Forty Five

2.2K 68 2
                                    

 #Bagian 45

Keira

"Untuk apa kamu kembali, jika untuk
pergi lagi."

____________________________________
 
"Emm kata nyokap gue sih gue cuma sakit biasa aja. Demam gitu sih katanya. Tapi ya gatau juga" kata Keira.

"Tapi gini kei logikanya lo sakit dan lo gatau lo sakit apa sebenernya. Dan lo ga mungkin demam biasa sampe dirawat di rs 1 minggu lebih. Lo yakin lo gapapa?" kata Rico sambil menatap Keira dengan tatapan tajam.

"Iya yaudah gue gapapa kok. Buktinya sekarang gue udah bisa sekolah kan? Udah ah gue mau nyalin catetan kemaren kemaren pas gue ga masuk. Gue ketinggalan banyak banget" timpal Keira lalu duduk di kursinya.

Sherlyn, Tiffany, Rico, dan Rayhan hanya saling menatap. Entah apa maksut dari tatapan mereka semua namun yang pasti di otak mereka sama.

Yaitu perihal 'Keira sebenarnya sakit apa? Kenapa di tutup tutupin? Apa bener dia cuma sakit biasa? Atau ada penyakit lain sampe nyokapnya aja seakan akan nutupin semuanya.'

Bel masuk berbunyi. Bu Indy masuk ke kelas menjelaskan materi. Tak lama, pelajaran pun berlalu. Bunyi bel istirahat terdengar. Semua murid berjalan keluar kelas menuju kantin sekolah. Begitu juga dengan Keira dan Sherlyn.

"Kei yuk ke kantin. Lo harus makan dulu baru minum obat. Obatnya lo bawa kan?" tanya Sherlyn.

"Iya bawa kok" jawab Keira.

"Yaudah bawa aja obatnya nanti lo minum sekalian pas udah makan okay" kata Sherlyn.

"Iya bawel hahaha" ucap Keira sambil tertawa. Sherlyn dan Keira berdiri dari tempat duduknya lalu hendak berjalan menuju keluar kelas.

Rico dan Rayhan bergegas menghampiri Keira dan Sherlyn. Mereka berempat berjalan menuju kantin sekolah. Beberapa anak yang Keira lewati di sepanjang koridor sekolah mereka tersenyum pada Keira dan Keira pun membalas senyumannya.

Walaupun entah siapa orang itu namun kenal tidak kenal Keira tetap ramah kepada mereka.

"Kei lo duduk sini aja ya. Biar gue yang pesenin okay" kata Sherlyn. Keira hanya mengangguk pelan sambil tersenyum melihat sikap Sherlyn yang begitu manis baginya.

"Eh sher, sekalian dong gue ama Rico" timpal Rayhan.

"Kaga! Enak aja lo pada nyuruh gue" jawab Sherlyn.

"Gue bayarin lo makan deh tapi lo pesenin gue sama Rico juga" tawar Rayhan.

"Yaudah iya. Awas lo bohong!" jawab Sherlyn.

"Kaga lah anjir. Nih duitnya bayarin sono" ucap Rayhan sambil menyodorkan uang 100 ribu. Sherlyn hanya memutar bola matanya lalu mengambil uang itu dari tangan Rayhan.

Tak lama Sherlyn kembali membawa makanan yang tadi mereka mau. Mereka pun makan dengan tenang. Tiba tiba geng Arga datang. Ya siapa lagi jika bukan Arga, Leon, dan Reyno.

"Sher! Pacar lu lewat noh" kata Rico.

"Hah? Leon?!" tanya Sherlyn dengan menaikan suara nya. Sherlyn menoleh ke arah belakangnya. Dan benar itu Leon, Reyno, dan Arga.

"Kei kei!! Liat belakang deh." kata Sherlyn.

Keira pun menolehkan kepalanya ke belakang. Dan yang ia lihat adalah seorang lelaki yang tinggi, putih, dengan bola matanya yang berwarna hitam pekat.

Iya itu Arga.

Entah kenapa Keira terus menerus memandang Arga. Tatapannya masih sama seperti dulu. Tatapan rindu. Tanpa sadar Arga merasa bahwa ia sedang di perhatikan oleh Keira. Iya jelas sekali.

Arga dapat melihatnya. Arga malah ikut menatap mata Keira dengan dalam. Disitulah kedua mata mereka bertemu lagi. Sama seperti dimana mata mereka berdua bertemu untuk pertama kalinya.

Bedanya sekarang tatapan mereka tak sedekat tatapan yang dulu. Iya memang. Keadaan tlah berubah. Keira tau itu.

"Hai kei!" ucap Raka langsung berdiri di dekat kursi yang ia duduki. Spontan Keira kaget karena Raka datang tiba tiba. Tatapannya lepas dari Arga karena Raka.

"Ga lucu ah rak! Kaget gue" timpal Keira kesal.

Lalu Keira menoleh ke arah Arga. Tadinya Arga memang sedang memperhatikan sikap Raka pada Keira namun saat Keira menatapnya balik Arga malah membuang muka.

"Iya iya maaf. Gue boleh duduk sini kan?" tanya Raka pada Keira.

"Boleh kok duduk aja" lanjut Keira kepada Raka.

"Heh lu ngapain disini? Sono urusin osis" timpal Rayhan.

"Yaelah gue juga manusia perlu makan" jawab Raka.

"Kei, pulangnya balik bareng mau?" tawar Raka pada Keira.

"Modus modus. Keira balik bareng gue" timpal Rico.

"Sejak kapan gue bilang ke lo kalo gue ntar balik bareng sama lo?" tanya Keira pada Rico.

"Ah elah kei. Ga ngerti amat sih lu" timpal Sherlyn.

"Gausah rak. Gue balik dijemput kok tenang aja" jawab Keira pada Raka.

"Yess di tolak yesss" kata Rico.

"Oh oke" jawab Raka lalu menatap Rico sinis.

"Apa lu liatin gue? Naksir? Sorry lo bukan tipe gue" kata Rico diselingin dengan tawanya.

"Najis lu" jawab Raka lalu berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan menjauh dari Rico.

"Udah sono pergi lu kaga usah balik lagi" teriak Rico meledek.

Haii guys yang udah baca part ini jangan lupa di vote ya! Share juga biar makin banyak yang baca. Sorry nge update part barunya lama hehe. Sekarang mau aku jadwal aja gimana? Jadi update part baru setiap hari selasa sama hari sabtu. Yang setuju comment okay. Thank u 😊.

KEIRA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang