chapter 4

1.1K 125 19
                                    

~can you stay here? I need to breathe~
.
.
.
.
.

Jinyoung masih sangat mengingat kebodohannya kemarin. Apa yang telah dia lakukan adalah hal yang benar-benar bodoh. Sangat bodoh.

"Park, kau benar-benar bodoh!"

Teriak Jinyoung pada dirinya sendiri.

Beruntunglah Jinyoung hari ini tidak ada jadwal kerja. Setidaknya dia bisa habiskan harinya untuk bersantai.

Tapi nyatanya tidak bisa. Pikirannya seakan tak memberinya waktu untuk bersantai. Memori 'kiss' kemarin masih terus terbayang di otak Jinyoung.

"Lebih baik aku bertemu dengannya lagi hari ini, dan aku akan mengatakan bahwa itu hanya kecelakaan, dan diluar kendali"

Dengan cepat Jinyoung berlari kearah kamar mandinya, rencana agar cepat mandi, bersiap lalu bersantai sebentar. Jika jam sudah menunjukkan waktu yang tepat untuknya pergi, maka dia akan melakukannya saat itu juga. Jika memang dia berani.

.

Suara denting jarum jam masih menyeruak ke penjuru ruangan, akibat kesunyian diruangan itu. Tak biasanya rumah sepi. Karena biasanya Jackson akan berteriak dan suaranya akan memenuhi ruangan. Tapi kali ini, Jackson sedang tidak berada di rumah. Jinyoung sempat membaca pesan dari Jackson yang mengatakan bahwa Jackson meminta izin pada Jinyoung untuk pergi keluar bersama temannya. Dan alhasil, beginilah Jinyoung, sendirian dirumah, dan merasa begitu kesepian.

Masih sekitar satu jam lagi Jinyoung akan pergi ke cafe kemarin, tapi rasanya dia ingin cepat kembali kesana dan membicarakan masalahnya. Jinyoung juga tidak tau apa dan kenapa dia terlalu terburu-buru. Hanya firasat dan kata hatinya saja yang menyuruhnuya pergi.

"Apa dia akan memaafkanku? Atau bahkan dia akan jijik kepadaku? Eommaaa! Eotteokhae?"

Seakan mendapat bisikan alam, Jinyiung dengan samar mendengar ada yang berkata 'lakukan saja' di telinganya. Saat itu pula Jinyoung mulai takut. Bahkan tidak ada siapa-siapa dirumah, kenapa bisa ada yang bicara?

"Hanya salah pendengaranku saja"

"Hey, setidaknya kau jangan jadi orang gila dan bicara sendiri"

"Mwoyaaa!!! Hyung, kau mengagetkanku!"

Benar saja, bukan hantu ataupun bisikan alam, tapi itu adalah Jackson.

"Kenapa cepat sekali, dan bahkan aku tidak mendengar suara pintu terbuka"

"Asal kau tau saja, aku ini keturunan ninja, aku bisa melakukan jurus menghilang, seperti teleport"

"Yaa, hyung, terserah kau saja. Habiskan imajinasimu itu sendiri"

Jinyoung berjalan meninggalkan ruangan itu,

"Kau mau kemana?"

"Aku? Mau siap-siap, dan pergi bertemu temanku"

"Aku bahkan baru pulang, dan kau sudah mau pergi?"

"Lalu apa kau saja yang boleh pergi, dan aku hanya boleh bertapa dirumah?"

Oxygen [Markjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang