chapter 10

927 98 5
                                    

~can you stay here? I need to breathe~
.
.
.
.
.

Masih di tempat yang sama, Mark masih terus memandangi namja yang sudah seperti seorang malaikat di depannya. Sama sekali tidak berniat untuk memalingkan wajahnya barang sedetikpun.

Pemandangan tidak biasa yang hanya bisa terjadi beberapa kali dalam hidupnya. Mark bukannya berpikir apa-apa, tapi ini terlalu sayang untuk dia lewatkan.

Liuk tubuh Jinyoung yang terekspos sempurna, Kulit seputih susu, six pack yang begitu berbentuk bak roti sobek, dan lagi Mark bisa melihat dengan samar tonjolan itu.

Jinyoung yang merasa dirinya terlalu diperhatikan oleh Mark dengan cepat membalik tubuhnya.

"Mark! Apa yang kau lihat?!"

"Aku, hanya melihat, mmm... Lupakan"

"Lalu, mana bajunya?"

"Baju apa?"

"Aku daritadi mengajakmu berbicara, kau bahkan tak mendengarkanku"

'bagaimana bisa aku mendengarkan kau bicara, jika bahkan tubuhmu itu sudah mengambil alih seluruh konsentrasiku'

Mark sangat ingin berbicara seperti itu. Tapi, itu terlalu berlebihan. Bisa-bisa Jinyoung akan membencinya setelah ini.

Tubuh toples Jinyoung seakan benar-benar surga dunia bagi Mark. Hanya dengan melihat Jinyoung seperti itu, rasanya dia sudah mendapatkan asupan vitamin malamnya.

"Markk, ini benar-benar dingin"

"Siapa suruh kau mandi sudah malam begini? Kemarilah!"

"Badanku terasa lengket, aku tidak menyukainya"

"Ne, sudah, kemarilah"

Jinyoung berjalan menghampiri Mark dengan langkah tak berdaya, dia hanya mencoba mengikuti apa yang dikatakan Mark. Tak ingin membantah asalkan setelahnya Mark bisa meminjamkannya baju.

"Duduklah"

Mark menepuk kasur di sebelahnya, mengisyaratkan Jinyoung agar duduk disana.

"Mark aku ingin meminjam baju, ini sangat dingin"

'sshht..'

Tepat saat Jinyoung baru duduk, dengan waktu sepersekian detik Mark membawa Jinyoung pada dekapannya.

Jinyoung hanya bisa menghela nafasnya. Merutuki kebodohan Mark.

Jinyoung hanya ingin meminjam baju, setelahnya Jinyoung akan mengembalikannya, Mark tidak perlu takut.

Beberapa detik setelahnya Mark mengambil selimut dan menutup tubuh Jinyoung dengan selimut tebal itu. Tubuh Jinyoung benar-benar tertutup rapat.

"Jinyoungie, aku menyayangimu, aku juga tidak ingin kau kedinginan seperti tadi. Tunggu sebentar, aku ambilkan bajunya"

Jinyoung sedikit mematung di tempatnya. Dia tidak tau bahwa Mark bisa sehangat ini padanya. Atau Mark memang seperti ini pada semua orang? Jinyoung sudah berpikir terlalu jauh.

Jinyoung sangat menyukai Mark, tapi Jinyoung juga belum tau apakah Mark benar-benar menyukai nya, mencintainya, atau hanya sekedar bermain dengan Jinyoung, dan ingin menghilangkan rasa kecewanya saja.

Oxygen [Markjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang