~now, you don't need to ask.
I'll stay by your side all the time~
.
.
.
.
.Park Jinyoung. Namja yang masih sibuk bergelut dalam selimutnya. Jam masih menunjukkan sekitar pukul setengah enam, ini masih terlalu pagi untuk bangun kan?
Jinyoung masih memeluk namja di depannya yang tampaknya masih tertidur juga. Dia mengeratkan pelukannya, dan mulai membuka mata sedikit demi sedikit, ingin memastikan keadaan Mark Tuan, calon suaminya.
Ternyata memang masih tertidur.
Jinyoung mendekatkan wajahnya dengan wajah Mark, hingga hidungnya sudah menyentuh dagu Mark. Jinyoung hanya mencoba mengirup aroma Mark di pagi hari. Mark selalu wangi kapanpun, Jinyoung menyukainya.
Saat tiba-tiba tangan Mark juga mengeratkan pelukannya, lalu membuka mata, Jinyoung sedikit kaget dan menarik mundur wajahnya menjauh dari Mark.
"Apa yang dilakukan Park Jinyoung pagi-pagi seperti ini?"
"A-aniya, Mark. Aku tidak melakukan apa-apa"
Mark hanya tersenyum denga matanya yang kembali dia tutup. Masih sedikit mengantuk.
Beruntunglah Jinyoung tidak ketahuan sedang 'mengobsesi' aroma Mark tadi. Jika ketahuan Jinyoung bisa malu setengah mati.
"Apa tidurmu nyenyak, sayang?"
"Ya, sangat nyenyak, karena kau memelukku"
"Untung aku tak jadi menyetubuhimu tadi malam saat kau tidur, kkk~"
"M-mwoyaa.. Markk~"
"Aniya, aku hanya bercanda. Jangan terlalu serius"
"Habisnya kau terlalu mesum, jadi kukira kau benar-benar berniat melakukannya"
"Aku tidak sejahat itu, menyetubuhi orang yang sedang tak sadar diri"
"Hmm.."
Jinyoung mendekatkan tubuhnya dengan Mark, tak menyisakan jarak, lalu dia menempelkan wajahnya di dada Mark. Hanya ingin menyamankan dirinya, dan sedikit menghangatkan tubuh.
"Tidak ingin memberikan morning kiss?"
"Lakukanlah"
Jinyoung mendongakkan kepalanya agar Mark bisa memberikan morning kiss nya pada Jinyoung.
'cup'
Mark hanya mengecup bibir Jinyoung beberapa detik, lalu melepasnya lagi. Hanya ingin setidaknya merasakan sedikit bibir Jinyoung, dimanapun dan kapanpun.
"Kita akan fitting baju hari ini, ingin warna jas seperti apa?"
"Bagaimana kalau warna putih semua saja?"
"Geuraee.. aku serahkan semuanya padamu saja"
"Jam berapa kita fitting baju?"
"Tidak terlalu pagi, tapi tidak terlalu siang, sekitar jam sepuluhan"
"Kalau begitu aku bisa tidur dulu lagi, kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Oxygen [Markjin]
Fanfiction[COMPLETED] Saat semua orang di dunia memilih untuk menyetujui bahwa penghasil oksigen adalah pohon juga tumbuhan, Seorang Park Jinyoung lebih memilih untuk menetapkan bahwa manusia itu adalah penghasil oksigennya. "Don't leave me" -Jinyoung "Why?"...