BAB 7. ✅

10K 359 3
                                    

Ralph menuruni anak tangga Apartement milik Mark dengan membawa Dominnique dalam gendongannya. Hal itu tentu saja membuat Antonio yang masih menghajar Mark tercengang melihatnya.

"Demmmmyyy... Apa yang terjadi padanya, Ralph?" tanya Antonio panik sembari menghadang jalan.
Bagaimana tidak si penyerang Madrid CF itu turun dari tingkat atas bertelanjang dada tanpa mengenakan baju. Antonio yang melihat baju Ralph sudah melekat di tubuh Dominnique pun jelas-jelas merasa sangat bingung di buatnya.

"Aku tak tahu Antonie, nanti saja kau tanya kan hal itu pada Dominnique saat ia sudah sadar. Saat ini kita harus cepat membawa ia ke rumah sakit terdekat. Hidungnya berdarah, sekucur tubuh nya juga lebam dan tolong jangan halangi jalan ku Antonio!" ucap Ralph tergesa-gesa.

"Oh Ayo, Ralph!" ucap Antonio yang akan melangkah pergi bersama Ralph ke rumah sakit.
"Tidak... Tidak... Kau urus dulu si bajingan tengik itu. Jangan biar kan dia kabur tanpa bertanggung jawab sedikit pun pada perbuatannya. Aku rasa Katty akan datang dengan membawa para petugas keamanan, jadi kau jaga dia. Aku pergi Antonie, Dominnique harus segera ditangani." ucap Ralph panjang lebar seraya bersiap akan membawa Dominnique ke rumah sakit.
"Jika begitu kau pakai dulu baju ku ini, Ralph." ucap Antonio melepas kemeja dan kaos nya kemudian memberikan kaos itu untuk dipakai Ralph.
Antonio menerima tubuh tak berdaya Adiknya dari Ralph seraya menunggu sang sahabat memakai baju. Tak lama Ralph pun melengos pergi dari hadapan Antonio membawa serta Dominnique digendongannya. Tal berapa lama kemudian. Benar dugaan Ralph. Saat pintu lift yang ia tunggu terbuka, Katty keluar dengan membawa para petugas keamanan gedung beserta beberapa orang polisi yang entah sejak kapan juga berada di Apartement mewah itu.
"Demmmyyy... Kau kenapa, Dem?" teriak histeris Katty yang ingin memeluk sahabatnya itu.
"Kate, please! Dia harus segera di bawa ke rumah sakit sekarang. Tolong kau bantu Antonio mengurus pria bajingan itu disana." ucap Ralph lagi.

"Oke baiklah. Segera kabari kami di rumah sakit mana kau membawa Demmy nanti." ucap Katty seraya membantu Ralph masuk ke dalam lift.
"Itu pasti, Kate." ucap Ralph di sela-sela pintu lift yang akan segera tertutup.
Sesampainya ditempat parkir, Ralph sempat jengkel dan berteriak mengumpat petugas valet yang begitu lama membawa kembali mobil sportnya. Ia juga sempat sedikit bingung harus meletakkan Dominnique dalam posisi seperti apa dengan keadaan mobilnya yang hanya memiliki satu kursi pengemudi dan satu penumpang. Akan tetapi ia kemudian terpaksa mendudukan Dominnique layaknya orang sehat lain nya, kemudian memasang safety belt dan pergi secepat kilat dari gedung Apartement itu.

⚽️⚽️⚽️

"Dokter tolong? Izinkan aku masuk ke dalam!" ucap Ralph menarik jas putih milik seorang Dokter yang hendak masuk ke dalam ruang ICU.
"Hei bung, tenangkan dirimu! Aku tak bisa segera menyelamatkan nyawa wanita mu jika kau menghalangi ku seperti ini." ucap Dokter itu ketus sembari menepis tarikan tangan Ralph dan langsung masuk ke dalam ruangan ICU tersebut.
"Yaaa... Tuhan! Aku memang seorang lelaki brengsek yang tak pernah dekat dengan mu. Tapi ku mohon kali, Tuhan. Tolong selamatkan Demmy ku!" ucap Ralph lirih sembari bersandar di tembok dengan menjambak rambutnya frustasi.

⚽️⚽️⚽️

"Brugh... Brugh..."
"Katakan cepatttt! Apa yang kau perbuat pada Demmy hingga ia terluka seperti itu, hahhh?" teriak Antonio sembari terus memukuli Mark membabi buta.
Lelaki dari clan Rodriguez itu pun hanya bisa pasrah terdiam menyesali perbuatannya pada Dominnique, wanita yang sangat ia cintai itu. Mark tak menyangka, jika sisi gelapnya kembali datang dan melukai Dominnique lagi.
Ia lantas mengingat bagaimana kejadian sebelum dirinya sampai bisa sebodoh itu memperlakukan wanita yang sejujurnya sangat ia cintai.
"Kau tunggu aku sebentar disini, Mark. Aku akan pergi mencari Katty di toilet." ucap Dominnique pada Mark yang hanya dibalas anggukan kepala Mark saja.
Mark terlalu pusing memikirkan pemberitaan dimedia cetak dan online mengenai kabar hubungannya dulu dengan Charlotte Gonzales serta kabar yang menyebutkan jika mereka berdua akan menikah secepatnya. Ia bahkan secara diam-diam menyimpan ponsel Dominnique di sofa kondominium saat mereka akan pergi Clubing tadi. Mark tak ingin Dominnique sampai tahu jika orang tuanya benar-benar tidak menyetujui hubungan mereka dan akan menjodohkan nya dengan Charlotte, mantan kekasihnya dulu.

MADRID, LOVE & FOOTBALL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang