PROLOG : "Audisi Ilegal"
Pada saat ulang tahun sekolah, panitia osis disekolah kami menyelenggarakan sebuah acara, acara yang mereka buat sendiri dan bebas. Dan saat itu juga aku mengalami kejadian yang tercatat buruk selama hidupku.
Ketua osis yang menurutku gadis centil sok seksi dan sok cantik itu membuat permainan yang mengerikan bagi siapa saja yang mengalaminya. Termasuk Aku.
Saat itu mereka mengadakan undian yang bertemakan 'siapa pacarmu' dengan menggunakan sebuah kartu sebesar kertas HVS A4 yang bertuliskan nomor-nomor disana.
Anak laki-laki dibagikan kartu undian berwarna hijau dari nomor satu hingga dua ratus lebih secara acak. Begitu juga dengan anak perempuan, dibagikan kartu undian berwarna merah dengan nomor demikian hingga semuanya mendapatkan bagian.
Lalu setelah itu kami masing-masing mencari untuk menemukan pasangan kami. Satu hijau berpasangan dengan satu merah, dua hijau berpasangan dengan dua merah dan begitulah seterusnya.
Tapi ada hal yang mengganjal. Aku mendapatkan kartu merah dengan nomor 21 tapi ada sebuah gambar tengkorak diatas kepala anggka dua dan satu nya. Aku tak mengerti apa maksud dari kartu undian yang kudapat.
Aku masih bodoh waktu itu. Aku menjunjung tinggi kartu ditanganku berharap orang yang juga memiliki angka 21 menemuiku. Aku berjinjit setinggi mungkin.
Tapi tiba-tiba ada pengumuman mendadak dari panitia. Pengumuman yang mengatakan kalau bagi siapa yang mendapatkan kartu dengan tengkrok harus menjalani apa yang telah di audisikan ini selama nomor yang mereka dapatkan.
Aku melotot membuat mataku sakit. Maksudnya aku harus bersama orang itu terus-menerus selama 21 hari seperti yang di tentukan.
Beberapa anak protes dengan aturan panitia, tapi mereka hanya pasrah dan mengumpat sejadi-jadinya. Ada yang mendapat angka 120. Aku tak bayangkan selama itu mereka harus bersama-sama.
Dari jauh aku melihat sebuah kartu hijau dengan dengan angka 21 terayun sangat tinggi. Aku mendongak untuk memastikan jika itu memang nomor 21, dan ternyata benar.
Aku berusaha melalui lautan manusia yang sedang mencari pasangan di tengah-tengah aula, berusaha melihat wajah pasanganku dalam 21 hari kedepan sebelum ia melihatku.
Beberapa orang masih menghalangi wajah orang itu, aku hanya bisa melihat bahunya. Orang-orang mondar-mandir disekitarnya.
Hingga aku tak menyadari, ia sudah melihatku yang membawa angka 21 dan ia mulai menurunkan kartu yang di junjung nya tinggi.
Cowok itu, aku tak mengenalnya, tapi aku pernah sesekali melihatnya, terutama di ruang Gym pada saat kami sedang jam olahraga. Aku tidak tahu ia anak kelas berapa yang pasti kuyakini ia pasti kakak kelas karena aku berada di kelas satu sekarang.
Aku melangkah dan mendekati cowok itu lalu berdiri disamping nya. Sial aku merasa seperti jari telunjuk dan ia adalah jari tengah. Saat itu aku berpikir apa aku pendek sekali? Bersampingan dengan cowok ini, aku hanya sebatas bawah bahunya.
Ia tidak berbicara, tapi sepertinya ia sudah tahu kalau aku adalah pasangan nya di audisi gila ini.
Dua Hari Kemudian....................................................
Pengenalan Tokoh:
KAMU SEDANG MEMBACA
21 DAYS WITH MY ICE BOYFRIEND
Roman pour AdolescentsHazel, seorang cewek yang Begitu Normal. Dia gak cengeng, bawel, alay, cerewet tapi dia itu bersikap ditengah rata-rata cewek Remaja pada umumnya. Tahun 2017 adalah tahun dimana Hazel duduk dibangku SMA. Tiga bulan bersekolah di SMA Victory. Bertepa...