"Swettheart... Maafkan aku yah hari ini aku tak bisa mengantarkan untuk check up ke rumah sakit? Aku harus cepat menuju ke sana dan ikut berlatih, jika tidak si botak tua itu akan kembali melaporkan semua perbuatan ku pada Daddy atau mungkin akan mencoret nama ku dalam team dan tidak akan membiarkan aku ikut serta dalam Liga Champions musim ini." ucap Ralph menjelaskan panjang lebar pada wanitanya.
Sementara Dominnique pun hanya bisa tersenyum manis seraya menyemangati lelaki yang tadi berkencan hebat dengannya.
"It's okey, Ralph. Yang tadi itu sudah cukup membuat ku puas walau pun hanya sekali pelepasan saja." ucap Dominnique sembari mengelus dada bidang Ralph.
"Really? Oh my God, kau sungguh sangat nakal sayang. Apa tadi kau berharap mendapat berkali-kali klimaks mu hemm?" ucap Ralph sembari menarik manja hidung mancung Dominnique dengan gemas.
"Emmm... Tidak juga, aku hanya ingin merasakan hal yang sama seperti saat kita bercinta dibalik bilik Crazy Fantasy itu saja." ucap Dominnique dengan wajah yang sudah merona merah.
"Hahaha... Jadi kau mengingin kan hal itu? Baiklah, seusai berlatih nanti aku harap kita akan melakukan hal yang lebih dari itu sayang." ucap Ralph sembari terkekeh geli.
"Kau ini!!! Sudah sana pergi. Apa kau tak ingat amarah Manager Club mu tadi?"
"Baiklah sayang, aku akan pergi sekarang. Tapi ingat! Kirimkan aku pesan tiap lima menit sekali tentang keadaan mu, okey? Aku tak mau terjadi hal-hal aneh pada mu lagi seperti waktu itu. Kau mengerti?" ucap Ralph menatap Katty.
"Ya Tuhan, Ralph? Bagaimana dokter itu bisa memeriksa ku jika setiap lima menit aku sibuk memegangi ponsel ku?" tanya Dominnique ketus.
"Eitss...! Jangan membantah. Lakukan saja apa yang aku mau, sayang. Itu semua agar aku dapat selalu mengetahui keadaan mu. Dan satu lagi, jangan mematikan sambungan GPS mu yah? Karena hanya dengan itu lah aku dapat melacak keberadaan mu dengan cepat jika sampai terjadi sesuatu pada mu nanti." ucap Ralph tegas.
"Baiklah Tuan Protective!!! Pergi sana!" ucap Dominnique sembari tersenyum lucu mendengar perkataan Ralph barusan.
"Baiklah. Cup.... I Love you, Dominnique." ucap Ralph cepat dan langsung masuk kedalam mobilnya kemudian berlalu pergi.
Dominnique pun tersenyum sumringah dengan tingkah romantis Ralph padanya barusan.
"I thing I started to love you too, Ralph" gumam Dominnique lirih yang mungkin suaranya hanya bisa didengarkan oleh tiupan angin saja.***
Sementara itu ditempat lain Jose Matthew sedang berdiri di pinggir lapangan hijau, ia memperhatikan seluruh anak asuhannya berlatih. Pria tua itu masih sangat meradang dengan kelakuan si anak nakal, Ralph Sergio yang seenaknya tidak hadir dalam latihan team football kali ini.
"Anak itu selalu saja membuat ulah dengan bertindak sesuka hatinya. Apa ia tak tahu jika latihan kali ini sangat penting? Liga kali ini bukan hanya sekedar Liga biasa yang menjamu sebuah Club untuk bertanding. Tapi jelas akan ada club-club besar lainnya diseluruh Europe yang akan ikut bertanding melawan team mereka. Lihat saja apa yang aku lakukan pada nya jika ia datang nanti. Tapi di mana saat ini anak itu berada? Apa dia sedang berkencan dengan Alice lagi di rumah pelacuran itu?
Hah... Alice! Alice! Alice! Kenapa aku harus memikirkan dia saat ini?" gumam Jose Matthew dalam hati nya.
"Eheemm... Hai Mr. Matthew Bagaimana keadaan mu saat ini? Apakah penyakit darah tinggi mu sedang dalam keadaan baik-baik saja? Maaf aku terlambat hari ini Mr. Matthew! Ada insiden menyenangkan dalam hidup ku beberapa jam lalu. Jadi yah, aku terpaksa harus mendahulukannya tadi. Ku harap kau bisa memahami ku kali ini Mr. Matthew." ucap Ralph sembari tersenyum manis menunjukkan puppy eyesnya.
"What the fucking hell!Kau bilang apa barusan, Ralph?
Insiden menyenangkan? Oh my God! Apa kau tak berpikir jernih sebelum berkata begitu, hah? Kau bercinta dengan wanita dan meninggalkan latihan penting mu beberapa jam lalu sekarang kau menyuruh ku untuk memakluminya? Oh Ralph Sergio! Kaauuu...!" ucap Jose Matthew dengan sangat Murka.
"Aku tak bermaksud seperti itu Mr. Matthew. Tapi kali ini sungguh aku sangat bahagia.
Sebab aku bercinta dengan perempuan yang sangat aku cintai sejak dulu. Dia ternyata juga sangat mencintai diri ku Mr. Matthew. Apa kau pernah merasakan seperti apa rasanya. Ini sungguh membuat semangat hidup ku bertambah sepuluh kali lipat dari biasanya Mr. Matthew. Aku janji pada mu, aku akan berlatih sebaik-baiknya untuk kemenangan club kita nanti." ucap Ralph sembari menggenggam erat kedua telapak tangan dan Manager.
Jose Matthew yang melihat aura kebahagiaan terpancar dari dalam diri Ralph pun sedikit terkejut. Tak biasanya seorang Ralph Sergio sangat bahagia hanya dengan bercinta dengan seorang gadis saja.
"Oh yah? Kau berjanji pada ku? Hemmm... Sepertinya ini sebuah penawaran yang menarik. Jika kau tidak menepati janji mu untuk disiplin dengan waktu latihan, Lalu kau hanya tertawa saja di lapangan saat sedang berlatih? maka kali ini konsekuensinya aku tidak akan mengikutsertakan kau dalam pertandingan Liga Campions musim ini titik." ucap Jose Matthew meninggalkan Ralph yang mematung mendengarkan perkataannya barusan.
Ralph pun kemudian ikut bergabung bersama Antonio, Sean dan juga semua rekan-rekan satu team football lainnya untuk segera berlatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
MADRID, LOVE & FOOTBALL [END]
Romance[SUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK] [DAPAT DIBACA DI APLIKASI DREAME] "Cepat kau cari perempuan yang kemarin aku tiduri itu, Antonie! Cari dia di setiap sudut Madrid ini, bila perlu ke seluruh Spain. Sebuah Tatto berbentuk buluh terdapat di pinggul...