Musim kawin. Akhirnya musim yang menyebalkan itu datang lagi. Sungguh, sebenarnya ia tidak membenci musim ini. Ia mulai membencinya beberapa waktu yang lalu. Ya, ketika sang ibu mulai merengek meminta cucu dan calon menantu seperti anak kecil padanya. Ia beralasan dengan menikah, setidaknya ia dan rin memiliki teman diistana ketika para seme pergi. Selain itu, jika mereka sedang melakukan petualangan dan meninggalkan rin sendiri, setidaknya ada yang melindungi dan menjaganya.
Semakin ia memikirkannya, ia semakin malas untuk pulang ke istana. Ia yakin, sang ibu pasti akan menyambutnya dan bertanya " apakah kau membawa calon menantuku?". Ia bahkan sudah sangat hafal dengan kata kata yang akan dikatakan oleh ibunya nanti.
Aroma itu!!!
Itu membuatnya gila.
Terasa manis...
Terasa lezat..
Terasa unik..
Sangat memabukkan..
Dia... dia menginginkannya..
Sangat menginginkannya..
Instingnya mengatakan ia harus menemukan dan melindunginya..
Menjadikannya milikknya..
Matanya memerah...
Tidak lama kemudian rin dan jaken datang. Rin membawa beberapa buah strawberry ditangannya. Ia berlari dengan riang kearah sesshomaru.
" tuan, rin membawakan buah strawberry ini untuk tuan." Seru rin riang sambil menyodorkan tangannya yang terdapat 5 buah strawberry. Sesshomaru melirik sedikit. Ia lalu mengambil satu dan memakannya. " tuan, maniskah?" Tanya rin. Sesshomaru mengangguk. " silahkan tuan memakannya lagi. Rin mengambilnya untuk tuan." Seru rin riang. Sesshomaru lalu mengambil satu lagi.
" sesshomaru-sama..."
Sesshomaru melirik rin.
" darimana datangnya bayi?"
Sesshomaru hampir tersedak.
Jaken hampir terpeleset.
" tadi, saat rin mengambil buah ini, rin ditolong oleh seorang wanita yang baik hati. Perut wanita itu cukup besar. Dan ketika rin bertanya kenapa perutnya besar, ia menjawab karena ada bayi didalamnya. Saat rin bertanya darimana datangnya bayi, wanita itu menyuruh rin bertanya pada orang tua atau orang terdekat rin." Cerita rin.
Sesshomaru bangkit. Ia berjalan dengan cepat tapi tenang. " sesshomaru sama, anda belum menjawab pertanyaan saya." Seru rin. Ia berjalan disamping sesshomaru dan menarik hakama sesshomaru memohon perhatian sang tuan.
Sesshomaru mendesah..
Ia lalu mulai memikirkan cara mudah untuk menjawab pertanyaan rin..
" rin, bayi itu datangnya dari lebah."
" lebah?"
Sesshomaru mengangguk.
" lalu? Bagaimana caranya bisa masuk keperut?"
" ehm..."
Baiklah.. ia sudah kehilangan ide.
" magic.."
" sihir???"
Sesshomaru mengangguk. Ia lalu berjalan lebih cepat meninggalkan rin.
" sesshomaru sama.."
Rin berlari kecil kearah sesshomaru.
" bisakah aku mendapatkan adik?"
GUBRAK!!!
Sesshomaru terpeleset. Ia terjatuh.
" tuan tidak apa apa?"
" ya, rin."
" lalu, tuan? Aku ingin punya adik. Bisakah anda memberikannya padaku?"
" tidak, rin."
" kenapa?"
" sebab aku tidak punya pasangan."
Sesshomaru lalu berdiri dan membersihkan haorinya. Ia kembali berjalan cepat meninggalkan rin yang sedang berfikir.
" sesshomaru sama.."
Sesshomaru menghorror mendengar namanya dipanggil. Jaken diam diam tertawa. Melihat seorang " sesshomaru" menghoror adalah sangat jarang.
" aku ingin punya mama dan adik bersamaan."
GUBRAK!!!
BBYYUURR!!
Sesshomaru terjatuh dengan sangat tidak elit di kolam.
" tuan, tuan tidak apa apa?"
" aku blupp.. blupp.. tidak apa apa.. blupp blupp.. pergilah ke istana dengan ah un. Aku akan blupp.. blupp.. menyusul."
" baik."
Rin pergi meninggalkan sesshomaru yang mulai berdiri. Haorinya dan tubuhnya basah semua.
" jaken.. kau pergilah bersama rin. Aku ada urusan."
" baik, tuan."
Jaken lalu pergi.
Tensseiga, lain kali jika kau menyuruhku menolong manusia lagi, aku akan mematakanmu berkeping keping.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Pada Suatu Hari Di Zaman Feudal
FanfictionZaman feudal... Zaman yang penuh keajaiban... Susana yang tenang dan damai, burung berkicau riang dan matahari yang hangat.. Tapi tiba tiba saja suasana damai itu dirusak oleh satu hal.. Musim kawin.. Dimulai dari keinginan inukimi yang ingin memili...