BAB 10. 🥰

9.8K 296 3
                                    

  Suara dentuman music techno mengalun dengan keras di sebuah Club besar di kota Madrid. Hingar bingar riuh dan peluh para pencinta kehidupan malam pun berbaur menjadi satu didalamnya. Charlotte masuk ke dalam dengan langkah angkuh mencari orang yang akan memuluskan rencana jahatnya.
   "Hi swetty?" ucap Charlotte ketika sampai di sebuah private room.
   "Hi dear, kenapa kau lama sekali? Aku sudah bosan menunggu mu disini!" ucap Jessica sembari melepaskan ciuman liarnya.
   "Oh benarkah? Coba kita lihat apa benar kau bosan menunggu ku bila sebelah tangan Armando masih bertengger di dada mu seperti itu, heemm?" ucap Charlotte sembari tertawa lepas.
   "Sialan kau!" umpat Jessica seraya ikut tertawa.
   "Armando, bisakah kau tinggalkan kami berdua disini dulu?" ucap Charlotte yang ingin menunjukkan sesuatu pada Jessica.
   "Aku tidak mau, sahabat mu ini sudah hampir membuat ku meledak disini tadi jika kau tak secepatnya datang." ucap Armando sembari mengecup leher jenjang Jessica berulang-ulang kali.
   "Cih, kalian ini! Baru juga ku pertemukan beberapa menit yang lalu, sudah seperti ini. Apalagi jika tadi aku membatalkan janji kita? Mungkin kau sudah habis di terkam olehnya, Jessy." ucap Charlotte menggerutu.
  "Hahaha... Apa kau cemburu aku bermesraan dengan Armando hemm? Ku dengar bukanya dulu kau adalah mantan kekasihnya?" ucap Jessica mengejek Charlotte.
   "Whatttsss! Aku tak sudi punya kekasih buaya seperti dia Jessy. Hati dan tubuh ku hanya milik Mark, ku rasa kau tau itu!" ucap Charlotte ketus.
   "Mark? Kau masih bisa mencintai calon suami psychopath mu itu sementara dia memikirkan wanita lain di hidupnya Charlotte? Kasihan sekali dirimu." ucap Armando mengejek Charlotte.
  "Diamlah armando! Aku menyuruh mu ke sini untuk suatu hal penting, bukan hanya sekedar memperkenalkan mu dengan Jessica saja." balas Charlotte ketus.
   "Okey... Okey...! Sekarang katakan. Apa yang bisa aku lakukan untuk membantu mu?" ucap Armando langsung ke inti perbincangan mereka.
   "Pergilah menemui Mark besok, dan jelaskan semua rencana perselingkuhan yang pernah aku buat dengan mu setahun lalu. Aku ingin dia kembali seperti Mark ku yang dulu, Armand! Semua orang kini mengatai Mark ku seorang psychopath dan dia pun berubah dengan menyakiti wanita lain. Aku yakin ini semua berawal dari ulah ku mencampakkannya dulu Armand." ucap Charlotte menjelaskan isi hati nya.
   "Heemmm... Apa kau yakin tak ingin mencari pria lain Charlotte? Mark sejak dulu memang seperti itu, kau sendiri juga sering merasakan kekasarannya ketika kalian masih bersama, bukan? Jadi jangan menyalakan diri mu atas kelainan yang ia miliki. Aku sebagai sahabat mu ini sangat bersyukur kau bisa lepas darinya saat itu." ucap Armando lagi.
   "Sudahlah Armand, jangan memojokkan dia seperti itu. Turuti saja permintaan Charlotte saat ini. Aku janji besok aku akan menemani mu membujuk Mark disana, heemmm?" ucap Jessica menambahkan.
   "Aku memang ingin seharian besok bersama mu sebelum aku pulang ke Barcelona, sayang! Perkerjaan ku disini sudah selesai dan aku rasa, aku mulai tertarik dengan senyum maut mu ini." ucap Armando sembari membelai wajah Jessica.
   "Heemmm... Hati-hati Jessy, dia lebih gila dari seorang Mark Rodriguez!" ucap Charlotte tersenyum smirk.
   "Hahaha... Tenang lah sister, aku pun sama seperti mu. Kau tau kan jika Ralph Sergio akan selalu berkuasa dihati ku?" kekeh Jessica pada Charlotte sembari meneguk Margarita miliknya.
   "Ralph Sergio? Pemain bola tengil itu? Apa hubunganmu denganya, hah?" ucap Armando sedikit kasar.
   "Hey, keep calm dude! What happen with you?" ucap Jessica kebingungan.
Armando memejamkan matanya seraya menerawang kembali kejadian ia masih sekolah dulu. Dimana Armando yang merupakan Captain team basket sekolah, siang itu harus berkelahi dilapangan football sekolah mereka karena cinta pertamanya memutuskan hubungan mereka karena tergila-gila dengan Ralph. Mereka beradu jotos heboh dengan disaksikan oleh seluruh teman-teman sekolah mereka.

   Saat itu Ralph tidak terima jika harus dikatai sebagai perebut kekasih Armando karena ia sendiri tidak merasa mengganggu gadis mana pun teman sekolahnya. Ia lalu menjelaskan semua pada Armando secara baik-baik tanpa berniat untuk berkelahi. Tapi Armando tetap tak suka dengan semua kejadian patah hati yang menimpanya itu pun tak bisa lagi mengontrol emosi. Maka terjadilah perkelahian yang menyebabkan mereka berdua kemudian di skorsing dari sekolah mereka selama dua minggu. Tapi saat Armando masuk kembali ke sekolah, ia sudah tak lagi mendengar kabar berita tentang Captain team football itu. Karena Ralph Sergio bersama keluarga nya telah pindah ke kota Madrid
   "Ralph sergio! Jika saat itu kau membuat Anne berpaling dari ku, maka saat ini aku akan merebut Jessica dari mu." gumam Armando dalam hatinya.
   "Armand! Kau mabuk, hem? Apa kau tertidur?" ucap Jessica sembari menyentuh pipi Armando.
   "Aku tak kenapa-napa, Jessy. Hanya sedikit kelelahan mungkin dan Aku ingin kau menjawab pertanyaan ku tadi! Apakah kau dan Ralph adalah sepasang kekasih?" ucap Armando sembari memegang kedua telapak tangan Jessica.
   "Hahaha... Dia bukan kekasih Ralph, Armand! Tapi dia mencintai pemain bola itu sudah sejak dua tahun yang lalu saat mereka bertemu dan tak sengaja bercinta karena mabuk berat. Bodohnya lagi, dia bahkan sampai sekarang rela hanya dijadikan partner seks one night stand Ralph, tanpa ada ikatan atau pun balasan cinta dari lelaki sialan itu untuk Jessy." ejek Charlotte pada Jessica sembari menjelaskan hubungan Ralph dan Jessica.
   "Charlotte kaauuu!" ucap Jessica yang sudah meradang.
   "Kenapa Jessy? Apa yang ku katakan ini salah? Oh yah... Aku membawa sesuatu untukmu, lihat lah ini!" ucap Charlotte seraya memberikan ponselnya pada Jessica.
Perempuan itu pun segera menerima ponsel tersebut lalu ia melihat video Ralph dan Dominnique yang sudah di rekam Charlotte tadi siang. Jessica serta merta meradang, mengumpat dan hampir saja melemparkan ponsel milik Charlotte itu ke lantai ruangan jika tak segera di tahan oleh Armando yang masih memangkunya.
   Jessica marah melihat Ralph yang pada akhirnya bisa menemukan Demmy yang selalu menjadi objek racauan Ralph setiap kali mereka bercinta. Parahnya lagi, demmy yang dimaksudkan adalah Dominnique Miguel. Adik dari Antonio Miguel, salah satu teman hura-huranya.
   "Hahahaha.... Bagaimana, Jessy? Video ini sangat menarik untuk di tonton berulang-ulang, bukan?" ejek Charlotte yang dengan sengaja membangkitkan rasa emosional Jessica pada Dominnique.
   "Dari mana kau mendapatkan video itu Charlotte? Apa itu hasil editan mu saja? Bukankah perempuan ini adalah kekasih hati Mark Rodriguez mu itu, aku melihat wajahnya berwara wiri bersamaan dengan nama Mark tercantum disana." ejek Jessica sembari menaikan sebelah alis matanya.
   "Yah! Aku akui, dia adalah wanita jalang yang sudah membuat Markku mendekam di balik jeruji besi. Tapi itu tak akan berlangsung lama Jessy, sebab video ajaib ku ini akan mengembalikan Mark ke pelukan ku. Sedangkan Ralph mu? Ia baru saja akan memulai hubungannya dengan Dominique Miguel. Sebab aku mendengar lelaki itu mengatakan ia mencintai perempuan itu, Jessy." ucap Charlotte membalas kata-kata pedas Jessica tadi.
Armando yang ikut melihat video itu pun merasa senang, meskipun ia sedikit geram dengan kenyataan bahwa Ralph mempermainkan perasaan Jessica selama hampir dua tahun lamanya.

MADRID, LOVE & FOOTBALL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang