#Bagian 53
Keira
"Jika bahagiamu dengan dia. Aku berjanji aku takkan menganggumu lagi. Karena yang harus kamu tau. Bahagiamu juga bahagiaku."
____________________________________
Semua mata tertuju pada Saddam, ayah dari Arga. Leon dan Reyno yang tadinya ingin menghampiri Arga dan tante Meyra malah menjadi diam mematung di tangga.
Begitu juga dengan Cerelia. Saddam datang disaat anak anaknya sendiri telah membencinya.
"Apa kabar Arga Pratama Fandouw?" kata ayahnya itu dengan wajah datar dan melangkah mendekati Arga.
Leon dan Reyno pun langsung kaget karena ayahnya menyebut nama terakhir Arga yang seluruh teman temannya tidak tau.
Lalu mereka menatap Arga yang terdiam mematung saat ayahnya itu memanggil dengan nama lengkapnya. Leon dan Reyno pun turun dari tangga dan melangkah menghampiri Arga.
"Fandouw?" tanya Leon kebingungan.
"Sejak kapan nama belakang lo Fandouw?" tanya Reyno juga.
"BACOT ANJING! GUA GAMAU DENGER NAMA ITU LAGI BANGSAT!" teriak Arga emosi. Saddam pun memegang pundak Arga. Namun, Arga menepisnya.
"Gausah pegang gua" timpal Arga kasar.
"Saya tau kamu benci dengan nama Fandouw. Saya tau kamu membenci semua anggota keluarga Fandouw. Namun, jika kamu membenci seluruh anggota keluarga Fandouw, itu artinya kamu juga membenci dirimu sendiri" kata Saddam dengan senyuman kemenangan.
Arga hanya terdiam menahan emosi dan kekesalannya dalam hati. Ditambah kedatangan Saddam dan Meyra lalu buah hati mereka Bram hanya menjadi sebuah bumerang bagi diri Arga.
Belum lagi rasa sakit hatinya pada Meyra karena tlah merebut kebahagiaannya dengan sang ibunda. Tania. Sampai akhirnya Tania meninggal dunia karena penyakit yang ia derita yaitu Leukimia.
Sang ibunda tlah menderita penyakit tersebut bisa terbilang lama. Namun, dengan hati yang kuat dan tekad yang kuat ia bisa bertahan namun akhirnya harus pergi meninggalkan kedua anaknya. Yaitu Arga dan Cerelia.
Arga sakit hati dengan perlakuan ayahnya sendiri. Saat Tania sakit, Saddam malah selalu pergi kesana kemari tanpa memberi tau dengan jelas. Bahkan Saddam juga sering tidak pulang ke rumah.
Setelah Arga mencari tau soal ayahnya itu. Arga mendapatkan beberapa bukti dari barang barang pribadi ayahnya. Saat itulah mulai tercium bau bau perselingkuhan Saddam dengan wanita lain.
Flashback on
Arga berdiam diri menonton tv di ruang keluarga. Sembari menunggu ayahnya pulang. Sudah pukul 11 malam ayahnya tak kunjung pulang.
"Huft, udah biasa" kata Arga dalam hatinya.
Tak lama ternyata sang ayah pun pulang. Masih dengan memakai jas kantornya itu. Sambil menenteng tas kerja nya di tangan kiri. Lalu memainkan telefon genggamnya di tangan kanan.
"Eh papah, Arga kira gaakan pulang lagi" kata Arga frontal.
"Apasih kamu ini. Papah ga pulang juga karena kerjaan. Terus kamu ngapain diem disini? Bukannya tidur!" sentak ayahnya.
"Arga nungguin papah pulang. Arga kasian sama mama sama adek. Cerelia selalu nanyain papah pulang kapan, pulang kapan. Dan Arga sebagai kakak hanya bisa jawab sebentar lagi. Hanya itu terus yang Arga jawab ke Cerelia pah" kata Arga serius.
"Arga sebagai kakak ngerasa gagal jadi kakak buat Cerelia pah. Arga gabisa ngomong apa apa soal papah ke dia. Arga sedih tiap liat atau denger Cerelia bilang gitu" lanjut Arga dengan wajah yang mulai murung.
"Arga juga kasian pah sama mama. Mama lagi sakit kaya gitu dan papah ga pernah ada buat mama. Seolah olah mama sakit di rumah dan papah seenaknya aja pergi sana sini dan ga jelas mau pergi kemana nya" lanjut Arga lagi dengan sedikit memakai emosi.
"TAU APA KAMU SOAL PAPAH HAH! UDAH LAH DIEM KAMU! KALO PAPAH GAK KERJA. GAK TERUSIN PERUSAHAAN KAKEK KAMU, KITA GAAKAN BISA MAKAN TAU KAMU! MASIH UMUR SEGINI UDAH BERANI NGELAWAN DAN BICARA SEPERTI ITU SAMA ORANG TUA. MAU JADI APA KAMU HAH!?" teriak ayahnya dengan seluruh emosi.
"ARGA BUKAN NGELAWAN PAH! ARGA CUMA NUNTUT HAK ARGA DAN CERELIA SEBAGAI ANAK YANG BUTUH KASIH SAYANG AYAHNYA. ARGA CUMA NUNTUT PERHATIAN PAPAH KE MAMA KARENA MAMA LAGI SAKIT KERAS PAH! APA PAPAH GA SADAR!" jawab Arga dengan emosi yang sama.
Keributan itu terdengar oleh adik Arga yaitu Cerelia yang tengah tertidur di kamarnya. Lalu, terdengar juga oleh ibunda nya yaitu Tania.
Tania dan Cerelia menghampiri suara keributan itu. Ternyata benar, lagi lagi Arga dan Vino yang tengah berdebat di ruang keluarga. Mereka berdebat saat tengah malam seperti ini. Sangat tidak tau waktu.
"Kakak! Papah! Gausah debat gini dong! Cerelia gasuka kakak sama papah kaya gini terus. Mana keluarga kita yang harmonis kaya dulu!? Mana! Cerelia mau keluarga Cerelia kaya dulu lagi! Gaada yang namanya berantem berantem. Gaada yang namanya papah pulang larut malem bahkan sampe ga pulang" timpal Cerelia dengan air mata nya yang terjun bebas mengalir di pipi.
"CERELIA MAU KELUARGA KITA YANG DULU! CERELIA GAMAU PUNYA KELUARGA KAYA GINI! Mana kak Arga yang dulu Cerelia kenal! Mana!? Kak Arga yang selalu senyum, ketawa, jailin Cerelia, yang sama sekali gak emosian. Mana kak! Mana!?" kata Cerelia dengan emosinya yang semakin memuncak. Arga hanya bisa terdiam mematung mendengarkan ucapan adiknya satu satunya itu.
Haii guys yang udah baca part ini jangan lupa vote ya!! Share juga biar makin banyak yang baca. Sorry update nya lama soalnya lagi sibuk sama kegiatan di sekolah. Kira kira nih Arga nanti bakalan balik lagi gak ya sama Keira? Tunggu part selanjutnya aja ya. Thank u ❤.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIRA [REVISI]
Teen Fiction[TAMAT] "Kalau nanti kamu rindu aku. Lihat saja langit malam diatasmu. Aku ada di salah satu ribuan bintang di angkasa. Menatapmu dengan seribu bisu dan terperangkap oleh rasa ingin temu. Percayalah, jika ada jalan untuk kembali, aku ingin kembali l...