Bab 57 : "No llores te amo"
*****
Hazel tak henti-henti menatap pantulan dirinya di depan cermin. Kenapa Hazel merasa sangat gugup padahal ia seharusnya biasa-biasa saja karena ini bukan kali pertama ia diajak Ken pergi nonton.
Ia menepuk pipinya dengan kedua buah telapak tangannya. Hazel benar-benar merasakan suhu tubuhnya yang meningkat padahal ia belum bertemu dengan Ken, ia hanya membayangkan bagaimana nantinya.
Ponsel yang berada di genggamannya tiba-tiba bergetar, Hazel cepat-cepat untuk melihatnya dan ia menemukan nama Ken, Hazel mendapat pesan dari Ken. Ken bilang kalau ia sudah tiba didepan rumah Hazel.
Hazel menarik napas pelan-pelan, memperhatikan penampilannya dari ujung rambut sampai kaki, Hazel harus meyakinkan dirinya kalau ia tidak memakai make-up berlebihan hari ini, ia hanya memakai seperti biasanya saja. Dengan langkah yakin Hazel mulai meninggalkan kamarnya dan pergi keluar untuk menghampiri Ken yang katanya sudah menunggu diluar.
Pada saat Hazel membuka pintu, ia menemukan Ken yang sedang berdiri satu meter di depan pintu. "Kenapa?" tanya Hazel, Karena Ken sepertinya sedang mencari sesuatu, ia melihat dalam rumah yang dibelakangi Hazel.
"Nyokap lo ada?"
Hazel menggeleng. "Belum pulang, masih di toko."
"Gue belum izin ke nyokap lo kalau gue ngajak lo keluar."
Hazel menahan napasnya untuk beberapa detik, ia tidak benar-benar yakin dengan apa yang baru Ken katakan tadi.
"Gue udah bilang. Dibolehin kok!" Sahut Hazel.
"Oh, Oke." Ken mengangguk kaku lalu berbalik cepat untuk menuruni tiga anak tangga teras dan cepat-cepat mendekati motornya.
Hazel menahan senyumnya, ia berpikir kenapa Ken menjadi aneh dan selalu terburu-buru seperti itu. Hazel curiga kalau Ken juga merasakan apa yang Hazel rasakan disaat momen canggung seperti ini. Hazel langsung menyusul Ken sambil memasang helmet ke kepalanya.
*******
Hazel berniat untuk membeli beberapa makanan dan minuman sebelum film dimulai. Saat Hazel berdiri dari kursi tunggu Ken menahannya.
"Gue aja." Gumam Ken, ia seakan paham ingin kemana Hazel sebenarnya. Ken berdiri lalu langsung mendekati tempat penjual popcorn dan minuman.
Hazel kembali duduk dan mengayunkan tangannya didepan wajah sebagai kipas, lagi-lagi Hazel dibuat merasa gerah oleh Ken.
"Hei!"
Hazel melihat empat cowok yang berdiri tidak jauh dari tempatnya duduk sekarang. Salah satu cowok itu melambai ke Hazel.
"Sion." Gumam Hazel. Empat cowok dan termasuk Sion anak Tante Gina teman Mama Hazel itu menghampiri Hazel.
"Hazel ngapain disini?" tanya Sion, ia duduk di samping Hazel dan ketiga temannya hanya berdiri dan memperhatikan mereka.
"Mau nonton." Sahut Hazel.
"Sendiri? Bareng gue aja sama teman-teman, yakan?" Sion melihat ketiga temannya yang mengangguk setuju.
Hazel tersenyum canggung, ia memperhatikan wajah ketiga teman Sion yang terlihat lebih sangar dari Levin. Dan sejak kapan ia dan Sion dekat? Pertama kali berbicara saja waktu acara makan malam menyambut tahun baru itu.
"Gak baik loh cewek nonton sendirian, apalagi cantik." Salah satu teman Sion bersuara. Hazel meliriknya diam-diam, salah satu teman Sion itu terlihat lebih seram dari yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
21 DAYS WITH MY ICE BOYFRIEND
Teen FictionHazel, seorang cewek yang Begitu Normal. Dia gak cengeng, bawel, alay, cerewet tapi dia itu bersikap ditengah rata-rata cewek Remaja pada umumnya. Tahun 2017 adalah tahun dimana Hazel duduk dibangku SMA. Tiga bulan bersekolah di SMA Victory. Bertepa...