Bab 20 🐵

4.9K 199 4
                                    


⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️⚽️

Setelah bunyi peluit panjang dari sang wasit terdengar, maka berakhir sudah pertandingan pembuka Liga Champions babak kedua di stadion Mestalla, Valencia dengan skor 3-1 untuk kemenangan Madrid CF. Para penonton dan supporter pun perlahan tapi pasti mulai meninggalkan tribun dan keluar melalui pintu-pintu keluar yang berada distadion yang menjadi markas besar Valencia CF. Hanya saja para Wags belum ada yang beranjak dari tempat duduk mereka di barisan tribun tengah. Hal itu karena para bodyguard sedang menghalangi sebelas wanita cantik tersebut dari serangan para penonton nakal atau pun supporter Madrid CF. yang kadang sering berlaku kurang sopan saat ingin mengajak foto bersama.
"Kate, lihat siapa yang datang?" ucap Dominnique mengagetkan Katty.
Ia tak sengaja melihat Kakak kesayangannya yang seperti nya sedang kabur dari rombongan para pemain kedua team besar tersebut.
"Antonie! Bagaimana caranya kau sampai ke mari? Di mana Ralph?" tanya Katty keheranan.
"Hehehe... Aku melarikan diri dari mereka." jawab Antonio sembari menunjuk keramaian para pemain dan juga beberapa orang penting di club dengan telunjuknya kearah lapangan hijau.
"Kau nakal sekali, dear. Lihat para Wags lain itu. Mereka pasti berpikiran jika Mr. Matthew pilih kasih dengan hanya memberi mu izin menemui ku. By the way, dimana kau sembunyikan calon Adik ipar laki-laki ku? Apa dia tak ingin mendengar berita bahagia jika Kekasihnya juga sedang mengandung?" bisik Katty panjang lebar.
Seketika itu, Antonio pun membulatkan kedua bola mata hazelnut miliknya dan memutar kepala menatap Dominnique yang berada tepat disamping kanannya.
"Demmy! Kau juga hamil?" ucap Antonio sedikit keras.
"Sssssttt..."
"Apa kau gila, Kak?
Bagaimana bisa kau berkata sekeras itu ditempat keramaian seperti ini? Jika para kuli tinta itu sampai tahu? Maka bagaimana dengan karir sepak bola Ralph?" jawab Dominnique sembari memelankan volume suaranya.
"Ralph? Bagaimana? CKarir sepak bolanya? Yah, sudah jelas dia harus segera menikahi mu, Dominnique Miguel! Jika tidak, aku pastikan lehernya akan patah sekarang juga." ucap Antonio memasang mimik wajah seriusnya.
"Jangan bercanda tak lucu seperti itu, Kak. Lagi pula ini belum sepenuhnya benar. Hanya tebak-tebakan kami berdua saja tadi. Bukan begitu, Kate?" balas Dominnique sembari menunjuk Katty dengan gerakan kepalanya.
"Yah begitulah kira-kira, Sayang!
Aku hanya sedang menduga-duga tadi. Itu karena dia memakan dua puluh potong hot dog sejak pertandingan dimulai sampai tersisa satu di tangannya itu." jawab Katty sembari menunjuk sisa hot dog ditangan kanan Dominnique.
"Hot dog? Sejak kapan kau begitu menyukai makanan itu, Dem? Setahu ku, Ralph lah yang sangat menyukai hot dog bahkan ia sanggup memakan sebanyak yang kau makan tadi. Hemm... Apa kau sudah mendapat tamu bulanan mu, Demmy?" ucap Antonio menjelaskan sekaligus bertanya.
"Dominnique berkata padaku jika dia belum kedatangan tamu bulanan itu, Sayang!" jawab Katty cepat.
Lagi-lagi Antonio membelalakan bola matanya dan menatap horror sang Adik.
"Aku akan menemui Ralph sekarang juga dan menyuruhnya mengantarkan mu ke rumah sakit. Kau tunggu saja sebentar disini. Karena Ralph saat ini sedang diceramahi oleh Mr. Matthew." ucap Antonio lagi.
"Whats? Kenapa lagi dengan si kepala plontos itu, Sayang?" tanya Katty penasaran.
"Aku juga tak tahu, dear. Tapi ku rasa ini ada hubungannya dengan cidera tipuan yang ia lakukan ditengah kotak pinalti tadi." ucap Antonio sedikit menerka-nerka.
"Oh my Godness. Apa lagi ini? Kenapa mereka berdua tak pernah akur sedikit pun? Lagi pula bukankah kejadian itu membuat kalian untung dengan mencetak sebuah gol dari tendangan pinalti Gareth Bale tadi?" ucap Dominnique sembari menaruh kedua telapak tangan di atas kepalanya.
"Itu memang sebuah keuntungan, darling. Hanya saja dalam dunia sepak bola, tetap saja sebuah kecurangan tak bisa dimaafkan sama sekali. Lagi pula menurutku biarkan saja dia diberi hukuman dari Mr. Matthew. Mungkin dengan begitu ia akan belajar menjadi lebih baik agar bisa mendidik calon anak kalian nanti dengan benar." ucap Antonio yang terdengar sangat bijak.
"Hemmm... Aku pikir juga begitu, Dem. Kau pun sebaiknya harus sedikit mengubah tingkah childish yang masih melekat dalam diri Ralph itu." ucap Katty menambahkan.
"Okey, akan aku usahakan semampu ku Kakak dan Kakak Ipar ku tersayang." ucap tegas Dominnique.
"Baiklah jika begitu aku pergi dulu, Sayang. Sepertinya sore ini kita akan kembali ke Madrid karena besok team kita akan bertanding dengan Altetico Madrid di Stadion Santiago Bernabeu." ucap Antonio yang sudah berdiri dan siap melangkah pergi.
Akan tetapi Katty kemudian menarik cepat pergelangan tangan kekasihnya itu.
"Kenapa lagi, Sayang?" tanya Antonio mengernyitkan kedua alis matanya.
Katty hanya diam tanpa bisa berkata apa-apa lagi. Ia kemudian melepaskan pegangan tangannya tadi dan merundukkan kepalanya ke bawah. Antonio yang mengerti isi hati sang Kekasih pun dengan serta merta duduk berjongkok didepan Katty sembari menggenggam kedua jemari lentiknya. Terang saja hal tersebut menjadi pemandangan seru bagi para Wags yang masih duduk di tribun tengah menatap takjub kearah dua sejoli itu. Bahkan sikap romantis Antonio itu pun sempat menjadi objek foto para kuli tinta yang masih berada di dekat mereka sejak tadi.
"Hai, Princess! Baik-baik didalam perut Mommy yah, nak?
Jangan nakal dan menyusahkan Mommy serta Aunty Demmy. Daddy saat ini sedang berkerja demi masa depan kita nanti.
Jadi, Daddy minta maaf yah karena masih berjauhan dengan kalian berdua? Daddy selalu sayang Princess dan Mommy." ucap Antonio sembari memeluk dan juga mengecup mesra perut Katty dari luar T-shirt longgar itu.
Lagi-lagi kejadian itu membuat para Wags dan juga Paparazi itu terpukau. Mereka tak menyangka jika Antonio bisa bersikap romantis. Beberapa Wags yang simpatik dengan pasangan sejoli ini pun turut mengabadikan moment romantis itu. Bahkan ada seorang dari meraka yang langsung membuat video streaming Antonio dan Katty itu di account facebook resmi miliknya.
"Antonie! Apa yang kau lakukan Ini? Semua pasang mata menatap ke arah kita sekarang. Apa kau tak malu, heemmm?" ucap Katty dengan wajah blushingnya.

MADRID, LOVE & FOOTBALL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang