Pintu kamar Hazel terbuka, Tirsa muncul sambil memanggil nama Hazel beberapa kali. Ia berjalan mendekati jendela dan membuka tirai hingga sinar matahari yang sudah terang berlomba-lomba menerobos masuk kedalam celah jendela kamar yang besar.
Hazel menarik keatas selimut hingga menutup wajahnya, tapi Tirsa malah menarik turun selimut dari wajah Hazel.
"Bangun dek, udah siang. Kamu sekolah kan?" Tirsa mengguncang bahu Hazel.
Hazel melemaskan otot-otot tubuhnya dan membuka matanya perlahan-lahan. "Iya."
"Udah kelas 11, yang rajin dong."
"Hmm.. Hazel jadi anggota Osis, jadi ngurusin murid baru hari ini."
"Keanu udah di depan loh, kamu mandi aja belum, gimana sih?" Tirsa menarik selimut Hazel dan melipatnya.
"Hah, Keanu kok datangnya ke pagian sih."
"Kamu yang kesiangan, ini udah mau jam 6. Ayo buruan mandi.."
"Mama kok baru bangunin Hazel." Hazel berdiri dan langsung meninggalkan tempat tidurnya.
"Mama baru pulang dari toko, ngantar kue. Kalau Mama gak pulang, mungkin kamu gak bakalan bangun." Sahut Tirsa.
Hazel tidak menjawab, menggaruk kepalanya sambil berjalan dengan arah bingung sampai akhirnya masuk ke kamar mandi.
Beberapa menit kemudian, Hazel keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di tubuh dan kepalanya. Tirsa sudah tidak ada dikamar Hazel lagi.
Hazel tidak mau memikirkan kemana Mama nya, tapi Hazel buru-buru menyambar pakaian sekolahnya di dalam lemari. Untung Hazel sudah merapikan pakaian nya tadi malam, kalau belum pasti Hazel kerepotan hari ini.
Hazel memakai seragam putih, memakai almamater sekolah dan rok nya. Hazel lalu mengeringkan rambutnya sebentar menggunakan hair dryer dan bersiap-siap untuk yang lainnya sebelum akhirnya pergi keluar.
Sampai di meja makan Hazel memindah susu hangat yang dibuat Tirsa kedalam botol. Tidak lupa Hazel memasang nametag nya dan juga kartu tanda Anggota Osis yang menggantung dilehernya. Hazel buru-buru memasang sepatu lalu pergi keluar.
"Mama, Hazel berangkat." Ucap Hazel. Saat Hazel tiba di luar, ia melihat Ken duduk di kursi kayu didepan rumah Hazel.
"Keanu maaf! Nungguin lama ya?" tanya Hazel.
Ken otomatis mengangguk. Dan Ken adalah orang yang jujur, Ken benar-benar mengangguk walaupun Hazel berharap Ken bilang. 'Iya gapapa kok' seperti itu.
*********
Tiba di sekolah Hazel langsung buru-buru masuk kedalam barisan Anggota Osis yang sedang dalam pengarahan ketua Osis dengan diam-diam, ia baris di pling belakang dan untungnya tidak ada satupun yang sadar kedatangan Hazel barusan.
Hazel mengangguk memahami sisa pengarahan dari Rama, ketua osis baru yang kebetulan satu kelas dengannya juga.
"Semua Anggota Osis masuk kedalam ruang meeting osis ya, gue bakal jelasin konsep hari ini." Ucap seorang cowok disamping Rama yang menggunakan mengeras suara. Ia lebih dulu masuk kedalam ruang meeting osis sambil membawa toa andalannya.
Hazel juga masuk, lalu ia duduk mengisi kursi yang mengelilingi meja persegi panjang yang sangat panjang itu. Lebih dari cukup untuk semua anggota osis duduk disana.
"Ini Absen anggota osis, buruan di isi." ucap sang sekretaris. Ia menyerahkan lembaran beserta nama para anggota osis untuk segera di tanda tangani. Mereka lalu mengoper obsen hingga ke bagian belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
21 DAYS WITH MY ICE BOYFRIEND
Ficção AdolescenteHazel, seorang cewek yang Begitu Normal. Dia gak cengeng, bawel, alay, cerewet tapi dia itu bersikap ditengah rata-rata cewek Remaja pada umumnya. Tahun 2017 adalah tahun dimana Hazel duduk dibangku SMA. Tiga bulan bersekolah di SMA Victory. Bertepa...