Bab20

36.9K 1.8K 11
                                    

BAB 20 : "Rasa Apa Itu Tadi?"








Hari ke-15 [Senin, 25 september 2017]

"Keanu gue duluan ya.." Hazel melepas Helmet nya saat tiba disekolah dan ia bersama Ken sedang berada di parkiran.

Tidak ada jawaban dari Ken, ia hanya melihat Hazel. Hazel membuka tas nya lalu mengeluarkan buku tugas matematika nya. "Gue buru-buru mau ngumpulin ini sebelum jam 8 nanti."

"Duluan aja sono. Lagian Ken udah jawab Iya, Kok." Hazel menoleh kearah Jamie yang datang sambil mengupas bungkus sebuah snack kentang.

"Oh. Beneran." Hazel melihat kearah Ken dan Jamie bergantian. "Yaudah, duluan yaa.." Hazel mulai mengangkat langkah kakinya dan pergi kekelasnya. Menemui teman-temannya untuk mengumpulkan tugas.

Jamie tertawa-tawa tak jelas. Ia menepuk-nepuk pundak Ken. "Kalo cewek ngomong itu dijawab. Gue yakin kalo gue jadi dia gue udah gak mau lagi deket-deket ama lo."

Ken berdiri dalam diam, ia merebut snack kentang di tangan Jamie lalu pergi tanpa memerdulikan temannya yang rada-rada jarang waras itu.

*****

Hazel terdiam memandangi sebuah lembar kertas didepannya. Beberapa menit lalu Luna dan Bianca datang membagikan kertas-kertas itu kepada teman-teman sekelas nya. Dan yang terjadi sekarang adalah kericuhan didalam kelas yang disebabkan oleh lembaran itu.

"Kok pake ijin orang tua segala sih, ya mana mungkin gue di izinin."

"Ini itu acara resmi sekolah, jadi harus pake izin orang tua lah. Kan tempat ini jauh tau."

"Gue pasti di izinin kok."

"Hazel!" Luna melompat kearah Hazel sambil memekik.

"Gue pasti gak dapet izin." Seru Hazel dengan wajah cemberut.

"Yaelah tenang aja gue yang urus. Nyokap lo kan percaya sama gue, jadi dia bakal ngizinin lo ko zel tenang aja. Nyokap lo bakal ngasih izin kalo lo perginya sama gue." Luna mengumumkan dengan gaya khasnya sendiri.

"Kalo elo yang dilarang? Gimana?"

"Nyokap gue setuju pasti setuju kok. Gue itu bebas-bebas gimana gitu akhir-akhir ini."

"Yaudah. Kalo gue gak dapet ijin, terpaksa deh Cuma dirumah gak ikutan."

Raka si ketua kelas datang. "Besok surat ijin camping udah dikumpulin ya dengan tanda tangan persetujuan orangtua."

"Iyaaaaa"

"Eh udah gak diare lagi lu Raka?" tanya Luna.

"Gak!" Raka mengabaika Luna. "Tanggal 27 hari Rabu kita berangkat."

*****

"Keanu! Ayo buruan bentar lagi hujan." Ucap Hazel. Ia sedari tadi tidak sabaran karena Ken membawa motor sangat lamban.

Hari semakin mendung dan Hazel takut kalau Hujan turun sekarang. Ia berdoa didalam hati nya semoga tuhan menunda sebentar turunnya hujan sampai dirinya tiba didalam rumah.

"Ayo dong. Keanu!" Hazel memukul pelan pundak Ken dengan telapak tangannya. "Nanti hujan, gue gak mau kehujanan."

"Gak- Mau- Ato- takut."

Hazel melihat dari kaca spion, Kenapa Ken ngomong dan itu terdengar seperti DVD rusak karena banyak jeda di setiap katanya.

"Ayodong, buruan-buruan-buruan.." Hazel memukul pundak Ken lagi berkali-kali. Ia sudah merasakan air hujan yang jatuh dengan butiran kecil di tangannya. Hazel tidak memakai Almameternya sekarang.

Dengan kejutan Ken mengangkat gas motornya lalu dengan cepat motor yang mereka kendarai menemui kecepatan nya. Hazel terlonjak dan ia menarik Almameter samping bagian kanan dan kiri yang di pakai Ken.

"Jangan ngebut-ngebut juga!!!!"

Lalu mereka berhenti karena lampu merah. Ken tahu Hazel masih mencengkram almametrnya. Dengan ragu tapi tidak tahu pasti dari mana tarikan itu hingga Ken melakukannya.

Ken menarik tangan Hazel untuk berpegangan padanya. Yang dilakukan Ken lantas membuat Hazel heran serta curiga, jantungnya kembali menari-nari mengikuti irama dag-dig-dug. Ken membuat tangan Hazel melingkar di tubuhnya.

Hazel melirik kearah kanan kirinya sembunyi-sembunyi. Memperhatikan setiap mobil yang mulai memenuhi baris jalan menunggu lampu merah. Bahkan Hazel merasa dirinya memerah.

Lampu kuning tiba, lalu disusul lampu hijau. Ken mulai mengangkat gas motornya lagi hingga mereka pergi dari sana dengan cepat.

Dalam waktu singkat mereka sudah tiba didepan rumah Hazel. Hazel yang sudah sadar dari awal segera melepaskan tangannya dari Ken. Lalu turun dengan cepat.

"Gak masuk dulu?" tawar Hazel, ia mengontrol wajahnya yang bersemu sambil menunjuk pintu rumahnya dengan jari jempol.

Ken menggeleng lalu ia pergi. Bertepatan dengan perginya Ken, Hujan deras turun. Hazel berlari masuk kedalam rumahnya lalu pergi kekamar.

Hazel berpikir pasti Ken kehujanan. Tapi ia juga masih memikirkan yang lain, masalah Ken yang meletakan tangan Hazel untuk berpegangan padanya.

Hazel melempar tasnya keatas tempat tidur lalu ia duduk didepan meja rias nya. "Rasa apa itu tadi?" Gumamnya sambil mencubit kedua belah pipinya.

*****

 dkdkdkdkdk'

wkwkwkwkwk

sksksksksksk

ckckckckckckc

VOTEMENT

Thankfull<3

21 DAYS WITH MY ICE BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang