Bab 54 : "Selamat Hari Ibu, Ibuku."
"Mama nanyain tentang Mama Keanu ya?!?" Pekik Hazel.
Beberapa menit Hazel menjelaskan, Hazel telah memberi tahu Mama nya apa yang ia tahu tentang Ken. Hazel bilang kalau Ken mungkin tidak pernah bertemu dengan Ibunya sehinga Ken bilang ia tidak punya Ibu.
Sebagai seorang anak, Hazel juga mengerti bagaimana perasaan Ken yang tidak memiliki seorang ibu di sisi nya. Hazel besar tanpa seorang Ayah, tapi seorang Ayah pasti berbeda dari seorang Ibu. Hazel bangga karena ia masih punya Ibu walau ia juga belum pernah bertemu Ayahnya.
*******
Motor Ken memasuki halaman rumahnya, ia berhenti saat melihat seorang wanita berdiri didepan sana menghadap pintu. Saat Ken turun dari motornya dan selesai melepas helmetnya, wanita di depan Ken itu berbalik sebelum Ken menanyakan pada wanita itu siapa yang tengah ia cari.
Ken terkejut melihat wanita dengan rambut panjang ikal itu, Wanita di hadapan Ken mematung begitu kedua mata mereka bertemu. Ada beberapa titik mirip antara Ken dengan wajah cantik wanita itu.
"Maaf cari siapa?" Tanya Ken, bersamaan dengan otak nya berpikir apakah ia pernah bertemu wanita ini atau pernah melihat nya sekilas, tapi dimana?.
"Ken." Ucap Wanita itu, ia melangkah beberapa langkah kedepan dengan langkah berat, tas tangan nya berwarna kuning cerah lantas jatuh begitu saja di atas tanah.
Tiba-tiba bibir nya yang di lapisi lipstick matte berwarna batu bata bergetar, ia menggigit bibir bawahnya. Tangannya kerangkat ke depan sambil menyebut nama Ken lagi.
Ken mengingat-ingat siapa wanita ini sampai akhirnya Ken menyadari suatu hal. Wajah wanita yang berdiri di depannya ini ternyata mirip dengan Wanita yang Ken ingin cari tahu bersama Hazel di Apotek Azmi.
Ken bingung bukan main, setengah mati ia menyembunyikan rasa terkejut luar biasa setelah melihat mata cantik wanita itu meneteskan air. Air hangat mengalir dari mata hingga membasahi pipi merah merona nya.
"Ken, anakku." Ucap wanita itu.
Mata Ken terbuka lebar, ucapan wanita itu nyaris saja seperti sebuah peluru yang menembus paru-paru nya. Wanita yang sedang berdiri di depan Ken adalah wanita pertama yang menyebut Ken adalah seorang anak baginya.
"Anda si-apa?" Ken bergumam.
Wanita itu mendekat lalu meraih kedua belah pundak Ken. "Aku Ibumu."
Seperti ada sebuah ledakan besar didalam jantungnya, Ken tidak dapat mengontrol ekspresi nya lagi sekarang. Ken berusaha untuk tidak berkedip dan fokus melihat wanita di hadapannya itu.
Ken merasakan mata nya yang memanas, ia menebak-nebak apakah ia terharu setelah mendengar seseorang yang sedang bermain-main dengannya, bermain-main sebagai ibunya, mengaku-ngaku sebagai seorang ibu untuk anak piatu seperti nya, anak yang lahir tanpa ibu seperti dirinya.
Wanita itu menangis sejadi-jadinya, ia tidak mampu lagi berdiri, kaki yang setiap hari ia gunakan untuk berjalan menghampiri dan menyelamatkan orang-orang seakan tidak mampu bertahan lagi ketika melihat seorang anak laki-laki yang telah di tinggalkannya 16 tahun yang lalu.
"Keanu! Ini Ibu." Gumam wanita itu sambil tersiak. Wanita itu merosot jatuh ke bawah, lutut nya mencium tanah dengan keras. "Maafkan Ibu, nak." Ucapnya berkali-kali. Ia menunduk dan berlutut di hadapan Ken dengan mengucapkan kalimat maaf berkali-kali.
Kali ini bulir air hangat jatuh di sudut mata tajam milik Ken, ia meggertakan gigi-gigi nya di dalam sana setelah mendengar pengakuan dan penyesalan wanita itu. Ken tidak tahu apa ia sedang bermimpi atau tidak sekarang. Ken pikir ini hanya imajinasi belakang, karena Ken begitu menginginkan hadirnya sosok ibu, karena itulah ia mimpi bertemu ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
21 DAYS WITH MY ICE BOYFRIEND
Roman pour AdolescentsHazel, seorang cewek yang Begitu Normal. Dia gak cengeng, bawel, alay, cerewet tapi dia itu bersikap ditengah rata-rata cewek Remaja pada umumnya. Tahun 2017 adalah tahun dimana Hazel duduk dibangku SMA. Tiga bulan bersekolah di SMA Victory. Bertepa...