#Bagian 57
Keira
"Maaf bukannya aku tak ingin kembali. Namun, sekarang bukan waktu yang tepat untuk aku kembali lagi ke sisimu."
____________________________________
"Gapapa kok. Pusing doang" kata Keira.
"Yakin gapapa?" tanya Romeo lagi. Romeo yakin, pusing itu akibat penyakit Keira yang kian hari kian menyebar.
"Iya gapapa. Gue mau nyamperin temen gue dulu di bawah" kata Keira.
"Yaudah tiati" jawab Romeo. Romeo melihat Keira dengan mata nanarnya. Ia benar benar tak sanggup jika harus memberi tau penyakit sebenarnya kepada Keira.
"Gue ga tega bilangnya sama lo kei. Walaupun gue cuma kakak sepupu lo. Tapi gue udah anggap lo sebagai adek kandung gue sendiri. Bukan sepupu lagi kei" kata Romeo dalam hatinya.
Keira turun dari tangga menuju ruang tamu. Sudah terlihat bahwa Raka sedang duduk menunggu nya.
"Kenapa? Tumben sampe kesini segala?" tanya Keira lalu duduk di depan Raka.
"Engga gapapa. Gue cuma mau bahas beberapa hal" jawab Raka.
"Oh oke. Soal apa?" tanya Keira.
"Lo balikan sama Arga?" tanya Raka.
"Engga. Kata siapa?" tanya Keira heran.
"Ga kata siapa siapa. Cuma kalo gue liat lo kayanya deket lagi ya sama dia"
"Biasa aja sih kalo menurut gue"
"Lo mau tau sesuatu tentang Arga?"
"Apa?" tanya Keira penasaran.
"Dia ga sayang lo" timpal Raka to the point.
Tanpa mereka berdua sadar, Romeo sang kakak sepupu Keira memperhatikan mereka dan mendengar pembicaraan mereka.
"Maksut lo?" tanya Keira bingung.
"Oke jadi gini, dulu pas lo masih jadi pacar dia. Gue denger obrolan Arga sama Leon pas pulang sekolah. Arga nembak lo karena taruhan doang kei. Arga taruhan sama Leon. Kalo Arga bisa dapetin lo, Leon bakal traktir Arga jajan di kantin sekolah selama 2 bulan. Dan kalo dia gagal, berarti dia yang traktir Leon selama 2 bulan. Arga tuh ga pernah bener bener tulus sama lo kei” Tutur Raka.
Keira yang mendengar hal itu langsung lemas. Ia yang mendengar kata kata Raka saat itu tak bisa berbicara apapun lagi. Tiba tiba Romeo langsung datang ke ruang tamu. Lalu menarik tangan Keira.
"Lo bisa pulang sekarang" tegas Romeo pada Raka.
"Lo siapa? Bisa bisanya ngusir gue. Ini rumah Keira" kata Raka membela dirinya sendiri.
"LO PULANG SEKARANG ATAU GUE BUAT LO PULANG KE ALAM KUBUR!" tegas Romeo mulai geram.
Raka pun mengambil nafas lalu langsung pergi dari rumah Keira. Keira terdiam mematung di sebelah Romeo. Lalu Keira langsung pergi masuk ke kamarnya. Romeo yang melihat keadaan Keira hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Gue kurang percaya sama kata kata bocah tadi. Gue yakin bocah tadi cuman mau bikin Keira sama cowonya makin jauh. Dasar toxic" kata Romeo dalam hatinya.
Sementara Raka sudah di dalam mobilnya. Berangkat menuju rumahnya kembali. Raka pun menelfon seseorang dari telepon genggam nya. Dan display name nya sangat jelas terpampang nama 'Ashley'.
"Halo?" kata Raka.
"Gausah telfon gue kalo ga penting" jawab Ashley ketus.
"Eh jangan dimatiin dulu. Cewe gila dasar"
"Lo nelfon gue cuma buat ngatain gue hah?"
"Kaga ley. Gue cuma mau ngasih tau. Rahasia Arga udah gue kasih tau ke Keira"
"Hah? Rahasia apaan?" tanya Ashley penasaran.
"Liat aja ntar. Sekarang tugas lo. Bilang sesuatu yang buruk sama Arga yang berkaitan soal Keira"
"Yaudah lah bagus kalo lo udah bilang sesuatu yang maybe bakalan ngebuat mereka jauh. Dan soal Arga, itu gausah lo ingetin lagi. Gue bakal lakuin sendiri" jawab Ashley puas.
🎬🎬🎬🎬🎬🎬
19.00 PM
"Romeo, tolong panggilin Keira ya. Suruh dia turun. Kita makan malam sama sama" kata mamah Keira.
"Oke tante" jawab Romeo. Romeo pun berjalan menuju kamar Keira. Lalu mengetuk pintu kamarnya.
Tok tok tok….
"Kei keluar, makan dulu" kata Romeo. Namun tak ada balasan suara apapun dari Keira.
"Kei? Cepet keluar. Lo disuruh makan di meja makan sama nyokap" kata Romeo. Namun hasilnya sama.
Tak ada balasan suara apapun. Romeo pun mencoba untuk membuka pintu kamarnya. Namun, pintu kamar Keira ternyata dikunci.
"Tumben jam segini pintunya udah di kunci" kata Romeo heran.
"Kei, buka pintunya" teriak Romeo. Romeo pun mulai merasa khawatir jika Keira di dalam kamarnya kenapa napa. Lalu mama papa Keira menyusul Romeo ke depan kamar Keira.
"Kenapa Romeo? Kok sampe teriak gitu?" tanya mama Keira.
"Maaf tante kalo Romeo berisik. Tapi Keira daritadi ga bukain pintunya. Terus pintu nya juga di kunci. Romeo ngomong pun gaada jawaban satu pun dari Keira" jelas Romeo.
"Hah? Terus gimana? Gimana kalo Keira di dalam kamarnya pingsan?" kata mama Keira panik.
"Heh mama jangan kaya gitu dong. Positif thinking aja, mungkin Keira ketiduran" timpal papa Keira.
"Om tante, Romeo dobrak aja pintunya gapapa? Romeo takut Keira kenapa napa" kata Romeo meminta izin.
"Iya gapapa Romeo" jawab mama Keira.
Romeo pun mendobrak pintu kamar Keira. Saat mereka masuk kamar, Keira sudah pingsan dengan mulut nya yang telah mengeluarkan darah.
Tanpa basa basi Romeo menggendong Keira masuk ke mobil. Mereka membawa Keira ke rumah sakit. Saat sampai di rumah sakit, mereka hanya bisa berdoa agar Keira baik baik saja.
"Keluarga Keira?" tanya dokter yang baru saja keluar dari ruangan tempat Keira di periksa.
Haiii guys yang udah baca part ini jangan lupa vote ya!! Jangan lupa share juga ke temen temen kalian biar banyak yang baca. Makasii udah baca wattpad story akuu xixi. Oh iya, selamat 45,2K readers hihi ❤.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIRA [REVISI]
Teen Fiction[TAMAT] "Kalau nanti kamu rindu aku. Lihat saja langit malam diatasmu. Aku ada di salah satu ribuan bintang di angkasa. Menatapmu dengan seribu bisu dan terperangkap oleh rasa ingin temu. Percayalah, jika ada jalan untuk kembali, aku ingin kembali l...