#Bagian 42
Keira
"Kau sakiti sahabatku? Itu artinya kau juga sakiti hatiku."
____________________________________
Romeo terdiam lalu menengok ke arah Keira. Wajahnya seketika menjadi tegang. Ia takut jika Keira akan tau bahwa Romeo menemui Laura kemarin di cafe.
"Rom? Telfon dari siapa sih?" tanya Keira lagi.
"Emm i-ini, dari temen gue. Bentar ya gue angkat dulu" jawab Romeo lalu berjalan menjauh dari dekat Keira.
Romeo pun mengangkat telfon yang sebenarnya adalah dari Laura. Romeo pun tidak tau apa maksut Laura menelfonnya lagi. Apalagi Laura menelfonnya di waktu yang tidak tepat.
"Apa lagi sih?" tanya Romeo kesal.
"Rom gue cuma mau minta maaf sama lo" jawab Laura.
"Udah gue maafin"
"Gue ga yakin lo udah maafin gue"
"Terserah. Jangan ganggu hidup gue lagi. Hidup gue udah bahagia tanpa lo" tegas Romeo.
"Rom please, gue masih sayang sama lo. Lo harus tau itu. Gue mau balik lagi sama lo. Gue sadar gue salah. Tapi gue nyesel udah ngelakuin hal itu dulu. Gue janji gue gaakan ngelakuin kesalahan yang sama"
"Tapi mungkin lo bakal ngelakuin kesalahan yang berbeda. Iya kan?"
"Ga gitu rom. Dengerin gue dulu"
"Gaada yang perlu dijelasin" tegas Romeo lalu mematikan telfonnya.
Romeo pun menghela napasnya. Ia berjalan menuju ke kamarnya. Romeo membuka lemari lalu mengambil beberapa barang. Bisa dibilang barang barang itu banyak. Sehingga Romeo harus memasukan barang barang itu ke satu kardus.
"Gue bakar aja. Ga guna juga disimpen terus. Buat apaan lagi gue simpen. Gaada kerjaan banget" timpal Romeo dalam hatinya.
Romeo berjalan keluar kamar sambil membawa satu kardus yang berisi barang barang itu. Dan barang barang itu ternyata barang barang pemberian dari Laura. Ia berjalan melewati kamar Keira yang pintunya masih terbuka lebar.
"Itu apa rom?" tanya Keira yang sudah berdiri di depan pintu kamarnya.
"Kok lo disini? Gue kan udah bilang lo tidur aja gausah jalan jalan. Bandel banget sih" kata Romeo.
"Iya gue tau tapi kan gue bosen rom. Gue juga pengen keluar kamar kali. Lagian gue cuma di pintu doang"
"Ya tetep aja kei. Kan lo gaboleh ke--" tutur Romeo lalu omongannya terpotong oleh Keira.
"Apa? Kecapean? Gue tau. Lagian itu yang di kardus apaan?"
"O-oh ini. Kardus biasa kok"
"Alah bohong lo. Muka lo tegang gitu. Kenapa sih lo? Akhir akhir ini aneh tau ga? Tegang mulu bawaannya. Apa jangan jangan lo nyembunyiin sesuatu ya dari gue? Hayo lho ngaku!" tutur Keira jelas.
"Apaan sih lo. Kagak juga. So tau sih. Udah ah gue mau ke bawah. Sono lu masuk lagi ke kamar" perintah Romeo sambil mengalihkan perhatiannya lalu berjalan menuruni tangga.
"Eh gue belom kelar. Kurang ajar ya lo. Gue belom kelar ngomong udah main cabut gitu aja" teriak Keira kesal.
Romeo tidak menghiraukan perkataan Keira. Sejujurnya iya memang ia merahasiakan 2 hal dari Keira. Hal yang pertama adalah soal penyakit Keira. Dan hal yang kedua adalah soal Laura.
"Nyusahin aja si Laura. Jadi kan gue yang pusing" tutur Romeo kesal.
Ia mengeluarkan korek api gas yang hendak membakar barang barang itu di taman belakang rumah. Tiba tiba terdengar suara bel rumah yang berbunyi.
Teng tong....
"Siapa sih ah ganggu banget. Baru aja gue mau bakar nih barang barang" kata Romeo.
Romeo segera berjalan menuju depan pintu rumah. Lalu membuka pintuny dan jelas sekali. Romeo melihat seseorang perempuan yang ia tidak ingin lihat lagi wajahnya seumur hidupnya. Yaitu Laura. Entah Laura tau darimana rumah Romeo yang sekarang.
"Rom?" kata Laura. Romeo langsung menutup pintu rumah dengan kencang.
"ROM PLEASE! BUKA DULU PINTUNYA! KASIAN SAMA GUE UDAH JAUH JAUH DATENG KESINI CUMA BUAT NEMUIN LO?" teriak Laura dari luar rumah.
"KASIAN MANA SAMA YANG DITINGGALIN PAS LAGI SAYANG SAYANGNYA!" teriak Romeo menusuk ke dalam hati Laura.
"Rom please buka dulu! Gue mau ngomong!" teriak Laura terus menerus. Akhirnya Romeo membuka pintu rumah.
"Ngapain lagi sih lo? Teriak teriak depan rumah gue. Gila ya lo?" tanya Romeo dingin.
"Rom maafin gue. Gue tau gue keterlaluan sama lo" kata Laura.
"Kalo udah tau salah ngapain dilakuin dulu? Bego banget sih lo. Udah mending lo balik sekarang juga. Gue ga butuh lo lagi. Lagian lo tau rumah gue darimana sih"
"Gue gaakan pulang sebelum lo bener bener maafin gue"
Tanpa mereka sadari di depan rumah sudah ter parkir motor milik Arga. Arga akan menemui Keira di rumahnya untuk meminta maaf. Namun, Arga malah terdiam di depan rumah karena melihat Romeo dan Laura.
Haii guys yang udah baca part ini jangan lupa vote ya! Share juga biar banyak yang baca okay? Thank u 💜.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIRA [REVISI]
Teen Fiction[TAMAT] "Kalau nanti kamu rindu aku. Lihat saja langit malam diatasmu. Aku ada di salah satu ribuan bintang di angkasa. Menatapmu dengan seribu bisu dan terperangkap oleh rasa ingin temu. Percayalah, jika ada jalan untuk kembali, aku ingin kembali l...