chapter 3

1.1K 120 18
                                    

~can you stay here? I need to breathe~
.
.
.
.
.

"Jiee.."

"Jie-ahh"

"Park Jinyoung"

Buyar, benar-benar sudah buyar lamunan Jinyoung.

"Hm, ne?"

"Apa yang kau pikirkan? Sejak masuk ke mobil kau diam saja"

'ya tuhan, apakah tadi hanya sebuah khayalanku? Itu terlalu indah untuk menjadi sebuah khayalan'

Baru saja akan melamun lagi, tapi dengan cepat JB membuat Jinyoung kembali fokus. JB hanya mencoba menyita perhatian Jinyoung, tak ingin Jinyoung memikirkan hal lain selain dirinya.

"Jiee, apa yang mengganggu pikiranmu? Kau bisa cerita padaku"

"Ahh, aniya, sepertinya hanya sebuah masalah pekerjaan"

"Kenapa sampai menghantuimu seperti itu? Apa sangat bermasalah?"

"Tidak juga, aku saja yang terlalu memikirkannya, hehe"

Setelah kekehan garing itu membuat suasana mobil kembali sunyi senyap.

.

Mobil sudah berhenti tepat di depan gedung kerja Jinyoung. Membuat si muda akan keluar dari mobil itu, sebelum tangannya kembali terasa seperti ditahan.

"Jie, nanti siang saat jam istirahat bisa ke cafe waktu itu? Aku ingin makan siang bersamamu"

"Tentu saja"

"Jangan lupa, ne?"

"Ne, gomawo atas tumpangannya"

"Cheonmaneyo, chagi"

Blush, Jinyoung merasa pipinya mulai memanas. JB bersikap terlalu hangat padanya, membuatnya bahkan sangat gugup.

"Jangan biarkan wajah itu semakin menggemaskan, atau aku akan menciummu, Jiee"

"Mwoya? Hm, aku duluan, ne. Annyeong"

Dugg

Pintu tertutup sempurna, membuat yang di dalam mobil sedikit tersentak.

"Kenapa kau terlambat manis seperti ini, Jie-ahh"

.

Disini, tepat di tempat kerjanya, Jinyoung menatap terus kearah Jackson yang sedari tadi masih sibuk dengan posenya. Jinyoung tak habis pikir kenapa orang itu bisa sangat lihai menunjukkan pose-posenya di depan kamera.

Memang Jinyoung juga bisa lihai sama seperti Jackson, hanya level pede yang sangat-sangat Jauh berbeda antara mereka. Bagaikan satu banding seratus ribu.

"Yaa! Park Jinyoung, kenapa menatapku seperti itu? Apa kau suka padaku?"

"Aniyaaa! Pede sekali kau, hyung!"

"Kkk~ lalu apa? Kau iri padaku?"

"Yaa!"

"Sudahlah, cepat sana selesaikan pekerjaanmu. Giliranku selesai, lebih baik aku istirahat"

Oxygen [Markjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang