Fifty Nine

1.9K 65 4
                                    

#Bagian 59

Keira

"Jangan ingatkan aku dengan memori kelam itu. Aku tak mau lagi masuk ke dalam kehidupan gelap yang tlah lama ku kubur dalam ingatanku."

____________________________________

"Eh kak, aku Sherlyn" kata Sherlyn tersenyum.

"Sherlyn? Siapa?" tanya Romeo lagi.

"Temen satu sekolahnya Keira" jawab Sherlyn.

"Oh, masuk aja dulu" ajak Romeo. Sherlyn hanya mengangguk pelan lalu masuk ke dalam rumah Keira.

"Ada apa?" tanya Romeo.

"Keira nya ada?" tanya Sherlyn.

"Lagi sakit"

"Lho, sakit apa kak kalo aku boleh tau? Terus, Keira nya sekarang dimana?"

"Di rumah sakit"

"Keira emang sakit apa kak?" tanya Sherlyn lagi.

"Kalo kamu mau tau, ikut kakak ke rumah sakit sekarang. Suruh Arga kesini sekarang juga" jawab Romeo.

Sherlyn mengangguk lalu segera menelfon Arga. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Arga mengangkat telfon dari Sherlyn.

"Halo ga?" sapa Sherlyn.

"Kenapa sher?" tanya Arga.

"Ke rumah kei sekarang"

"Hah ngapain anjir? Ini lagi jam mapel" jawab Arga kaget.

"Yaelah lo takut amat sama guru. Gue aja ga masuk sekolah demi tau Keira kenapa. Abis dia ga masuk ga ngabarin gue. Daritadi malem juga dia ga bales pc dari gue"

"Yaudah gue ke rumah kei sekarang" kata Arga tegas lalu menutup telfon nya.

Romeo menatap Sherlyn tajam. Sherlyn menutup telepon genggam nya lalu menunduk.

"Gimana?" tanya Romeo.

"Arga mau kesini kok kak" jawab Sherlyn deg deg an.

"Oke. Kakak tunggu 10 menit lagi. Kalo sampe dia ga dateng. Gausah deket deket lagi sama Keira" tegas Romeo.

"I-iya kak" jawab Sherlyn takut. Tak lama kemudian, suara motor terdengar di sekitar halaman rumah Keira. Iya, itu Arga dan Leon.

Arga berlari memasuki rumah Keira bersama Leon. Sampai sampai Leon lupa membuka helm nya karena di tarik buru buru oleh Arga. Arga membuka pintu rumah Keira yang tidak terkunci. Romeo menatap Arga dan Leon sinis.

"Lo telat 2 menit bro" kata Romeo dengan tatapan sinis.

"Apaan sih lo. Lo siapanya Keira hah?! Lo kenapa ada mulu di rumah Keira? Dulu juga lo yang mukulin gue kan! Dateng dateng ke rumah orang cuma buat mukulin gue!" timpal Arga emosi.

"Bocah gausah nyolot! Gue Romeo! Sopan dikit sama yang lebih tua! Lo diajarin sopan santun apa engga?!" tegas Romeo.

"Bacot lo! Mana Keira!" teriak Arga. Sherlyn dan Leon hanya bisa menenangkan emosi Arga yang kian naik.

Tiba tiba, Romeo menarik tangan Arga keluar rumah. Sherlyn dan Leon langsung lari mengikuti Romeo dan Arga.

"Masuk mobil sekarang! Lo mau cari Keira? Ikut sama gue sekarang!" tegas Romeo dengan emosi nya. Romeo mendorong Arga masuk ke dalam mobilnya. Lalu menutup pintu mobilnya.

"Kalian, pake motor aja berdua. Ikutin kakak" kata Romeo pada Sherlyn dan Leon.

Mereka hanya mengangguk lalu Leon menaiki motor Arga bersama Sherlyn. Romeo masuk ke dalam mobil lalu mulai mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Anjing! Lo apaan apaan bangsat! Mau bikin gue mati?!" kata Arga nge gas.

"Sopan dikit sama gue!” timpal Romeo.

"Lo siapa nya Keira sih anjing!" kata Arga kesal. Romeo tidak menjawab pertanyaan dari Arga. Romeo terus fokus menyetir.

Tak lama, mereka sampai di salah satu rumah sakit. Romeo pun turun dari mobil. Begitu pula dengan Arga. Leon dan Sherlyn pun menghampiri mereka berdua.

Mereka berjalan menuju ruangan rawat inap Keira. Arga, Leon, dan Sherlyn masih bingung dengan sikap Romeo.

Mereka pun sampai di depan salah satu ruangan rawat inap. Romeo langsung membuka pintu. Saat mereka masuk, tak ada satupun orang di ruangan itu.

Romeo terdiam menatap ruangan yang kosong. Ia berpikir dimana Keira. Arga, Sherlyn, dan Leon menatap Romeo bingung.

"Maksut lo apaan anjing!" timpal Arga kesal.

"Ga, udah" kata Leon.

"Maksutnya apaan lo bawa gue kesini hah?! Disini tuh gaada siapa siapa!" kata Arga pada Romeo.

Tanpa basa basi, Romeo berlari keluar ruangan. Arga, Sherlyn, dan Leon pun ikut mengejar Romeo. Romeo berhenti di depan salah satu suster di rumah sakit.

"Sus, ruang kemoterapi dimana ya?" tanya Romeo. Arga, Sherlyn, dan Leon menatap ke arah Romeo.

"Lurus saja pak, lewat lorong ini. Nanti belok kiri" jawab suster itu. Romeo langsung berjalan cepat.

"Kemoterapi?" tanya Sherlyn kaget sambil berjalan mengejar Romeo

"Siapa yang di kemo?" tanya Leon namun Romeo sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari Leon.

Mereka pun sampai di depan ruang kemoterapi. Romeo terdiam di depan pintu ruangan. Jendela ruangan terbuka. Romeo menatap nanar Keira yang sedang terbaring lemah.

Arga mendekat ke arah jendela ruangan tempat Keira di kemoterapi. Tak sadar air matanya mengalir deras. Arga memukul kaca jendela ruangan. Lalu menendang kursi yang ada di luar ruangan.

"KEIRA KENAPA ANJING!" teriak Arga pada Romeo. Romeo hanya terdiam menunduk.

"JAWAB GUA BANGSAT!" kata Arga dengan air mata yang terus mengalir semakin deras. Leon pun mencoba menenangkan Arga. Namun Arga tetap tidak bisa tenang.

"KEIRA KENAPA?! JAWAB GUA ANJING!" kata Arga lalu menonjok wajah Romeo. Romeo terjatuh karena pukulan Arga yang sangat kuat.

Sorry banget lama updatenya. Ya seperti yang kalian tau aku udah kelas 9 xixi. Mau un ke sma hehe. Jadi sekarang semester 2 lagi sibuk sibuknya hahaha. Doain aja ya guys semoga lancar xixi. Sekali lagi makasiiiii kaliannnn ❤

KEIRA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang