Bab 19 🦄

6.7K 211 1
                                    

Suasana riuh menggema disetiap sudut Stadion Mestalla. Tempat itu adalah markas besar bagi club sepak bola Valencia CF. yang hari ini, lebih tepat nya satu jam dari sekarang akan berlaga dalam pembukaan Liga Champions, melawan club sepak bola Madrid CF. Stadion terbesar ke tujuh di negara Spanyol itu bahkan harus menolak penonton yang masih ingin masuk dan menyaksikan team football favorites mereka berlaga secara langsung, akibat tiket masuk sudah habis terjual.
"Kate, kau benar tak ingin ini?" ucap Dominnique menatap intens Katty.
Perempuan cantik itu sejak tadi menyodorkan kan bungkusan hot dog pada Katty. Namun, calon Kakak Iparnya tetap saja menolak bungkusan tersebut. Katty lagi-lagi kesal dengan ulah Dominnique yang datang entah dari mana setelah hampir setengah jam berlalu. Perempuan itu kesal karena tiba-tiba ia harus bersitegang dengan seorang gadis muda yang ingin menyerobot kursi penonton disebelahnya. Sementara sebelas kursi berbaris dari kiri ke kanan ditribun tengah itu adalah tempat yang disediakan oleh para sponsor khusus untuk para Wags team Madrid CF. Untung saja para Wags yang ada bersamanya kala itu kemudian secara keroyokan mengusir gadis muda tadi. Dan saat Dominnique muncul dengan bungkusan hot dog? Maka Katty jelas semakin kesal karena dalam pemikiran wanita hamil itu ternyata calon Adik Iparnya malah sibuk mencari makanan.
Selang beberapa kemudian, pertandingan yang di tunggu-tunggu pun akan segera dimulai. Para pemain kedua club football tersohor itu masuk ke lapangan hijau dengan tangan yang digandeng manis oleh para bocah kecil berjersey team club mereka masing-masing. Hal itu merupakan bagian dari peraturan FIFA untuk mengkampanyekan FairPlay dalam dunia sepak bola. Bahwasanya sepak bola harus dijauhkan dari segala macam tindakan tidak sportif maupun kecurangan. Bocah-bocah kecil itu sering disebut Ballyboy dan maksud lain dari membawa mereka itu ialah agar pertandingan sepak bola dapat dinikmati berbagai kalangan mulai dari orang dewasa sampai anak-anak. Asas FairPlay terus dikumandangkan dalam upacara sebelum pertandingan inti dimulai, hal itu dapat dilihat dari bendere FairPlay yang dibawa oleh anak-anak kecil. Hal ini juga menjadi suatu simbol jika para pemain termasuk juga supporter harus memegang teguh prinsip FairPlay ini, dalam artian menerima team mana yang kalah dan yang menang. Bocah-bocah kecil tadi tentu saja bukan anak dari para pemain kedua team club yang akan bertanding, tetapi mereka biasanya berasal dari sekolah sepak bola dari masing-masing team club itu sendiri atau sekolah sepak bola lokal disana.
Setelah acara ceremonial selesai, sang wasit meniup pluit panjang pertanda pertandingan itu sudah dimulai sekarang. Decak kagum diikuti dengan teriakan para supporter kedua team football itu pun menggema mana kala permain mulai bergerak ke posisinya masing-masing. Ribuan kata-kata bertema semangat terdengar di pendengaran kedua perempuan cantik itu, bahkan mereka juga turut andil berteriak histeris manakala si kulit bundar tersebut nyaris masuk dan membobol gawang team kebanggaan mereka. Karena hal menyemangati tadi, Dominnique malah harus memegang erat pundak Katty atau pun merangkul pinggang nya agar kekasih Antonio Miguel itu tak lagi melompat kegirangan saat team mereka mencetak skor ke gawang lawan.
Dominnique takut jika terjadi suatu hal yang tak diinginkan dengan kandungan sang calon Kakak Ipar. Berulang kali juga Katty mendengar histeris keterkejutan Dominnique saat sahabatnya itu bersorak ria seperti supporter lain yang ada disana. Kekasih Ralph Sergio itu bahkan sering kali membekap mulut Katty agar euforia kehisterisan wanita hamil itu tidak membuat mata para penonton didekat mereka semakin tajam memandangnya.
Dominnique pun akhirnya mengerti mana kala Katty berseru jika ia mungkin saja akan ketagihan menonton pertandingan sepak bola di dalam stadion seperti sekarang. Hal itu jelas menegaskan jika ini adalah pengalaman pertama Katty menonton secara live. Di babak pertama ini team Madrid CF berhasil mencetak gol pertama mereka ke gawang Valencia CF. Sebuah tendangan sudut melambung dari sisi kiri lapangan dari seorang penyerang Gareth Bale, disambut dengan begitu cantik nya oleh kepala Ralph Sergio yang juga adalah seorang penyerang di team club tersebut.
Alhasil sundulan menuju ke arah jaring raksasa Valencia CF. tak bisa terelakkan lagi. Sang penjaga gawang yang berdiri bersiap menepis si kulit bundar malah melompat ke sisi kiri gawang.
Sedangkan sundulan keras dari Ralph Sergio itu melesat masuk melalui sisi kanan jaring raksasa tersebut. Ralph pun langsung bergaya didepan kameramen sebuah stadiun televisi olahraga yang kala itu berada disitu sembari menunjukkan ekspresi narsis dalam dirinya. Gol cantik tadi tercipta pada menit ke tiga puluh dua dibabak awal pertandingan melawan Valencia CF. tersebut.
Dominnique yang melihat tingkah narsis Ralph itu pun hanya bisa ikut tertawa lepas bersama pada supporter dan juga Wags lainnya. Kemudian pertandingan terus berjalan dengan skor 1-0 bagi Madrid CF. hingga dimenit-menit terakhir mendekati babak ke dua, seorang Captain team football berotak mesum itu berhasil merobek gawang Valencia CF untuk kesekian kali melalui operan dari seorang penyerang, Karim Benzema yang dimanfaatkan dengan baik oleh Antonio Miguel. Setelah itu sang Captain pun lari berputar dilapangan hijau stadion Mestalla, milik Kota Valencia dengan mulut terbuka dan juga lidah yang terjulur kedepan kemudian merentangkan kedua tangannya. Ekspresi bebas lepas Antonio yang seperti itu pun lagi-lagi membuat Katty bangkit dari kursi tribun, berdiri berjingkrakan seraya bertepuk tangan riuh meneriakkan kata-kata manis untuk Antonio, kekasih nya.

MADRID, LOVE & FOOTBALL [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang