#Bagian 37
Keira
"Setau gue, lo ga selemah ini. Apalagi lo kaya gini hanya karena cowo yang ga peduli sama lo."
____________________________________
"Rom? Lo kenapa? Kok tiba tiba diem? Ada apaan rom? Tadi lo ngomong kok gajadi?" tanya Keira terus menerus tanpa jeda.
"Emm engga gajadi hehe" jawab Romeo.
"Yakin? Kayanya ada sesuatu yang lo sembunyiin ya dari gue?" tanya Keira dengan tatapannya yang tajam pada Romeo.
Romeo terdiam tidak tau harus menjawab dengan kalimat apa. Ia hanya menundukan kepalanya. Lalu memalingkan wajahnya dari Keira.
"Hey! Are you okay?" tanya Keira.
"Yes" jawab Romeo pelan.
"Yaudah jadi kapan gue bisa pulang ke rumah?"
"Gue gatau. Dokter belum periksa lo. Gue panggil dokter ya buat cek keadaan lo dan bilang bahwa lo udah sadar" kata Romeo langsung berjalan keluar kamar.
"Eh rom ntar dulu" timpal Keira namun Romeo tidak merespon apapun. Romeo terus melanjutkan langkahnya untuk memanggil dokter.
"Kenapa sih Romeo? Ga biasa nya dia kaya gini. Jadi lebih tertutup sama gue. Padahal gue cuman mau nanya gue kenapa doang" ucapnya dalam hati.
Romeo berjalan di koridor rumah sakit. Ia berpikir cepat atau lambat Keira akan mengetahui penyakitnya sendiri.
"Apa gue kasih tau sekarang aja?" tanya dirinya sendiri.
"Ah jangan jangan. Kondisi Keira baru aja membaik. Kalo gue kasih tau sekarang bisa bisa nanti dia drop lagi. Gue gamau nambah beban dia. Lebih baik gue rahasia in ini dulu" tuturnya.
🎬🎬🎬🎬🎬🎬
Tiba tiba Romeo datang kembali ke ruangan bersama 1 dokter dan 1 suster. Dokter itu memeriksa keadaan Keira.
"Gimana dok keadaan Keira?" tanya Romeo.
"Iya sudah ada perkembangan. Besok juga sudah boleh pulang. Asal jangan terlalu cape. Pola makan nya pun dijaga" tutur dokter.
"Iya dok. Makasi dok" kata Romeo.
"Yasudah saya permisi" ucap dokter itu lalu diikuti oleh suster.
Keira menatap Romeo dalam. Ia curiga pada Romeo. Sepertinya ada yang salah pada diri Romeo. Romeo seperti sedang menyembunyikan satu hal yang besar. Entah apa itu. Keira tidak tau.
"Lo kenapa liatin gue gitu?" tanya Romeo.
"Lo aneh" jawab Keira spontan.
"Aneh apaan sih lo?"
"Iya lo aneh. Lo kaya lagi nyembunyiin satu hal dari gue"
"Sok tau lo. Nyembunyiin apaan juga. Makanan lo? Udah abis sama gue. Gue makan di rumah kemaren" jawab Romeo.
"Apaan sih lo. Bukan makanan juga. Gue serius"
"Yaudah gue juga serius kei. Gue ga nyembunyiin apapun dari lo"
"Lo bohong. Gue tau lo dari dulu. Cepetan ngomong ga lo. Kalo ga ngomong gue ngambek 1 tahun" ancam Keira.
"Gue udah bilang berapa kali sih sama lo kei. Gue gak nyembunyiin apapun dari lo. Perlu gue ulang berapa kali?" tanya Romeo.
"Lo kenapa si? Lo jadi aneh tau ga. Ada hubungannya sama Laura?"
"Apa sih kei. Lo kok malah bahas Laura? Lo yang bilang ke gue untuk ga ngebahas soal Laura tapi lo sendiri yang ngebahas soal Laura"
"Ya maaf. Bukan maksut gue untuk ngingetin lo ke Laura. Gue cuma nanya kali rom" kata Keira. Romeo tidak merespon ucapan Keira. Matanya terpaku pada orang yang tiba tiba menelfonnya.
Tertulis nama "Laura". Tanpa berkata kata apapun, Romeo berjalan keluar ruang inap. Ia berdiri di depan pintu lalu terdiam melihat telefon genggam nya.
"Laura nelfon? Gue angkat gak ya? Tapi buat apa dia nelfon gue?" tanya Romeo bingung.
"Udah lah gausah gue angkat. Ga penting ini" tuturnya.
Saat Romeo mematikan telfon itu. Tak lama dari itu Laura menelfon Romeo kembali. Entah apa tujuan Laura sebenarnya datang kembali ke kehidupan Romeo. Setelah Romeo berhasil melupakannya.
Namun tetap luka adalah luka. Dan luka meninggalkan bekas. Romeo masih sangat ingat dengan cara apa mereka berdua mengakhiri kisahnya.
Laura yang dipikir oleh Romeo adalah seseorang yang tepat baginya. Yang tidak akan meninggalkannya begitu saja. Karena Romeo dulu sudah sangat menyayangi Laura.
Hubungan mereka berakhir secara tidak baik baik. Laura memutuskan Romeo hanya untuk lelaki yang baru dikenalnya yaitu Johny. Sebenarnya Romeo sudah tau bahwa Laura menjalin hubungan dengan Johny dibelakangnya.
Semuanya terbongkar saat Romeo memergoki Laura dan Johny sedang makan berdua di salah satu sebuah cafe di Australia. Australia? Ya, Laura dan Romeo sama sama kuliah di satu universitas.
Mereka berdua berpacaran semenjak SMA kelas 2. Sampai hari itu Laura akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Romeo demi bersama Johny.
Sejak saat itu Romeo mulai menutup hatinya untuk orang lain. Tak satupun wanita yang berhasil mendapatkan hatinya.
4 missed call from 'Laura'
"Kenapa sih ni orang nelfonin gue mulu. Ga cape apa?" tanya Romeo pada dirinya sendiri. Tak lama Laura menelfonnya kembali. Karena kesal Romeo mengangkat telfon dari Laura.
"Hello? This is Romeo?" tanya Laura.
"Yes"
"I'm sorry"
"I'm already forgive you Laura"
"Can we met? Please, just for a moment"
"Okay."
"We meet in the cafe at 4 o'clock. Don't forget to come Romeo. See you!"
Haii guys yang udah baca part ini jangan lupa vote ya. Share juga biar makin banyak yang baca okay. Maaf kalo nge publish part barunya lama. Soalnya minggu ini lagi penilain tengah semester guys. Jadi sorry kalo nge publishnya agak lama ya. Thank u 😊💚
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIRA [REVISI]
Teen Fiction[TAMAT] "Kalau nanti kamu rindu aku. Lihat saja langit malam diatasmu. Aku ada di salah satu ribuan bintang di angkasa. Menatapmu dengan seribu bisu dan terperangkap oleh rasa ingin temu. Percayalah, jika ada jalan untuk kembali, aku ingin kembali l...