Part 30. 🐱

2.8K 102 10
                                    

"Dominnique Miguel, te amo! Siempre fue un sueño viene siempre en el sueño de mi noche. Mirar fijamente podría incluso le abrazan, ya que es un hecho que no podía imaginar antes. Dominnique Miguel, ¿quieres casarte conmigo?"

"Sí, lo creó." (Yes, I can).

Tanpa diduga, Ralph melamar Dominnique Miguel di depan khalayak ramai dalam Milenium Stadium, Cardiff yang terdapat di Kota Wales itu. Ia juga memasang sebuah cincin bertantahkan sebuah batu berlian cantik berwarna hijau seperti warna retina mata sang kekasih.

Melihat Ralph yang dengan senyum tampannya sedang memasang cincin lamaran itu dijarinya, Dominnique kontan memeluk erat tubuh atletis kekasihnya yang kala itu masih menggunakan Jersey ungu. Ia terlihat bahagia sekali dengan situasi yang sungguh di luar dugaannya itu karena selama ini, Ralph bahkan belum pernah memberikan kado cantik nan mewah seperti perhiasan atau barang-barang branded lainnya.

Bukan karena Dominnique mengharapkan hal seperti itu dari Ralph. Hanya saja sebagai perempuan, wajar bila ia satu atau dua kali pernah bermimpi jika suatu ketika akan dapat merasakan sebuah moment romantis dari kekasih dengan diberi berbagai macam hadiah mewah. Sebenarnya, green diamond ring itu sudah cukup lama disiapkan Ralph untuk Dominnique. Tetapi ia tak punya waktu untuk bertemu dengan calon Isterinya akibat UEFA Champions League musim ini.

Jadi sekaranglah waktu yang tepat untuk melamar Dominnique. Meskipun terlihat sangat aneh karena kenyataan Dominnique harus menunggu sampai perutnya membesar dulu baru mendapatkan sebuah surprise lamaran versi love story yang ada di serial cantik tapi yah, begitulah keadaanya.

Toh, di luar sana sudah banyak juga orang lain yang melakukan hal sama seperti mereka, mempunyai banyak keturunan tapi tak jua berencana untuk menyatukan cinta mereka dalam ikatan suci. Untuk semua cibiran yang ada, Dominnique dan Katty sudah kebal menerimanya.

Setelah sibuk dengan euforia akan kemenangan team dari Negeri Raja Felipe VI itu para pemain dan semua crew yang terkait didalamnya, Pelatih, Manager, beberapa Petinggi club yang sempat hadir dan tak ketinggalan Wags cantik tersebut menaiki bus besar yang adalah kendaraan official dari club itu.

Penutup atas Bus yang sengaja di buat terbuka pun kini sudah di penuhi oleh para pemain team Madrid CF. Mereka sedang merayakan kemenangan tadi dengan mengadakan parade menuju ke hotel dimana mereka menginap selama berada di Wales, Inggris.

Atmosfir di sepanjang perjalanan mereka ke tempat tujuan benar-benar terasa begitu membahana. Euforia dari ribuan penonton yang tadi memadati tribun lapangan sepak bola itu pun kini tengah mengiring bus tersebut hingga sampai ke tempat tujuan mereka.

Bahkan begitu sampai di depan sebuah hotel mewah bertaraf internasional di Wales, pintu masuk menuju ke lobby hotel maupun seluruh jalan darurat ke dalam bangunan berlantai enam puluh sembilan itu pun kini dijaga ketat oleh para bodyguard bayaran yang mengenakan setelan suit ala James Bond.

Sehingga beberapa fans fanatic yang mati-matian ingin bertemu dan sekedar berfoto dengan para pemain team Madrid CF. harus gigit jari karena tak bisa mewujudkan keinginan mereka.

"Kate, apa kau lelah?"

Antonio bertanya keadaan Katty yang terlihat penuh peluh dan sudah berada satu kamar tidur dengan Dominnique dan Ralph juga.

"Ak...ku hanya me...merasa sakit disekitar pe..rutku, An..tonie... Akh..."

Katty meraba perut buncitnya itu dengan tangan sedikit mengelus. Namun semua mata tang berada di sana kemudian panik dan menghampiri tempat tidur dimana Katty bersandar setengah duduk.

"Kateee! Kau jangan main-main. Jika kau ingin membalas perbuatanku yang tadi bukan seperti ini lagi caranya."

Dominnique benar-benar panik kala itu. Karena ternyata Katty bukan hanya terlihat begitu kesakitan di sana, melainkan juga anak semata wayang Tuan George Martinez itu sudah menangis sesenggukan di antara rasa ketakutan dan sakitnya tadi.

MADRID, LOVE & FOOTBALL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang