#Bagian 41
Keira
"Gue bukan menebar benci. Gue hanya ingin dia ngerasain apa yang lo rasain. Karena menurut gue hukum karma itu masih berlaku."
____________________________________
Arga berjalan menuju parkiran motor. Ia berharap Ashley tidak melihatnya. Malas sekali rasanya jika harus pergi berdua lagi bersama Ashley.
Jujur Ashley itu alay di mata Arga. Dibawah standar walaupun wajahnya cantik. Jika dibandingkan Keira ya masih bagus Keira.
"Semoga aja dia ga liat gue. Gue mau hidup tenang tanpa cewe gila kaya dia. Ga tenang hidup gue pas dia dateng apalagi pas gue putus sama Keira makin ga tenang hidup gue di gangguin mulu Ashley" kata Arga mengoceh sendiri.
"Dia siapa?" tanya orang di belakang Arga.
"Ah elah. Itu si Ashley. Nyebelin banget dah. Jangan bilang dia ya gue balik duluan. Cape gue dikejar kejar musang kaya dia" Timpal Arga.
"OH JADI LO NYAMAIN GUE KAYA MUSANG HAH? SIALAN LO!" teriak orang itu dari belakang. Dan orang itu adalah Ashley.
"Lah ley? Kok? Aduh anjir" ucap Arga bingung dan kaget ternyata yang daritadi di ajak ngobrol olehnya adalah Ashley sendiri.
"Emm, gue ditungguin Leon di parkiran ley. Gue duluan ya. Dahh.." kata Arga lalu berlari menjauh dari Ashley.
"IH ARGA!! NTAR DULU KAN KITA ADA JANJI JALAN BARENG!!" teriak Ashley kesal. Orang lain yang melihat Ashley seperti itu hanya menatapnya dan tertawa kecil.
"ARGA IH!!!" teriak Ashley lagi seperi anak kecil.
"Gila kali ya tuh orang. Teriak teriak gajelas gitu" kata salah seorang siswi perempuan.
"Iya kali ya hahaha" timpal temannya yang satu lagi.
"Apa lo? Ngomongin gue?" timpal Ashley setelah sadar ia jadi bahan omongan di sekolah.
"Ih galak hahaha. Cabut yu ah galak kek bulldog" jawab siswi perempuan itu sambil tertawa lalu kabur.
"SIALAN YA LO! AWAS AJA KALO KETEMU GUE LAGI! GUE JADIIN LO PEPES!" kata Ashley emosi.
"Cantik cantik gila hahaha" ledek seorang siswa laki laki. Dan itu adalah Raka.
"Apa lo! Sana sana ah" usir Ashley.
“Cantik tapi gila. Masa modelan cowo kaya Arga aja ga dapet. Itu artinya lo dibawah standar" Timpal Raka lalu berlari menjauh dari Ashley.
🎬🎬🎬🎬🎬🎬
Arga tiba di salah satu cafe. Cafe yang biasa untuk dipakai nongkrong oleh teman temannya.
"Kenapa lu? Muka kusut begitu" timpal Reyno.
"Iya dah muka lo kusut begitu. Mau gue setrika in?" kata Leon sambil tertawa.
"Enak aja lu! Mending disetrikain sama Keira" jawab Arga spontan.
"OH JADI ADA YANG GABISA MOVE ON NIH HAHAHA" timpal Reyno keras.
"Wah kabar yang bagus nih bisa gue sebarin di mading sekolah" tutur Leon.
"Goblok hahaha. Ngakak gue anjing. Cerdas emang lo" timpal Reyno.
"Ah diem lo pada! Berisik" kata Arga kesal.
"Eits sans dong. Cerita dong cerita. Akang Arga tuh kenapa sih?" goda Reyno.
"Gue kangen sama Keira" timpal Arga.
"Nah kan. Gabisa move on nih dia tuh dari si Keira" kata Leon.
"Mau balikan lo?" tanya Reyno.
"Ajak balikan cepetan. Keburu diembat si Raka" timpal Leon.
"Raka?" tanya Arga.
"Iya bener tuh kata Leon. Soalnya akhir akhir ini gue liat si Raka mepet mulu sama Keira" jelas Reyno.
"Maksut lo si Raka deketin lagi Keira?" tanya Arga penasaran.
"Iya kayanya. Rela emang lo liat Keira barengan sama Raka?" tanya Leon.
"Enggak lah anjir. Yakali gue relain" timpal Arga.
"YAUDAH PEPET SI KEIRA LAGI!" teriak Reyno.
"Gue cabut ya" kata Arga lalu mengambil kunci motornya di meja cafe.
"Lah kemana lo?" tanya Leon.
"Rumah calon pacar" jawab Arga.
"Hah? Calon? Siapa?" tanya Reyno.
"Keira lah" jawab Arga sambil tertawa.
"Kece. Sukses bro!" timpal Leon.
"Gitu dong! Pantang mundur!" timpal Reyno.
"Doain" kata Arga.
"Siap. Udah sana cepetan" tutur Leon.
Arga berjalan keluar cafe dan menyalakan mesin motornya. Tak lama Arga sampai di depan rumah Keira. Arga membuka helmnya. Ia terdiam sejenak. Memandang rumah Keira cukup lama.
"Gue kangen lo kei" tutur Arga.
🎬🎬🎬🎬🎬🎬
Arga berjalan ke depan pintu rumah Keira. Ia menyiapkan mentalnya untuk bertemu dengan Keira. Arga pun mengetuk pintu rumahnya.
Tok tok tok....
Tak lama setelah Arga mengetuk pintu keluar seorang lelaki yang tinggi, putih, rambut hitam pekat, dan wajahnya yang agak kebule bule an. Arga menyadari bahwa lelaki itu adalah lelaki yang menonjoknya tepat di depan rumahnya.
"Lo kan?" kata Arga.
"Nyari Keira? Gaada" jawab Romeo dingin lalu menutup pintunya keras.
"WOY ANJIR GA SOPAN BANGET SIH LU! NGAJAK RIBUT LAGI SAMA GUE? SEBENERNYA LO SIAPANYA KEIRA SIH HAH?!" teriak Arga kesal namun tak ada respon apapun dari Romeo.
Arga pun memilih untuk pulang. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi. Pertanyaan pertanyaan muncul di otaknya.
"Siapa sih dia sebenernya? Pacar Keira yang sekarang? Ah yaudah lah mungkin dia pacar barunya Keira. Gaada harapan lagi buat gue balikan lagi sama dia" tutur Arga.
🎬🎬🎬🎬🎬🎬
Keira berjalan mendekati jendela kamarnya. Ia membuka gorden kamar. Lalu melihat keluar rumah. Tak ada siapapun disana. Padahal tadi ia mendengar suara ketukan pintu. Tiba tiba masuk ke kamarnya.
“Rom, tadi yang dibawah siapa? Kok gue denger suara orang” Tanya Keira.
“Engga, gaada siapa siapa” Jawab Romeo berbohong.
“Oh, btw besok gue sekolah ya?"
"Engga!"
"Rom, please. Gue bosen. Boleh yaaaa?"
"Ga"
"Ah jahat lo!" timpal Keira lalu memasang wajah kesal.
"Yaudah iya boleh" kata Romeo pasrah. Keira tersenyum senang.
"Tapi inget, lo gaboleh kecapean. Awas aja kalo drop lagi. Gue ga bolehin lo sekolah selamanya"
"Iya siap kapten" jawab Keira sambil tersenyum seperti anak kecil yang kesenengan dibeliin mainan baru.
Romeo pun hanya tersenyum melihat tingkah Keira yang kadang seperti anak kecil. Menurutnya Keira memiliki peran penting di hidupnya.
Romeo menganggap Keira sebagai adik kandungnya sendiri. Karena memang Romeo tidak memiliki adik. Tiba tiba handphone Romeo berdering. Menunjukkan ada seseorang yang menelfonnya.
Incoming call 'Laura'
"Telfon dari siapa rom?" tanya Keira.
Haii guys yang udah baca part ini jangan lupa vote ya. Jangan pelit vote okay! Sorry, lama banget update nya. Soalnya lagi banyak tugas banget jadi sorry banget guys. Mau tau kelanjutannya gimana? Tungguin part selanjutnya okay 💙.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEIRA [REVISI]
Teen Fiction[TAMAT] "Kalau nanti kamu rindu aku. Lihat saja langit malam diatasmu. Aku ada di salah satu ribuan bintang di angkasa. Menatapmu dengan seribu bisu dan terperangkap oleh rasa ingin temu. Percayalah, jika ada jalan untuk kembali, aku ingin kembali l...