chapter 19

612 56 0
                                        

~can you stay here? I need to breathe~
.
.
.
.
.


"Ahh!/enghh!"

Desahan yang terdengar bersamaan dari dua orang namja yang berusaja selesai dengan 'kegiatannya' terdengar menyeruak ke seluruh penjuru ruangan.

Jangan lupakan bahwa ini masih sangat pagi. Sekitar pukul enam pagi mungkin.

"Sudah puas?"

"Ahh.. sangat puas. Gomawoyo Jinyoungiee.. kau yang terbaik"

"Kau hanya mengatakan itu saat di ranjang saja"

"Ya, memang. Maksudku kau yang tebaik adalah olahraga ranjangmu. Rasanya aku tak ingin berhenti melakukannya. Ingin dilanjutkan?"

"No! Mark, aku lelah. Dan lama-lama ini juga terasa sakit"

Mendengar Jinyoung yang mengeluh, membuat Mark jadi tak enak. Apakah Mark terlalu memaksakan keinginannya? Tapi ini memang benar tiba-tiba. Bukan keinginan Mark.

Flashback On

"Mark, kau sudah tau kan?"

"Tau apa, Jinyoungie?"

"Mm.. kalau aku suka melakukannya denganmu?"

"Apa maksudmu? Katakan yang jelas Jinyoungie"

Jinyoung berusaha keras untuk menetralkan detak jantungnya. Ini benar-benar mengganggu Jinyoung.

"Aku ingin melakukannya lagi"

Jinyoung dengan jari telunjuknya yang saling bertaut dan juga wajah 'innocent' nya berhasil membuat Mark tidak bisa menahan lekukan bibirnya.

Wajah Jinyoung yang terkesan begitu innocent sangat berbanding terbalik dengan keinginannya yang bisa dibilang terlalu menjuru ke urusan dewasa.

"Markk.. jangan hanya melihat aku seperti itu. Katakan sesuatu"

Namja bermarga Park itu menggoyang-goyangkan tubuh Mark pelan, dengan bibirnya yang di poutkan dengan sempurna.

'cup'

Mark menarik dan mengambil kecupan dari bibir Jinyoung. Menahan tengkuk Jinyoung dengan tangannya, berusaha memperdalam ciuman mereka.

Tapi, saat dirasa Jinyoung berhenti dari kegiatan ciumannya, Mark mulai bingung.

"Kuharap ini bukanlah suatu penolakan, Mark"

Jinyoung berbisik seductive tepat di telinga Mark, membuat Mark serasa dirinya baru saja tergelitik dalam telinganya.

Dalam jangka waktu yang sangat singkat, Jinyoung tiba-tiba melepas kaos tidur Mark dengan ganasnya.

"Woahh.. Jinyoung, calm down. What are you doing, babe?"

"Markk.. please give me more your service, tonight"

"W-wae?, Bukankah kita baru melakukannya tadi sore?"

Mark sedikit tersentak saat tiba-tiba Jinyoung melompat dan memeluk Mark.

"A-aniya.. aku hanya menginginkannya"

Jinyoung dengan tanpa berdosa mulai bermain dengan benda merah muda di dada Mark.

"Nyoungiee.. apa yang kau lakukan?"

Mark mendengar suara kekehan kecil dari Jinyoung.

Oxygen [Markjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang