chapter 11

871 87 5
                                        

~can you stay here? I need to breathe~
.
.
.
.
.

Terlihat dua orang namja yang masih tertidur pulas di kasur dengan berlawanan arah. Bukannya mereka sedang bertengkar atau apa. Hanya sedang menganggap bahwa hubungan mereka hanya sebagai sepasang teman. Apa yang harus mereka lakukan adalah hal-hal biasa dan monoton seperti apa yang orang lain lakukan.

Park Jinyoung, masih setia dengan tidur nyenyaknya, memeluk erat dirinya sendiri yang masih berbalut selimut tebal.

Sedangkan namja lainnya mulai terusik dari tidurnya, membalikkan tubuh mengarah kearah namja yang masih tidur membelakanginya.

Mark dengan otak jahilnya mengarahkan tangan pada telinga namja didepannya itu. Mengelus dan menarik telinga halus itu perlahan.

'ngghh..'

Lenguhan Jinyoung yang tidurnya mulai terganggu dengan kelakuan Mark.

Jinyoung menarik tangan Mark dan menggenggamnya.

"Mark, jangan ganggu. Aku masih mengantuk"

Namja dengan rambut berwarna merah itu balik mengenggam tangan Jinyoung dan mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Jinyoung.

"Ireona, Jinyoung"

Mark membisik pelan tepat pada telinga namja didepannya itu.

Jinyoung mengelus lagi tangan Mark yang masih digenggamnya.

"Apa kau tidak kerja?"

"Aku akan berangkat jam 10, ini masih terlalu pagi"

"Apa kau tidak ingin menghabiskan waktu sebentar denganku sebelum bekerja?"

"Lebih baik aku tidur seharian daripada harus menghabiskan waktu untuk melakukan hal tidak penting"

"Berarti aku tidak penting bagimu?"

Jinyoung membalik tubuhnya, mengarahkan sorot mata yang tertuju pada Mark yang mulai lengah. Menunduk dengan tak berdaya.

"Aku tidak bilang begitu. Aku hanya bilang tidak akan menghabiskan waktuku untuk melakukan hal yang tidak penting,

Menurutku kau itu sangat penting, jadi aku akan habiskan waktu denganmu"

Perkataan lanjut Jinyoung membuat Mark seketika merasakan hatinya hangat. Apalagi saat mendengar penuturan bahwa dirinya penting bagi Jinyoung.

"Ingin menghabiskan waktu melakukan apa? Berpelukan? Berciuman? Atau ingin melakukan sex?"

Mark terbelalak dengan kata-kata yang barusaja dia dengar dari Jinyoung. Bagaimana si polos Jinyoung bisa mengatakan itu?

Mark tidak mengira bahwa otak Jinyoung ternyata tidak sesuci yang dia bayangkan.

"Aku hanya mengikuti apa yang kau inginkan. Asalkan berdua denganmu, itu tak masalah"

"Kkk~ tapi tolong abaikan kalimat terakhirku tadi. Aku tak sengaja mengatakannya"

"Ne, arraseo"

Jeda beberapa detik, hanya mereka gunakan untuk saling menatap satu sama lain.

Sebelum akhirnya Jinyoung mengambil nafasnya, dan mengangkat suara.

"Mark berbaliklah"

"Wae?"

"Gwaenchana, lakukan saja"

Mark hanya pasrah dan mengikuti apa yang diminta si muda Jinyoung, ber-semoga bahwa ini bukan rencana buruk Jinyoung.

Beberapa detik berlalu,

Oxygen [Markjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang