Bab 60 : "Cemburu"
***********
"Lo kenapa?" Tanya Ken. Ken dan Hazel sedang berada di Gramedia karena Hazel minta Ken menemaninya membeli beberapa buku baru.
"Enggak," sahut Hazel, mereka berjalan keluar dari Gramedia dan Hazel menjinjing bingkisan buku-buku yang baru dibelinya.
Tiba di depan motor Ken, Ken memakai helmet nya, ia menghadap ke Hazel dan memandangi gadis itu.
"Rian gangguin Lo?" Tanya Ken. Hazel menggeleng. "Atau Vian?" Sambung Ken.
Hazel menggeleng. "Enggak kok, mereka gak pernah gangguin lagi." Sahut Hazel.
Ken mengangguk pelan lalu naik keatas motornya disusul dengan Hazel. Ken siap-siap mengantarkan Hazel pulang kerumah.
Beberapa saat kemudian Ken dan Hazel sudah tiba di rumah Hazel yang masih sepi. Saat Hazel mulai sudah tiba di depan pintu dan hampir memutar knop nya, Ken memanggil, Ken menghampiri Hazel.
"Kenapa?" Tanya Hazel.
"Kalau ada apa-apa, kalau ada yang gangguin Lo, cerita aja ke gue." Ucap Ken. Ken khawatir kalau Hazel menyembunyikan sesuatu yang mengganggu pikirannya.
Ken lalu menarik Hazel tiba-tiba kedalam pelukannya. Hanya memeluk tanpa berkata apa-apa. Beberapa detik kemudian ia melepaskannya.
"Gue punya PR matematika." Gumam Hazel pelan.
Ken memamerkan ekspresi bingung nya, pasalnya ia tidak bisa mendengar dengan jelas suara kecil Hazel.
"Biasanya kak Eric yang bantuin gue ngerjain tugas matematika. Tapi sekarang gak enak aja minta bantuan dia, kan sekarang udah punya cewek dan kemana-mana selalu berdua." Ucap Hazel.
Ken tersenyum sedikit. "Lo punya PR matematika? Gak bisa ngerjainnya?"
"Bukannya gak bisa," Hazel berucap dengan gelagapan, ia mengayunkan tangannya ke udara. "Cuma gak paham."
"Sama aja." Gumam Ken sambil tertawa kecil.
Hazel melihat Ken. "Keanu Lo ketawa?" Tanya Hazel, karena ia tidak sengaja melihat deretan gigi putih Ken yang selalu tersembunyi karena ia jarang tersenyum. Bukan jarang, tapi Ken mungkin tidak pernah tersenyum.
Ken berdehem. "Kalau Lo mau gue bisa bantu." Ucapnya dengan wajah serius seperti bisa.
"Ngerjain PR?" Hazel memastikan. Dan Ken mengangguk.
***********
Hari Minggu siang Hazel meminta Ken untuk membantunya menyelesaikan tugas Matematika Hazel yang harus dikumpulkan Senin pagi.
Hazel sengaja mendiamkan ponselnya karena ia tidak mau terus-terusan bodoh dan menunggu jawaban satu anak di dalam kelas yang sedang di perebutkan teman-teman Hazel di grup chat.
Hazel juga harus bisa mandiri dalam matematika. Hazel memang tidak menyukai matematika dari dulu. Dari pada disuruh mengerjakan sepuluh tugas matematika, Hazel lebih memilih menghapal seratus kosa kata dalam bahasa Inggris.
Hazel berangkat kerumah Ken untuk minta bantuan karena kesulitan dengan tugas-tugasnya.
Mereka mengerjakan bersama di teras kamar Ken menghadap langsung ke taman kecil yang terletak menghadap langsung kamarnya.
Hazel berkali-kali gugup karena ia ingat saat pertama ia datang kerumah Ken dan mengobati wajahnya disini. Hazel selalu sulit bernapas kalau mengingat kejadian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
21 DAYS WITH MY ICE BOYFRIEND
Teen FictionHazel, seorang cewek yang Begitu Normal. Dia gak cengeng, bawel, alay, cerewet tapi dia itu bersikap ditengah rata-rata cewek Remaja pada umumnya. Tahun 2017 adalah tahun dimana Hazel duduk dibangku SMA. Tiga bulan bersekolah di SMA Victory. Bertepa...