PROLOG ✅

31.5K 830 34
                                    

"Ayolah Ralph, kau akan rasakan sensasinya seperti apa nanti? Aku berani jamin bila ini semua sangat membuat mu ketagihan seperti aku."
Antonio Miguel sedikit merengek seperti seorang anak bayi yang ingin menyusu pada Ibunya di hadapan Ralph Sergio. Sedang Ralph Sergio? Ia memutar bola matanya jenggah sembari membalas semua ocehan sahabatnya itu dengan ketus.
"Jangan paksa aku bodoh, jika aku mau berapa pun banyaknya wanita bisa ku beli malam ini untuk menghibur kekalahan kita."
Namun. Bukan Antonio Miguel namanya bila ia tak bisa mengajak Ralph untuk pergi bersamanya. Sebab dalam dunia show biz di Negara Spanyol, Pemuda tampan itu saat ini sangat di kenal sebagai perayu ulung tingkat dewa.
"Aku serius Ralph, semua anak-anak di tim kita sangat suka permainan ini. Wanita-wanita haus seks itu bahkan tak akan mengenali wajah kita."
Antonio terus memaksa Ralph hingga sang Sahabat pada akhirnya bertanya sesuatu yang membuat ia sedikit tertegun.
"Apa yang kau berikan untuk ku jika nanti aku tak kunjung mendapatkan pelepasan ku, hem?"
Maka masih dengan sisa keterkejutannya. Antonio pun mencoba berkelakar dengan Ralph sembari memastikan. Apakah pemuda ber-Clan Sergio itu serius dengan ucapannya.
"Ho..ho.. Kau ingin aku bertaruh denganmu dalam Crazy Fantasy ini Mr. Sergio"
Terang saja Ralph menjawab dengan sebegitu antusias. Sebab kali ini. Ia sudah sangat inggin mengatakan pada Antonio Miguel.
Tentang rasa yang sudah sejak dulu dipendamnya. Namun sama seperti Antonio. Ralph tetaplah seorang pemuda player yang somplak dan berselera humor tinggi. Sehingga saat ia melihat wajah Antonio yang memucat akibat pertanyaannya tadi. Maka semakin bersemangatlah Ralph membuat Antonio kembali terlihat seperti orang tolol.
"Yah, begitulah. Dari tadi kau memaksaku untuk ikut dalam permainan seks gila mu bukan? Jadi cepat katakan apa yang akan aku dapatkan jika aku tak kunjung mendapatkan pelepasan ku Mr. Miguel?"
Lantas setelah sang kapten tim Madrid Club de Futbol itu berpikir keras. Antonio Miguel pun mengatakan apa yang ada dalam pikirannya kini.
"Baiklah, Aku akan memaksa teman-teman untuk menjadikan dirimu Kapten tim Madrid Club de Futbol kita lagi." jawab Antonio tegas.
Alih-alih menyambut semua perkataan tegas Antonio Miguel. Ralph Sergio malah tertawa terbahak-bahak seketika. Sehingga, bukan sang Kapten itu saja yang merasa heran. Tapi juga para pemain team lain yang sedang asyik berpesta minuman keras. Pun ikut bingung dengan tawa lepas sang penyerang Madrid Club de Futbol, Ralph Sergio.
"Hahaha... Jangan bermimpi aku akan kembali tertarik menjadi seorang kapten tim, Antonie. Aku tak menginginkan hal itu lagi."
Kemudian setelah menghembus nafas kasar. Antonio pun dengan geram berkata sembari menaikkan satu oktaf tekanan suaranya.
"Lalu Apa yang kau inginkan dari ku, Raplh? Kau bahkan sudah memiliki semuanya dari keluarga kaya raya mu itu kan? Ciihhh..."
Ralph Sergio. Terang saja ikut merasakan aura kemarahan seperti yang Antonio rasakan. Mengalir deras seketika dari dalam tubuhnya. Hanya saja hal yang Ralph Sergio rasakan adalah sejenis rasa kesal tingkat tinggi. Sehingga tanpa berusaha memendam perasaan yang ada dalam hatinya lagi. Maka mengalirlah hal itu keluar dari pita suaranya.
"Dominnique Miguel, itu yang ku inginkan."
"Damn it!"
Seketika itu juga Antonio seolah sadar dari mabuk beratnya. Ia membuatkan matanya penuh. Dengan tangan yang mengepal keras sembari setengah berteriak.
"Apa kau sudah gila, hahhh...? Kau menyuruh aku memberikan Adik kesayangan ku pada si player seperti mu?"
Kaget dan mengelus dada. Terang saja Ralph Sergio sangat terkejut kala itu. Dia yang memang sedang tidak mabuk pun sadar dengan apa yang Antonio katakan.

Sekali lagi ia di buat kesal karena sang Sahabat mengatainya player tanpa tau bagaimana rasa terdalam hatinya yang sudah menyimpan rasa pada Dominnique Miguel selama bertahun-tahun. Tetapi sekali lagi Ralph berusaha meredam amarahnya pada Antonio. Karena ia kali ini sangat ingin berbicara dari hati ke hati dengan Kakak dari gadis pujaan hati. Agar dirinya bisa sedikit saja mendapat celah untuk mendekati Dominnique Miguel.
"Hei Bung, bukankah semua kesepakatan itu berlaku jika aku tak kunjung mendapatkan pelepasan ku? Lalu apa yang kau takutkan, Bodoh? Kau bahkan berkata bahwa permainan seks gila yang kau sukai ini akan membuat ku ketagihan seperti halnya diri mu right? Lalu apa yang kau takutkan? Kau tak yakin bila aku akan ejakulasi nanti? Heeemmm?"
Sembari tersenyum bahasa itu keluar dari mulut Ralph Sergio. Sedang Antonio Miguel? Ia pun kini tampak berpikir sejenak mempertimbangkan segala resiko pertaruhan konyol ini, sebab ia paham benar seperti apa sosok seorang Ralph Sergio.
Antonio sangat tidak ingin adiknya kelak disakiti setelah Ralph sudah bosan, seperti gadis-gadis lain yang selama ini ada disekeliling Sahabatnya itu. Namun karena ia juga tak ingin membuat Ralph tersinggung padanya. Maka mengalirlah ide yang ada dalam otak sang Kapten tim Madrid Club de Futbol itu.
"Oke setuju, akan ku kabul kan permintaan konyol mu itu dengan satu syarat"
Diam tertegun. Dengan sedikit mengeryitkan dua alis matanya. Ralph Sergio pun menjawab cepat perkataan Antonio.
"Hemm... Apa yang kau ingin kan wahai calon Kakak Ipar ku yang gila dan konyol?"
Ralph sekali lagi mencoba berkelakar ditengah rasa was-was yang mendera hati akan syarat dari usaha mendekati sang pujaan hati. Namun rupanya. Antonio belum juga menjawab rasa penasaran Ralph. Ia malah membentak kesal sang penyerang Madrid Club de Futbol itu karena apa yang ingin ia katakan. Memang bukan sebuah bercandaan.
"Shit... Tutup mulut mu Ralph, ini tidak lucu." ucap Antonio berapi-api.
Sehingga Ralph pun sekali lagi harus bersabar dengan suasana hati Antonio yang ia perhatikan sejak awal mereka mulai minum tadi memang sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja. Ia menjawab perkataan Antonio dengan berusaha terkekeh agar suasana panas dalam hati sang Kapten. Berubah menjadi dingin seketika.
"Hahaha... Ok.. Ok... Sekarang cepat katakan syarat apa yang harus aku penuhi jika nanti aku mendapat izin berkencan dengan Demmy adik mu brotha?"
Antonio yang mendengar Ralph berkata dengan pandangan mata sendu dan tawa renyah. Pun akhirnya mengutarakan apa yang harus Ralph lakukan jika ia memang ingin mendekati adik kesayangannya, Dominnique Miguel.
"Jika kau menginginkan Demmy, bisakah kau tak menyakiti perasaan nya nanti Ralph? Aku hanya ingin adik ku bahagia Ralph, sejak lahir ia tak pernah melihat seperti apa rupa Mommy kami. Apalagi merasakan kasih sayang Mom."
Ralph yang mendengar ujar lirih dari suara serak Antonio pun merasa seperti di tampar ribuan tangan kokoh. Ia tak menyangka gadis cantik yang selama ini mencuri hati nya itu ternyata sedari kecil hidup di penuhi kesedihan.
"Ayolah brotha, aku janji aku akan membuatnya bahagia selama ia bersama ku. Kau tahu? Aku sangat ingin memilikinya, Antonie. Aku ingin menjadikan Demmy wanita terakhir dalam hidup ku."
Ralph yang terlihat begitu tulus di mata Antonio pun sukses membuat lelaki itu terenyuh. Namun lagi-lagi bukan Antonio namanya jika otaknya tidak di penuhi oleh sesuatu yang berbau seks. Ia lantas dengan cepat berkata-kata agar berbagai rasa tidak enak hati dalam diri keduanya kembali mencair.
"Lalu apa yang aku dapatkan jika kau mendapatkan pelepasan mu disana nanti Ralph? Apa aku boleh bercinta dengan Jessica Pablo mu itu? Aku sudah sangat lama menginginkannya, Dude. Yah, meski pun fantasi ku selalu tertuju pada teman Adik ku itu tapi dia sangat susah untuk ku miliki, Ralph. Dia seorang anak konglomerat di Barcelona. Mana mungkin aku bisa menjamah tubuh sexy-nya. Apalagi menjadi kekasih. Hahhh... Lupakan sajalah."
Mendengar hal itu. Ralph Sergio terenyuh seketika. Ia sangat paham bagaimana perasaan terdalam Antonio Miguel yang sudah sejak lama sangat mencintai Katrine Martinez. Hanya saja ia juga tak dapat berbuat banyak untuk membantu Antonio mendapatkan pujaan hatinya. Sebab gadis itu bukan jalang dan tentu saja mau ia taruh dimana reputasi pemain sepak bola terkenal yang ia sandang bila gadis itu ternyata memblow up kabar permintaannya untuk menjadi kekasih Antonio Miguel, bila ia menjanjikan hal tersebut sebagai bahan pertaruhannya kali ini? Maka dengan sedikit tersenyum. Ralph pun berusaha menuruti permintaan Antonio tentang ber-one night stand ria dengan Jessica Pablo.
"Okey, Brotha. Bukan hanya Jessica Pablo yang akan kau tiduri nanti. Kau juga akan berpesta seks dengan banyak wanita di penthouse ku. Akan ku buat kan pesta itu secepatnya Kakak Ipar."
Maka dengan senang hati. Antonio pun mengeluarkan ekspresi gembiranya saat itu juga. Seolah sudah bisa melupakan tentang cinta mengebu untuk si anak konglomerat Barcelona tadi.
"Oke, aku percaya pada mu Ralph, Ayo kita bersenang-senang dude."
Kemudian dengan merangkul pundak kekar Ralph Sergio, Sahabat karibnya. Mereka semua pun pergi dengan keadaan setengah mabuk ke tempat permainan konyol Crazy Fantasy yang berada di pinggiran Kota Madrid itu. Ralph sajalah yang masih sadar sejak tadi, sebab dia hanya meneguk segelas Margarita dan hal itu tentu saja tak akan membuat seorang Ralph Sergio kehilangan kesadaran nya. Dalam hati Ralph tersenyum smirk menatap tajam Antonie yang duduk di kursi penumpang. Lelaki hyper seks itu sibuk menggoyang-goyangkan tubuh nya seperti orang yang sedang bercinta sambil terus meracaukan berbagai macam kata-kata panas.

MADRID, LOVE & FOOTBALL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang