#Bagian 62
Keira
"Boleh ku tebak perasaanmu? Jika ku salah, tolong jangan di tertawakan ya. Kamu rindu aku bukan?"
____________________________________
"Kuliah aku disana udah semester akhir kok. Ga lama lagi aku lulus. Aku janji ra, aku bakal secepatnya pulang ke Indo lagi. Buat ketemu kamu. Sekarang kamu cuma perlu doain aku darisini, semoga aku cepet selesain kuliah aku di Australia. Dan jaga hati kamu disini. Kalo kamu bisa jaga hati kamu disini, aku janji ra, aku bisa pastiin aku juga bisa jaga hati aku di Australia" tutur Romeo lembut.
"Tunggu aku di bandara ini ya ra. Jemput aku disini. Di tempat terakhir kita ketemu sekarang. Aku sayang sama kamu ra" kata Romeo lalu mencium kening Laura dan memeluknya kembali.
"Udah jangan nangis lagi ya. Sabar oke? tunggu aku pulang. Aku janji aku pasti pulang" lanjut Romeo lalu menghapus air mata di pipi Laura. Laura hanya mengangguk pelan.
"Dadah! Tunggu aku pulang ya ra" kata Romeo sambil tersenyum dan berjalan menjauh dari Laura.
Laura menangis dengan senyuman yang terukir di wajahnya. Senyuman sakit yang harus melepas orang yang ia sayang pergi. Saat sudah dalam pesawat, Romeo membuka hadiah yang diberikan Laura tadi.
Isinya ada sepatu lalu explosion box yang isinya banyak foto foto mereka dulu dan sebuah surat yang Laura tulis khusus untuk Romeo.
"Kita pernah sedekat nadi sebelum kita sejauh matahari. Sifat bodohku yang secara langsung membawaku ke hal menyedihkan, yaitu kehilangan kamu. Jujur semuanya terasa sesak saat aku sadar bahwa yang kulakukan hanya membuat kamu semakin lepas dari genggamanku. Aku harap, kamu bisa kembali. Semesta tau, bahwa aku sayang kamu"
-Laura.
Romeo menutup surat itu. Matanya kembali mengeluarkan air mata. Dadanya kembali sesak seakan tak kuat menahan beban rindu. Seakan tak siap meninggalkan orang orang yang ia sayang lagi.
"Tunggu aku pulang ra. Aku pulang untuk kamu dan Keira" kata Romeo dalam hatinya.
🎬🎬🎬🎬🎬🎬
4 Hari Kemudian
Arga masih setia menunggu Keira di rumah sakit. Keira yang masih tertidur lelap entah sampai kapan. Arga pun tertidur sambil memegang tangan kanan Keira.
Tiba tiba jari jemari Keira bergerak. Tanpa Arga sadar, Keira telah sadar dari tidur panjangnya.
"Arga?" kata Keira dengan suaranya yang sangat kecil.
"Lo ngapain nungguin gue disini sih ga? Bukannya lo udah ga peduli sama gue? Tapi kenapa sekarang lo ada disini?" kata Keira dalam hatinya. Sambil melihat tangannya yg di genggam oleh Arga. Keira mengelus tangan Arga lembut.
Jujur, rasa rindunya pada Arga memang sangat tak bisa tertahankan. Tiba tiba Arga bangun dari tidurnya. Dan melihat Keira yang sudah sadar.
"Kei? Kamu udah sadar?" tanya Arga kaget. Keira hanya mengangguk pelan.
"Akhirnya, jangan tidur lama lagi ya kei. Aku khawatir" tutur Arga tersenyum. Keira meneteskan air matanya.
Sungguh, Keira rindu Arga. Keira rindu semua perlakuan manis Arga padanya. Keira rindu momen momen berdua dengan Arga.
"Kok nangis kei? Kenapa? Aku buat kamu nangis? Jangan nangis" kata Arga panik sambil menghapus lembut air mata di pipi Keira.
"Gapapa kok" jawab Keira sambil tersenyum tipis.
Lalu mata Keira menatap ke arah meja yang dipenuhi oleh beberapa buket bunga, coklat, boneka, dan juga buah buahan.
"Itu?" kata Keira sambil menunjuk semua barang barang itu. Arga langsung menatap ke meja yang sedari kemarin sudah penuh oleh barang barang itu.
"Oh iya, aku lupa bilang. Jadi selama kamu di rumah sakit. Aku tiap hari nungguin kamu disini. Jadi tiap aku ke rumah sakit. Aku sengaja beliin buket bunga, coklat, sm boneka. Tapi kalo buah buahan sih dari Sherlyn sama Leon" ucap Arga jelas.
"Oh gitu" jawab Keira.
Tiba tiba kedua orang tua Keira masuk ke dalam ruangan. Mereka pun kaget karena baru mengetahui anak nya satu satunya telah sadar dari tidur panjangnya.
"Keira? Kamu?" tanya mama nya kaget. Keira hanya mengangguk pelan.
"Om, tante. Maaf Arga bilang ke om sama tante kalo Keira udah bangun. Soalnya Keira juga baru banget bangun" kata Arga.
"Oh yaudah gapapa ga" jawab papah Keira.
"Keira mau makan? Mau makan apa nak?" tanya mama nya.
"Boleh deh ma. Makanan apa aja terserah mama" jawab Keira.
"Yaudah, mama beli dulu ke kantin rumah sakit ya" kata mama Keira.
"Emmm, bentar ma" kata Keira.
"Kenapa kei?" tanya mama nya.
"Romeo mana? Kok ga disini?" tanya Keira polos. Mama Keira langsung pergi tanpa menjawab pertanyaan dari Keira.
Keira pun menatap ke arah papahnya. Seolah meminta jawaban dimana Romeo.
"Romeo udah pulang nak ke Australia" kata papahnya Keira.
Akhirnya nih, ujian nya udah beres yeayyy. Jadi bisa update part lagiii. Makasii banget yang dari kemarin kemarin udah mau nunggu aku buat update part baru. Thank u guys!!! ❤.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIRA [REVISI]
Teen Fiction[TAMAT] "Kalau nanti kamu rindu aku. Lihat saja langit malam diatasmu. Aku ada di salah satu ribuan bintang di angkasa. Menatapmu dengan seribu bisu dan terperangkap oleh rasa ingin temu. Percayalah, jika ada jalan untuk kembali, aku ingin kembali l...