki yang tidur dengan ku tadi adalah salah satu teman Antonie, Kakak ku" ucap Dominnique takut.
"Tenang kan diri mu Demmy, lihat apa yang saat ini sedang kau lakukan? Kau berjalan mondar mandir seperti setrika rusak sejak tadi." ejek Katty yang sedang sibuk memoles wajah cantik nya dengan perlengkapan make up yang dibawanya.
Mereka saat ini memang sudah selesai beraktivitas panas. Oleh sebab itu sekarang Katty sedang sibuk merias diri, setelah sebelum nya Katty mengajak Dominnique untuk berendam di sauna seks milik Madame Alice yang juga berada di sekitar tempat prostitusi seks tersebut. Begitulah, Madame Alice memang adalah seorang Mucikari terkenal yang menjajahkan wanita-wanita penghibur. Dia sengaja mencari lokasi terbaik di pinggiran kota Madrid lalu membangun sebuah arena prostitusi besar yang akan menghasil kan banyak uang. Ada banyak kamar mewah berserta gadis-gadis sexy yang siap memuaskan hasrat birahi para lelaki hidung belang.
Ada juga sauna seks yang tentu saja tak kalah menantang. Didalamnya sudah ada gadis-gadis muda tanpa busana yang akan melayani para pria mengosok punggung belakang mereka sebelum melanjutkan ke hal-hal nikmat lain nya. Lalu terakhir adalah Crazy Fantasy. Tempat permainan seks baru terbuat dari kayu, dengan bilik berlubang yang sangat ajaib dan konyol.
"Ku mohon padamu, Katty. Nanti saja berdandan glamornya jika kita sudah berada di dalam mobil, kali ini biar aku yang akan menyetir mobil mu. Aku takut jika lelaki tadi sampai memberi tahu pada Antonie bahwa aku sudah pulang dari Barcelona, Kate." rengek Dominnique pada Katty sahabatnya.
"Mereka tidak akan tahu jika kita sedang bersenang-senang menikmati liburan musim panas kita di sini Demmy jadi kau tenang saja. Bukankah tadi mereka tak melihat wajah kita kan?" jawab Katty dengan santai.
"Kau salah Kate, laki-laki itu mengenal ku. Dia bahkan berulang kali menyebut namaku di tengah permainan panas kami. Dan kau tahu apa yang lebih membuat ku sekarang terlihat seperti seorang pencuri yang kabur dan dikejar sipir penjara, Kate?" ucap Dominnique menatap pantulan wajah Kate dicermin.
"Aduh, Demmy. Please jangan buat aku penasaran. Katakan apa itu?" ucap Katty membalikkan setengah badan nya.
"Lelaki tak jelas itu berulang kali meracaukan kata cinta pada ku Katherine Martinez! Kesimpulannya adalah dia mengenal ku kate, dia tahu siapa diriku. Oh Tuhan, bagaimana ini jika Antonie kembali protektif pada hidup ku?" jelas Dominnique panjang lebar sambil menguncang bahu mulus Katty.
"Dem! Kau serius dengan apa yang baru saja kau katakan? Tapi bagaimana bisa lelaki itu sampai mengenal mu? Apalagi sampai apa tadi kau bilang? Dia meracau jika dia mencintai mu?" tanya Katty penuh selidik.
"Katty, aku serius. Sejak kapan aku bercanda hal bodoh seperti ini pada mu?" ucap Dominnique ketus.
"Hemmm... Apa mungkin itu Mark?" tanya Katty sembari berfikir.
"Mark? Tidak mungkin itu Mark. Pria devil itu bahkan tak tahu kita pergi ke sini, Kate." jawab Dominnique yang juga ikut berfikir.
"Jika begitu, mari kita pergi dari sini sekarang, Dem! Aku tak ingin kakak tampan mu itu memindahkan kau kesini lalu meninggalkan ku sendiri di kampus." ucap Katty sembari menarik pergelangan tangan Demmy cepat.

MADRID, LOVE & FOOTBALL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang