BAB 5 : "Besar Tanpa Sosok Wanita."
"Ngapain, mau ketemu Levin lagi?"
"Bukan. Buku yang gue beli ketinggalan."
****
Hazel pulang kerumah dengan selamat, tanpa sepengetahuan Mama nya, ia tahu, ketika pukul 5 sore Mama nya masih di toko Cake mereka yang ada di pondok indah.
Hazel segera mencuci pakaiannya agar tak mencuatkan kecurigaan karena ia pulang dengan pakaian yang kotor tersiram jus. Hazel tak pandai berbohong pada sang Mama, jika seandai nya Mama nya menanyakan kotoran apakah itu, Hazel mungkin menjawab ia tak sengaja menumpahkan nya sendiri dengan wajah memucat.
"De,," Panggil Mama nya ketika Hazel sudah selesai mencuci dan ia sedang membuat seduhan susu coklat hangat didapur.
"Iya," sahut Hazel.
"Udah dapet belum bukunya?" Tirsa, Mama Hazel menaruh barang bawaannya yang terlihat seperti belanjaan bahan dapur keatas meja.
"Iya, Mah.." Hazel segera meminum susu didalam gelasnya, ia takut Mama nya mengetahui wajah hazel yang memucat pasalnya buku yang Hazel beli tadi sore tidak ada di dia.
Hazel pulang dengan taksi diantar Ken, ia ingin mengambil buku nya yang ketinggalan di Kafe tapi Ken yang memaksa Hazel untuk pulang. Jadi buku itu masih ketinggalan di kafe. Hazel harap si tukang bersih-bersih di kafe tidak membuang bukunya ke bak sampah karena itu ilmu. Ia akan kembali ke kafe besok dan mengambil bukunya kalau masih ada.
****
Pukul 7:10 malam, Ken menuliskan tugas Esai di buku tulisnya. Tulisannya yang rapi dan nyaman untuk dibaca tersusun indah didalam kertas polos berwarna putih bergaris itu. Beberapa menit kemudian ia sudah tiba di nomor sepuluh dan selesai dengan tugasnya.
Lalu Ken meraih sebuah buku yang nampak seperti buku harian cowok dan membukanya, rupanya disana banyak lagu-lagu yang Ken tulis selama ini untuk Band nya bersama Eric. Beberapa bulan lalu saat mereka masih di kelas satu, Ken dan Alaric Band nya baru melakukan sesi Video klip untuk lagu La la la la la (Means I love you) dan Personal yang di produseri oleh Paman Eric sendiri.
Alaric Band terbentuk saat mereka masih duduk dikelas 2 SMP, kelimanya adalah anak satu sekolah. saat itu Eric dan Keanu satu Kelas, Tobi dan Jamie, dan Adam berbeda kelas.
Selama hampir tiga tahun Alaric Band terbentuk mereka sudah punya dua album dan lagu-lagu nya ditulis oleh Ken dan sebagian oleh Adam.
Selama menuliskan lagu-lagu yang nyaris romantis dan keren, tapi Ken tidak pernah mengalami apa yang ia tuliskan dalam sebuah lagu. Ia tidak pernah menyentuh tangan seorang gadis, memeluk bahkan mencium.
Ken hidup dari kecil hingga besar tanpa dibesarkan seorang perempuan, Ken besar ditangan seorang laki-laki yang kini sangat ia hormati sepanjang hidup dan matinya yaitu Ayahnya.
Sejak bayi Ken sudah dirawat ayahnya hanya seorang diri, Hingga kini Ken sudah menginjak usia tujuh belas ia masih bersama ayahnya tanpa ada sosok wanita disisi mereka. Ayahnya tidak memilih untuk menikah lagi bahkan nekat membesarkan seorang bayi tampan nya seorang diri hingga menjadi Ken yang seperti sekarang ini.
Ken menoleh kearah tempat tidurnya dan melihat dua buku paket pelajaran milik Hazel yang diambilnya saat kafe, untung saja Eric melihat dan menemukan buku itu hingga Ken mengambilnya. Malam ini Ken berencana mengembalikan buku gadis itu kebetulan ia sudah mengetahui rumahnya.
Ken beranjak berdiri lalu mengambil jaket dan kedua buku didalam sebuah tas dari toko dimana tempat Hazel membeli, ia pergi keluar berniat mengembalikan buku Hazel.
****
"Mama mau aku buatin coklat panas gak?" tanya Hazel, ia dan ibunya sedang menonton acara televisi malam yang sering menjadi jadwal tontonan mereka.
"Mau dong, kebetulan Mama baru beli bubuk coklat susu kemarin,"
Hazel pun beranjak pergi kedapur. Tirsa mengganti channel televisinya dengan acara lain. Lalu tiba-tiba bel rumah berbunyi membuat wanita singel mom itu memperhatikan arah luar. Lantas Tirsa bangkit dari duduknya dan ingin melihat tamunya.
Saat mama Hazel membuka pintu, ia menemukan seorang anak laki-laki bertubuh tinggi dengan wajah kerasnya yang tampan didepannya.
"Malam tante." Sapa Ken, ia menunduk memberi salam.
"Iya. Ada apa ya nak?"
Ken memberikan bungkusan yang berisi buku milik Hazel. "Hazel lupa buku nya,"
"Oh ya," Mama Hazel menerima bingkisan itu. "Makasih ya, kamu gak mau masuk dulu." Ajak Tirsa.
"Oh, gak tante."
Mama Hazel sempat terkesima dengan senyuman anak laki-laki itu. Yang benar saja mama nya saja bisa merasakan seperti itu apa lagi anaknya.
"Sekali lagi makasih ya,,"
"Iya tante, saya permisi dulu." Ken menunduk lagi lalu mulai menjauh dari pintu hingga pekarangan. Ia mulai memasang helmet dan naik kemotornya.
Tirsa masuk kembali kedalam, dan menemui Hazel sudah selesai membuat coklat panas. "Mama dari mana aja sih? Pasti ada tamu ya? mesen cake banyak yaaa?" tebak Hazel.
Mama nya duduk dan meletakan bingkisan yang berisi buku diatas pangkuan Hazel. "Ada cowok ganteng tadi ngasih mama ini,"
Hazel melotot, dibalas kekehan oleh sang mama. Dengan cepat Hazel ingin melihat isi bingkisan dan ternyata isinya adalah buku Hazel yang ketinggalan di kafe.
Hazel sempat berpikir kotor kalau ada cowok-cowok yang suka menggoda mamanya atau mencoba melamar mamanya.
"Mama dapet buku Hazel dimana?"
"Cowok ganteng yang nganterin."
"Siapa?"
"Siapa sih mama lupa namanya, yang nganter kamu tadi siang loh."
"Keanu?!?"
"Iya! Sopan deh anaknya, mama suka loh de teman yang kayak gitu.."
Hazel meraih cangkirnya lalu menimum coklat panas didalam sana sampai ia tidak sadar kalau itu sangat panas. Hazel mengeluh merasakan bibir dan lidahnya yang tersengat panas.
"Pelan-pelan, masih panas kan," Umum si mama Hazel. Hazel menjadi linglung sambil memikirkan ucapan mamanya kalau Ken itu anak yang sopan. Pikir Hazel mamanya salah besar, Ken itu angkuh dan sombong dan cuek dan sosoan jual mahal dengan suara nya.
*****
Ini adalah Chapter sedikit, 863 Words ajaaa
Jangan Lupa di follow dan kasih vote,
dan baca juga cerita saia sebelumnya yang judulnya MARRIED YOUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
21 DAYS WITH MY ICE BOYFRIEND
Novela JuvenilHazel, seorang cewek yang Begitu Normal. Dia gak cengeng, bawel, alay, cerewet tapi dia itu bersikap ditengah rata-rata cewek Remaja pada umumnya. Tahun 2017 adalah tahun dimana Hazel duduk dibangku SMA. Tiga bulan bersekolah di SMA Victory. Bertepa...