~can you stay here? I need to breathe~
.
.
.
.
.Berakhir duduk dibawah langit malam dan masih duduk bersebelahan di bawah sebuah pohon yang cukup besar. Duduk di hamparan rumput yang cukup luas.
Tidak hanya mereka berdua. Cukup banyak orang yang berlalu lalang dan juga melakukan hal yang sama seperti mereka. Berkencan.
Jinyoung masih sibuk menjilati ice cream di tangannya dengan senyuman yang merekah. Sesuatu yang terasa manis akan membuat bibir Jinyoung tersenyum dengan sendiri. Bukan hanya ice cream. Mark juga salah satu hal yang dimasukkan Jinyoung dalam daftar 'manis'nya.
"Nyoungiee"
Mark yang sedari tadi tak berhenti menatap Jinyoung masih sibuk dengan ice cream-nya, Mark mulai sedikit bosan. Bosan karena tidak mendapat perhatian Jinyoung.
"Hm?"
"Apa ice cream itu lebih menarik daripada aku?"
Jinyoung berhenti menjilat ice creamnya dan menoleh kearah Mark.
"Apa maksudmu? Kenapa berpikir begitu?"
"Tidak ada. Aku hanya merasa terabaikan saja"
Mark memutar tubuhnya dan menatap taburan bintang yang menghiasi langit malam. Kencan yang tidak seperti harapan Mark.
"Ingin ice cream?"
Jinyoung menyodorkan ice cream cone nya di depan wajah Mark. Mencoba mencairkan suasana yang mulai sedikit berubah.
Tentu saja Mark langsung menggeleng. Bukan ice cream yang Mark butuhkan sekarang. Tapi, Jinyoung.
'hahhh'
Mark bisa mendengar suara helaan nafas namja di sebelahnya. Mark sedikit mencuri pandang, dan Jinyoung hanya masih tak bergeming, jadi Mark tak menghiraukan-nya.
Sudah beberapa menit sejak keduanya mulai diam. Mark tidak bisa diam terus, dia sudah menyerah dengan suasana yang terlampau sunyi ini.
Mark menoleh dan melihat sebagian tangan Jinyoung yang sudah berbalut lelehan ice cream.
"Jinyoungiee.. ice creamnya-"
"Gwaenchana, aku sudah tidak berselera memakannya"
Mark dengan cepat mengambil alih ice creamnya dari tangan Jinyoung, dengan tangan satu lagi menarik tangan Jinyoung.
'slurpp..'
Suara jilatan yang terdengar saat pertama kali Mark menjilat lelehan yang mulai menyebar di tangan Jinyoung. Apa Mark gila? Apa maksudnya? Ini tempat umum.
"M-mark, a-apa yang kau lakukan?"
Tanya Jinyoung lirih dengan menatap namja di samping yang masih sibuk menjilati tangannya.
Mark tidak ingin diganggu dan terus melanjutkan menikmati ice cream di tangan Jinyoung.
Ice cream yang begitu manis, ditambah tangan Jinyoung manis, benar-benar memabukkan untuk Mark. Sejujurnya ice cream memang menggoda bagi Mark, tapi sesuatu dibalik ice cream itu jauh lebih menggoda. Apalagi kalau bukan, tangan Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oxygen [Markjin]
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Saat semua orang di dunia memilih untuk menyetujui bahwa penghasil oksigen adalah pohon juga tumbuhan, Seorang Park Jinyoung lebih memilih untuk menetapkan bahwa manusia itu adalah penghasil oksigennya. "Don't leave me" -Jinyoung "Why?"...