"Dem, apa yang terjadi padaku?" ucap Katty bertanya saat Dominnique baru saja tiba ke ICU untuk melihat keadaannya.
Dominnique pun segera menggenggam erat kedua telapak tangan sahabat terbaik nya itu seolah memberi kekuatan pada Katty yang masih tampak sedikit pucat.
"Tidak terjadi suatu hal serius pada mu, dear.
Asam lambung yang pernah kau deritai dulu kembali kambuh hingga kau tak sadarkan diri sore tadi." ucap Dominnique mulai menjelaskan pada Katty.
"Maafkan aku, Demmy. Beberapa hari ini aku memang sengaja mengurangi porsi makan ku demi mendapatkan tubuh proporsional seperti dirimu." ucap Katty sedikit bersalah.
"Kate, Kakak ku akan sangat marah jika ia sampai mengetahui kau jatuh sakit karena diet ketat mu itu. Apa lagi jika keinginan untuk mendapat tubuh kurus sempurna itu sampai membuat buah cintanya dengan mu ini kenapa-napa di dalam sana. Jelas ia akan memarahi mu, Kate. Apa kau lupa bagaimana sikap protect nya selama ini pada ku?" ucap Dominnique sembari mengusap-usap perut Katty yang masih terlihat datar.
"Dem, ap...apa kata mu tadi?
Hamil? Apa benar aku sedang hamil, Demmy?" tanya Katty yang langsung bangun dari brankar dan duduk menatap tajam ke arah manik mata hijau Dominnique.
Miss Miguel itu pun kemudian mencoba menstabilkan pernapasannya. Ia menarik dan juga menghembuskan nafasnya sebelum menjawab semua pertanyaan Katty barusan.
"Yes, dear! Yo're pregnant and will be a mother of Antonio kids, my brother." ucap Dominnique tersenyum lebar.
Hal itu tentu saja membuat Katty speechless. Ia bahkan langsung berhambur kepelukan Dominnique dengan telapak tangan yang masih tertusuk jarum infus. Dominnique sedikit panik dengan tingkah Katty itu. Namun sedetik kemudian ia bisa bernafas lega mana kala seorang suster datang dan memeriksa tekanan darah serta suhu badan Katty.
"Kapan aku bisa pulang dari sini, suster?" ucap Katty bertanya pada suster tersebut.
"Kata dokter mungkin besok an--" ucap suster itu terpotong oleh suara Katty lagi.
"Besok? No! Sekarang kau harus segera pulang dan menyiapkan beberapa potong pakaian dan juga perlengkapan kita ke Valencia besok, Demmy." ucap Katty penuh semangat.
Perempuan hamil itu tak ingin melewatkan pertandingan perdana dari calon suaminya. Sebab selain menonton, Katty juga akan berusaha untuk bertemu langsung dengan Antonio dan menceritakan kabar bahagia yang baru saja ia ketahui.
"Kate, tenanglah sedikit.
Jangan terlalu banyak bergerak.
Apa kau tak melihat suster ini kewalahan memeriksa tekanan darah mu sejak tadi." ucap Dominnique sembari tersenyum pada suster yang memeriksa Katty itu.
Miss Martinez yang sadar akan hal itu pun kemudian ikut tersenyum dan kembali duduk dengan tenang diatas brankar. Setelah suster itu pergi, barulah ia kembali heboh bercerita dengan kedua tangannya yang juga ikut bergerak seperti seorang Master of Ceremony diatas panggung.
"Pulanglah, Demmy. Aku tak mengapa jika harus tinggal beberapa jam disini. Setelah kau selesai mengemasi barang bawaan kita nanti, baru kai datang kesini lagi, okey? Jangan lupa bawakan aku omelette dengan isian daging cincang dan garlic juga. Hehehe... Entah mengapa perut ku terasa sangat lapar, Dem." ucap Katty panjang menyuruh Dominnique untuk segera pulang.
Akan tetapi Dominnique hanya bisa duduk terdiam diatas kursi yang berada disamping brankar Katty. Ia bingung harus bagaimana mengatakan pada Katty jika keberangkatan mereka ke Valencia dibatalkan akibat badrest yang harus Katty jalani demi kesehatan janin dalam kandungan itu.
"Dem, apa yang kau pikirkan?
Ayo lekas lah pulang dan cepat bereskan koper-koper kita.
Ini sudah malam, dan besok siang kita harus segera berkumpul bersama para Wags lainnya, bukan?" ucap Katty mulai mendesak Dominnique.
Calon Adik ipar itu pun akhirnya pasrah dan mulai membuka mulut untuk berbicara.
"Maafkan aku Kate, sepertinya rencana kita untuk ikut tour keliling bersama para Wags harus dibatalkan. Dokter menyuruh kau untuk badrest selama beberapa hari untuk pemulihan asam lambung mu dan juga demi kebaikan janin dalam perutmu." ucap Dominnique menjelaskan sejujurnya pada Katty.
"Apa katamu, Demmy? Di batalkan? Tapi aku ingin memberitahu Antonie kabar bahagia ini, Dem. Apa kau tau bagaimana perasaan ku yang harus mengetahui hal ini seorang diri sementara Antonie tak tahu jika sebentar lagi ia akan menjadi seorang Daddy?" ucap Katty dengan suara paraunya.
Wanita hamil itu tertunduk dengan kedua telapak tangan saling menggenggam. Sedang Dominnique yang melihat, pun sudah sangat paham dan mengerti jika saat ini Katty sedikit kesal pada dirinya. Tapi Dominnique berusaha menguatkan diri jika semua keputusan ini demi kesehatan Katty dan calon keponakannya.
"Maafkan aku, Katty. Tapi dengan berat hati aku pun harus merelakan waktu untuk berjumpa dengan Ralph demi keponakan ku yang ada didalam perut mu itu." ucap Dominnique sembari menatap manik mata biru milik Katty.
Tanpa terduga bendungan air yang berada disudut mata Katty itu jatuh berderai membasahi kedua pipi cantiknya. Dominnique merasa iba dengan kondisi Katty itu pun, segera mengambil sapu tangan merah hati yang tadi diberikan oleh Mr. Matthew padanya kemudian mulai menghapus air mata Katty.
"Kate, please don't cry again.
Antonie sudah tau jika saat ini kau mengandung, Kate. Mr. Matthew, sang Manager club football tempat mereka bernaung itu yang memberitahukannya. Aku dan Mr. Matthew yang mengantarkan kau ke rumah sakit ini sore tadi, Kate. Jadi aku sekalian sudah menitipkan padanya agar saat bertemu dengan Antonie nanti, maka ia akan langsung menyampaikan kabar bahagia itu. Kau tak perlu mencemaskan Antonie yang saat pulang bulan depan nanti bisa menuduh mu berselingkuh, Kate." ucap Dominnique panjang lebar.
Katty sedikit lega dengan kabar yang Dominnique katakan padanya tersebut. Tapi entah mengapa air mata nya tetap mengalir dan bercucuran serta bercampur menjadi satu dengan peluh. Ada dorongan yang kuat dari dalam dirinya untuk bisa bertemu dan memeluk tubuh Antonie erat-erat.
"Kate, ayolah ku mohon Berhentilah menangis, dear. Jangan childish seperti ini. Lagi pula tour keliling dengan para Wags itu sudah pasti akan sangat melelahkan untuk mu yang dalam masa pemulihan. Apa kau tak menginginkan bayi dalam perut mu ini hingga memaksa untuk pergi ke Valencia dengan kondisi lemah." ucap Dominnique lagi.
Tanpa Dominnique sadari ternyata kata-katanya barusan telah membuat Katty sedikit tersinggung. Katty kemudian menghempaskan tubuh cantiknya ke atas brankar rumah sakit dan berbalik membelakangi Dominnique yang masih duduk di dekat calon Kakak iparnya itu.
"Kate, apa aku salah bicara padamu? Came on, dear!
Bicaralah padaku apa yang kau mau? Antonie akan segera menikahi mu dan itu berarti sebentar lagi kita bukan hanya sekedar sahabat, Kate. Tapi kau akan menjadi bagian terpenting dalam keluarga Miguel." ucap Dominnique dengan suara bergetar.
Adik kandung Antonio Miguel sang Captain team football tersohor di kota Madrid itu pun tak dapat lagi menyembunyikan kesedihan dalam hatinya. Ia menangis sesengukan karena merasa telah bersalah sekaligus bingung pada tingkah aneh Katty yang tidak seperti biasanya. Dominnique kemudian berpikir, apakah ini semua karena keinginan anak dalam perut Katty sehingga tingkahnya berubah menjadi seperti itu? Dominnique pun hanya bisa menghela nafas kasar. Ia kemudian keluar dari ruangan itu dan berniat membeli makanan untuk Katty dan dirinya. Beberapa menit kemudian muncul membawakan Katty omelette dengan isian daging cincang dan garlic seperti permintaannya tadi. Ia semakin yakin jika Katty benar-benar sedang menjalani fase mengidam ala Ibu-ibu hamil dan hal itu juga membuat Dominnique merasa bersalah.
"Kate, bangunlah dulu. Kau harus mengisi perut mu sebelum tidur, Kate.Bukankah sejak tadi pagi kau belum makan apapun?" ucap Dominnique sembari menyentuh pundak Katty.
"Pergilah, Dem! Aku tidak lapar dan aku sedang tak ingin melihat serta berbicara dengan mu saat ini." ucap Katty ketus.
"Deg...."
Hati Dominnique terasa mencelos dengan kata-kata Katty barusan. Perempuan itu tak mungkin meninggalkan sahabat sekaligus calon kakak iparnya sendirian di rumah sakit. Dominnique juga tak tega melihat Katty hanya berharap pada botol infus untuk membuat rasa lapar dalam diri nya sedikit tak terasa. Bagaimana pun Katty saat ini sedang berbadan dua dan dia mau tak mau harus makan demi bayinya juga.
"Kate, ku mohon! Makanlah sedikit demi anak mu. Apakah kau ingin membuatnya tumbuh menjadi anak yang kurang gizi atau penyakitan nanti." ucap Dominnique sedikit frustasi.
"Ini anak ku, Demmy.
Bukan anak mu.
Lagi pula jika kau perduli pada anak ku?
Maka biarkan aku pergi ke Valencia besok untuk bertemu dengan Antonie, meskipun tanpa kau menemani ku." ucap Katty sedikit meninggi.
Dominnique memegang kepala nya dan dengan kasar ia sedikit menjambak rambut panjang nan indah yang tumbuh disana sebagai bentuk rasa dilema dalam dirinya.
"Apakah aku harus mengabulkan permintaan bayi dalam perut Katty? Sepertinya memang benar jika hal ini terjadi lantaran kehamilan Katty yang sedang dalam fase mengidam itu." gumam Katty dalam hati.
"Kate, apa kau benar-benar sehat? Kau yakin jika sampai di Valencia nanti tidak akan terjadi reaksi apa-apa padamu?" tanya Dominnique yang masih berusaha berbicara dengan Katty.
Seketika itu juga, Katty langsung membalikkan tubuhnya dan menatap penuh selidik ke arah manik mata hijau Dominnique.
"Aku sehat, Dominnique Miguel. Sungguh sangat sehat. Apa kau pikir mengandung itu adalah sebuah penyakit?" tanya Katty sembari membuang mukanya ke sembarang arah.
"Bukan begitu, Kate.
Aku han--" ucap Dominnique terpotong.
"Aku sangat yakin setelah sampai di Valencia, tubuh ku tak kenapa-napa! Karena mungkin saja semua permintaan ini adalah keinginan bayi dalam kandungan ku yang ingin bertemu dengan Daddynya, Demmy." ucap Katty yang memotong omongan Dominnique barusan.
Dominnique pun meneguk saliva nya dalam-dalam. Dia melihat betapa Katty sangat kesal pada dirinya.
"Baiklah, Kate. Kita akan pergi ke Valencia bersama para Wags dalam tour keliling itu asal kau mau makan." ucap Dominnique sembari menunjukkan bungkusan berisi omellete yang dibelinya tadi. Katty pun langsung memeluk tubuh Dominnique erat-erat seperti saat tadi ia mendengar kabar bahagia tentang kehamilannya. Sangking bahagianya, Katty bahkan hampir membuat bungkusan ditangan Dominnique itu jatuh ke lantai.
"Kau memang Adik ipar yang baik, Dem. Aku yakin keponakan mu ini akan sangat menyayangi Aunty nya jika ia sudah lahir nanti." ucap Katty tersenyum sembari mengeringkan sebelah matanya.
Dominnique pun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan manis Katty barusan. Dalam hati perempuan cantik itu berfikir jika mungkin ini lah hal yang terbaik untuk memecahkan masalah sepele diantara mereka berdua. Setelah itu, Katty pun makan dengan lahap tiga porsi omelette tanpa menyisakan sedikit pun untuk Dominnique. Kekasih hati Ralph Sergio itu tak mempermasalahkan semua omelette yang dihabiskan oleh Katty. Ia malah merasa tenang dan senang dengan kondisi Katty yang sudah mengisi perutnya. Dominique pun mengambil beberapa butir obat yang di berikan suster tadi. Ia kemudian meletakkan obat itu di telapak tangan Katty sembari menyodorkan segelas air mineral ke tangan calon Kakak Iparnya itu.
Setelahnya mereka kembali akur dan membicarakan apa saja tentang rencana tour keliling mereka. Dominique kemudian berjanji jika mereka tertinggal oleh rombongan para Wags, maka ia akan tetap membawa Katty ke Valencia. Setelah Katty benar-benar pulas tertidur, Dominnique pun bergegas pulang ke Mansion dan menyiapkan beberapa potong pakaian serta perlengkapan yang akan mereka gunakan selama berada di Valencia.
KAMU SEDANG MEMBACA
MADRID, LOVE & FOOTBALL [END]
Storie d'amore[SUDAH TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK] [DAPAT DIBACA DI APLIKASI DREAME] "Cepat kau cari perempuan yang kemarin aku tiduri itu, Antonie! Cari dia di setiap sudut Madrid ini, bila perlu ke seluruh Spain. Sebuah Tatto berbentuk buluh terdapat di pinggul...