Bab 68 : "Acara Musik."
*************
Hazel tersenyum lebar saat membiarkan Ken memasang helmet ke atas kepalanya. Seketika sosok Hazel yang ceria serta periang kembali terlihat dan Ken sendiri yang menyaksikannya.
Ken melangkah lebih dulu dan mendekat pada motornya, tapi tiba-tiba Hazel menahan tangan Ken. Hazel memegang tangan kanan Ken dengan kedua belah tangannya.
Dengan spontan Ken berhenti dan kembali menoleh kebelakang. Ekspresi wajahnya seolah menanyakan 'ada apa'.
"Keanu aku minta maaf." Ucap Hazel. Ia memegang tangan Ken dengan kedua belah tangannya. Salah satu tangan jari Hazel menyentuh cincin yang biasa Ken pakai setiap hari di jari manisnya. "Keanu, aku nyesel udah mutusin kamu tanpa sebab. Seharusnya aku cari tau dulu solusinya, bukan langsung main yakin sama keputusan sendiri gitu aja."
Ken menarik tangan Hazel hingga mendekat padanya, ia tersenyum kecil lalu mengangkat tangannya lalu menekan pipi Hazel dengan jari telunjuknya.
"Kamu ngapain?" gumam Hazel heran.
"Masih nyesel? Kan udah balikan." Ucap Ken. Hazel mengulum senyumnya, Ken lalu menyuruh Hazel untuk naik ke motor dan berangkat ke sekolah bersama dengan Ken lagi.
Tiba di sekolah seakan tidak ada yang berubah, Hazel berusaha melupakan apa yang pernah terjadi padanya, melupakan semua hal yang membuat ia dan Ken sempat berpisah. Hazel tidak ingin jauh lagi dari Ken, Hazel ingin merasakan tangan Ken terus menggenggamnya dan tak akan pernah melepaskannya.
Hazel merasa seakan hari ini ia menjadi lebih baik, Hazel bahkan menerima pelajaran yang ada di sekolah dengan mudah hari ini, apakah ini faktor kembalinya Ken padanya, Hazel juga tidak tahu.
**********
Bel pulang sekolah terdengar, Hazel membereskan barang-barangnya dan menyimpannya dalam tas.
"Joshua kampret ya, bolpoin gue dibawa pulang lagi!" Pekik Luna.
Luna berlari keluar kelas tanpa membawa tas sekolahnya. Hazel menyimpan beberapa buku Luna yang masih berada di atas meja, lalu Hazel pergi menyusul keluar kelas sambil membawa tas milik Luna.
"Tiap hari bolpoin gue dimalingin Mulu sama Joshua, tadi bilang pinjem lah sekarang malah dibawa pulang, kalau kek gitu sekalian aja kan bilang minta! Bukan minjem!"
Hazel menyodorkan tas pada Luna. "Gue punya banyak bolpoin kok Lun, nanti kita berdua bagi rata."
"Masalahnya bukan itu zel, Joshua kebiasaan. Besok-besok gue tanya atau gue minta dia balikin bolpoin gue dia malah bilang gak pernah minjem lah apalah..."
"Makanya lain kali gak usah di kasih,"
"Kayak gak tau aja kalau dia suka ngambil sendiri dari kotak pensil gue."
"Iya juga sih."
Luna mengambil karet gelang rambut dari saku seragam sekolahnya, ia mengikat rambutnya dengan cepat. "Kakak kelas di sekolah kita menggoda, kelas sebelah kelas kita menarik, lah teman sekelas kita? Astaghfirullah!" Luna mengoceh sambil menggelengkan kepala.
"Ya udah, gue mau pulang. Kakak gue udah jemput didepan. Lo mau ikut sekalian gue anterin?" Tawar Luna setelah selesai dengan sedikit adegan drama nya.
"Lo duluan aja, nanti gue bareng Keanu."
"Ya udah gue duluan..."
Hazel melambaikan tangan ke Luna sambil berjalan menuju parkiran dan berakhir berdiri di samping motor Ken dan memegang helmet nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
21 DAYS WITH MY ICE BOYFRIEND
Teen FictionHazel, seorang cewek yang Begitu Normal. Dia gak cengeng, bawel, alay, cerewet tapi dia itu bersikap ditengah rata-rata cewek Remaja pada umumnya. Tahun 2017 adalah tahun dimana Hazel duduk dibangku SMA. Tiga bulan bersekolah di SMA Victory. Bertepa...