~can you stay here? I need to breathe~
.
.
.
.
.Jinyoung sudah kembali pada kebiasaan, bekerja, dan bersenang-senang di tempat kerja. Menumpahkan minat dan bakatnya pada dunia model.
"Jinyoungie, kemana saja kau? Sudah kutunggu daritadi"
"Aku tadi ada sedikit masalah"
"Masalah apa lagi? Kau baru berteman dengannya, jangan bertengkar"
"Aku tidak bilang kami bertengkar, hyung"
"Lalu?"
"Lupakan saja, hyung. Aku tidak ingin memikirkannya sekarang"
Jackson mengangguk, mengiyakan, setelahnya dia mendekati Jinyoung.
"Apa saja yang kalian lakukan kemarin? Sudah saling menusuk?"
"Yaa! Yaa! Apa yang kau katakan! Kami hanya berbicara biasa selayaknya teman"
"Ahh, seriously?"
"Nee~"
Jinyoung dengan sangat malas berjalan mendahului Jackson, menuju ruang kesepiannya. Ruang dimana dia bisa berbicara dan mensiratkan isi hatinya pada diri sendiri. Merutuki kebodohannya sendiri. Dan dia bisa menghabiskan waktu untuk istirahat hingga dia diberi job oleh managernya.
Tok.. tok.. tok..
Barusaja Jinyoung akan menutup matanya, tapi seakan benar-benar malas dia akhirnya membuka mata dan berjalan membuka pintu, siapa tau itu adalah managernya.
Cklek
"Jinyoung-ssi, sudah siap untuk photoshoot? Kita akan photoshoot untuk summer season. Tidak sekarang. Tapi sekitar dua atau tiga hari lagi"
"Dimana photoshoot nya?"
"Di Jeju. Aku juga sudah menyiapkan model pendampingmu"
"Apakah yeoja yang waktu itu lagi?"
"Aniya, berbeda lagi"
"Hm, syukurlah. Dan, apakah Jackson hyung juga dapat pasangan?"
"Tentu saja, mana mungkin aku membiarkannya sendiri sedangkan kau memiliki pasangan"
Jinyoung hanya terkekeh dan setelahnya dia mulai teringat pada seseorang.
"Hyung-nim, apakah aku boleh mengajak temanku? Dia tidak akan mengganggu"
"Ne, ajak saja. Tapi kau tetap harus professional dalam kerjamu. Jangan jadikan dia alasan yang membuat kerjamu berantakan. Arraseo? Sekalian kita juga berlibur"
"Ayay, captain! Gomawoyo, hyung-nim"
Manager Jinyoung meninggalkan ruangan Jinyoung. Dan sekali lagi Jinyoung bisa bernafas lega. Setidaknya dia memiliki waktu untuk istirahat beberapa hari.
Otaknya masih terlalu penuh oleh 'Mark'. Dia sama sekali tidak bisa melepaskan bayangan Mark yang seakan terus melayang-layang di otaknya.
'Kling'
Dengan cepat Jinyoung meraih ponselnya. Melihat pop-up message di home screen ponselnya. Jinyoung menekan dengan jari jempolnya.
From : Markeu
Jinyoungie, kau pasti kaget. Mianhae, aku yang mengambil dan menyimpan kontakku di ponselmu. Agar aku mudah menghubungimu. Mm, siang ini apa kau sibuk?
Sejujurnya Jinyoung kaget, tapi mengingat memang mungkin yang dikatakan Mark benar, jadi dia percaya saja bahwa ini adalah Mark.
To : Markeu
KAMU SEDANG MEMBACA
Oxygen [Markjin]
Fanfiction[COMPLETED] Saat semua orang di dunia memilih untuk menyetujui bahwa penghasil oksigen adalah pohon juga tumbuhan, Seorang Park Jinyoung lebih memilih untuk menetapkan bahwa manusia itu adalah penghasil oksigennya. "Don't leave me" -Jinyoung "Why?"...