"Benarkah? Baiklah, aku akan membantu membuatnya terhindar dari jeratan hukum, asal kau kembali pulang dan tinggal di Mansion bersamaku dan Ibumu."
Juan Sergio berkata dengan melipat kedua tangannya di dada. Ia menunggu reaksi apa yang akan anak satu-satunya itu berikan dan tepat sekali dugaan beliau jika Ralph pasti akan menolak keras pemintaan sepele tersebut.
"Tapi Dad, aku kan sudah dewasa. Lagi pula sebentar lagi aku akan menikahi Dominnique Miguel. Dia bukan jalang seperti yang ada di pikiran Daddy. Dia adik kandung Antonio Miguel. Daddy tau kan dia siapa?"
Ralph dengan sedikit emosional menjawab ucapan yang berisi syarat jika ia ingin Juan Segio sang Daddy menolongnya.
"Aku juga sudah tahu jika gadis yang kau hamili itu adalah Adik dari Antonie dan aku juga tak mengatakan jika dia adalah perempuan jalang, bukan?"
Juan Sergio kembali membalas ucapan sang Putera dengan tak kalah ketus. Dia merasa jika anaknya itu benar-benar menyebalkan dan mungkin saja sifat tersebut didapatkan langsung darinya.
"Lalu kenapa Daddy memberi ku syarat seperti itu. Seolah-olah Daddy dan Mommy tak ingin aku menikah sementara anak ku sudah tumbuh dalam rahim wanita yang sangat aku cintai."
Ralph berkata sembari memutar kedua manik hazel yang juga ia dapatkan dari Juan Sergio itu dan sekali lagi sanggahan dari Ralph barusan kembali membuat lawan bicaranya memanas.
"Hey, jangan menjudgeku seperti itu! Aku dan Istriku yang cantik tidak pernah melarangmu untuk menikahi perempuan mana saja bahkan jalang sekali pun. Yang kami inginkan adalah kau berkumpul lagi bersama kami dirumah dan bila kau menikah nanti, harapan Mommy-mu adalah kau turut membawanya tinggal di tempat sederhana kami itu."
Juan berkata dengan sedikit merendah sembari membungkukkan badannya seperti memberi hormat. Pria itu tak perduli lagi bila rasa arogant yang sejak muda sudah sempat ia sandang manjadi hilang seketika di depan sang Putera demi bisa membawa kembali keceriaan yang pernah ada saat Ralph masih tinggal bersama mereka. Sedangkan Ralph yang di perlakukan seperti itu oleh sang Daddy pun mengernyitkan kedua alisnya. Ia sedikit heran dengan tingkah tak biasa yang ditunjukkan oleh Juan Sergio. Tapi dia berusaha berpikiran positif bahwa barangkali saja memang Mommy-nya lah yang meminta hal itu karena mungkin beliau sudah sangat rindu pada dirinya.
"Hemmm... Mungkin kali ini ada baiknya juga aku kembali lagi ke rumah. Biar bagaimana pun Mommy pasti juga ingin merawat Demmy yang sedang mengandung anak ku. Yah, paling tidak Demmy tidak akan merasa kesepian di Penthouse ku jika aku tinggal bertanding dan mungkin Mommy juga bisa menjaganya nanti saat mendekati waktu persalinan."
Ralph membatin sembari bersidekap menatap wajah Juan Sergio yang menunjukkan semakin banyak kerutan. Sekilas terbersit rasa iba pada Pria tua yang sejak kecil sangat tegas dalam mendidiknya. Ia kembali menerawang saat harus berlatih semaksimal mungkin untuk bisa menjadi pemain cadangan dalam team yang sekarang menjadikan dirinya sebagai salah satu pemain andalan di club itu. Padahal jika Juan Sergio membuka sedikit saja mulutnya untuk meminta pada para petinggi lain agar bisa mendukung anak lelakinya, maka hal itu pasti akan sangat memudahkan langkah kaki Ralph untuk bisa menjadi pemain cadangan disana tanpa seleksi ketat yang membuat dia baru bisa diterima setelah dua kali mendaftar dan pernah sekali kecewa karena tidak lolos seleksi.
"Baiklah, tapi Daddy benarkan akan membantu Demmy agar terbebas dari hukuman apa pun yang seharusnya tidak ia terima ini?"
Ralph kemudian bertanya dengan menatap serius ke dalam netra coklat tua keemasan milik Pria renta yang ia panggil Daddy itu. Dia mencoba menelisik jawaban yang keluar dari si lawan bicara.
"Sejak kapan aku pernah berbohong kepadamu, hemmm? Apa aku type pria pemberi harapan palsu sepertimu yang suka berjanji dengan beberapa wanita ketika hendak menghabiskan malam bersama mereka? Cih... Padahal sedari kecil aku bahkan tak pernah mengajarimu untuk membual apalagi membuai, dihadapan para wanita pula! Aku jadi ragu apakah kau ini anakku atau bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MADRID, LOVE & FOOTBALL [END]
Romance[SUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK] [DAPAT DIBACA DI APLIKASI DREAME] "Cepat kau cari perempuan yang kemarin aku tiduri itu, Antonie! Cari dia di setiap sudut Madrid ini, bila perlu ke seluruh Spain. Sebuah Tatto berbentuk buluh terdapat di pinggul...