Bab 28. 🐈‍⬛

5.9K 179 4
                                    

"I want you, Dominnique... really want you!"

Ralph Sergio semakin memperdalam ciumannya sembari sibuk membisikkan kata-kata manis di sela adegan panas mereka. Setelah seminggu ia tak melihat wajah cantik perempuan yang kini sedang mengandung Anaknya itu, kini nafsu seksualnya sudah tak bisa lagi ia kendalikan.

Mendengar secara garis besar apa yang Daddy-nya ceritakan tentang kejadian beberapa menit sebelum sebuah botol wine di apartement Armando Dacosta pecah menghantam kepala Mark Rodriguez, malah makin membuat Ralph seolah ingin menggali kembali kuburan lelaki yang sudah mati itu kemudian membakar jasad berserta peti matinya. Mereka semua sudah kembali ke Madrid dan sampai sekitar satu jam lalu dengan menggunakan pesawat Jet Mr. Juan Sergio tentunya. Lalu dari landasan pesawat, si pemilik burung besi yang mereka tumpangi dari Barcelona tadi kemudian ingin membawa calon menantunya pulang ke Mansion dengan menaiki helycopter yang berada di landasan helipad tak jauh dari situ. Tapi kemudian Ralph buru-buru mencegah keinginan sang Daddy karena pria paruh baya itu tidak mengizinkan dia untuk ikut bersama mereka berdua, Juan Sergio dan tentunya Dominnique Miguel.

Semua bukan tanpa alasan, sebab team football Madrid CF. besok siang akan bertanding melawan team football Sevilla CF. di kandang mereka sendiri, Stadion Santiago Bernabeu. Harusnya sejak sore tadi mereka sudah harus kembali ke Madrid dan setelahnya menjalani sesi latihan sebelum bertanding sekitar tiga jam kemudian beristirahat dan melemaskan otot-otot mereka yang terkuras di Valencia. Tapi karena ternyata si plontos Jose Matthew merubah arah tujuan pendaratan pesawat maka para seluruh penumpang yang ada disana harus berbesar hati mengikuti arahan sang Manager.

Juan Sergio bukan tak marah dengan sikap asal sang Manager itu. Hanya saja setelah ia mendengar cerita jika Ralph dan Antonio yang menyebabkan kekacauan ini karena mencampur adukkan masalah pribadi dengan urusan club tersohor itu, maka Juan berusaha bernegosiasi dengan para petinggi lain hingga sempat mempertaruhkan posisinya di depan para rekannya agar mereka mau percaya. Dan beginilah akhirnya. Dengan semua apa yang Juan miliki termasuk itu profesi intinya yang adalah seorang Agen terbaik di Spain, maka satu-satu masalah dapat terselesaikan tanpa harus menimbulkan masalah besar lainnya. Termasuk masalah Ralph yang tidak mau Daddy-nya membawa pulang Dominnique tanpa dia juga ikut serta. Alhasil semua pemain inti dan cadangan termasuk para pelatih dan Jose Matthew selaku sang Manager, diwajibkan pulang kembali ke hotel mewah yang sudah di sponsori oleh salah satu produk sepatu olahraga terkenal seantero dunia itu. Sedangkan Ralph, Juan berjanji besok pagi ia sudah akan memulangkan lelaki nakal itu kembali ke hotel mewah tempat karantina team football asuhannya. Bagaimana Juan tak berfikir jika Ralph nakal, dalam tanda kutip nakal versi dewasa? Keseharian laki-laki itu saja sudah wajib tidur di temani wanita, apalagi selama seminggu ini para pemain harus di karantina dan terkutuknya lagi harus tertimpa kesialan akibat ulah gila si pengusaha muda, Mark Rodriguez itu atas diri wanita tercintanya.

Maka sudah jelas Juan tak salah jika berpikir anaknya merindukan Dominnique saat ini untuk kembali menenangkan hati dan jiwa Ralph yang sempat kacau tadi. Terbukti sekarang disinilah Ralph sekarang. Di dalam kamar mandi pribadi yang juga ada dalam kamar tidurnya di Mansion mewah bergaya classic temporer milik keluarga Sergio dengan ditemani Dominnique yang sama-sama sedang tidak mengenakan sehelai benang pun.

"Oooooouuugghhh... Ralphhhh... I want you in my pussy, honey."

Dominnique Miguel, perempuan cantik dengan tubuh sempurna yang sedang mengandung itu benar-benar kacau saat ini. Bagaimana tidak, Ralph sejak tadi sibuk melakukan gerakan foreplay tanpa berniat untuk memasukinya. Ralph mencium bahkan menjilati tubuh Dominnique dibawah guyuran air hangat yang keluar dari shower kamar mandi mewahnya dengan begitu agresif.

"Enoughhh... Honneeyyy...!

I really want you... Please, fucking me now!"

Dominnique sangat mengila dengan keadaan yang ada. Sejak tadi bahkan kewanitaannya sudah basah akibat seragam 'mandi kucing' dari lelakinya. Tapi semua rengekkan dari wanita cantik ber-netra hijau itu sama sekali tak diindahkan oleh sang calon suami. Dia bahkan sudah sampai ke bagian bawah dari tubuh tadi dan kini mendaratkan kecupan nakal di perut yang masih terlihat datar namun sedikit berlemak.

MADRID, LOVE & FOOTBALL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang