bagian 21: ramuan

1.1K 91 16
                                    

     kirara terus meronta ronta. Ikatan dari benda itu semakin menguat. Teman teman inuyasha berusaha memotong dan memusnahkan benda itu. Tapi, percuma saja. Setiap mereka berhasil memotongnya, maka benda itu terus bergenerasi. Salah satu dari benda itu mengikat kaki sango dan kagome dan menarik mereka. " nona kagome! Sango!"  Teriak miroku. Miroku berusaha menggapai mereka, tapi gagal. Sango dan kagome tercebur didalam laut.
       Sango dan kagome terus ditarik kedalam laut. Saat mereka sampai kedasar laut, mata mereka terbelalak. Seekor gurita raksasa berwarna hitam pekat menatap mereka dengan mata besarnya.
*****************************************
     Rin menatap kearah jendela dengan raut wajah sedih. Ia lalu menatap jaken yang berada di belakangnya. " tuan jaken, apakah terjadi sesuatu pada inumama? Soalnya, rin tadi melihat nenek, kakek dan sesshomaru sama keluar dengan terburu buru." Tanya rin. " entahlah, rin. Aku tidak tahu." Seru jaken.
     " aku tidak mau terjadi apa apa pada kakek, nenek, sesshomaru sama dan inumama.. aku tidak mau mereka terluka.. aku.." seru rin diam sambil menangis.  Melihat rin menangis, jaken langsung panik. " jangan khawatir, rin." Seru jaken. " aku yakin, mereka akan baik baik saja." Sambungnya. " ya, tuan jaken benar." Seru rin tersenyum. " aku memang selalu benar. Sekarang, hapus air matamu. Jika mereka tahu kau menangis, aku bisa celaka." Seru jaken. Rin lalu menghapus air matanya.
      " ayo, tuan jaken. Kita ketaman. Aku mau membuat mahkota bunga untuk mama baruku dan memetik beberapa buah dan bunga untuk mereka." Ajak rin sambil menarik paksa tangan jaken.
*****************************************
     Pusaran angin yang mengelilingi inukimi semakin besar dan kuat. Matanya memerah. Beberapa pohon, dinding, tanah dan gerbang istana retak dan hancur. " tenanglah, inukimi." Seru inutaisho. " tenang katamu?! Bagaimana aku bisa tenang, jika anak anjingku terluka!?" Bentak inukimi.  " siapa?! Siapa yang sudah melukai anak anjingku?! Geram inukimi. " orang yang didepan ibulah yang telah melukai anak anjing!" Seru sesshomaru. Naraku dan byakuya menggeram.
    Dengan cepat, inukimi menyerang byakuya dan naraku. Byakuya yang terlambat menghindar, terkena cakar inukimi, sementara tubuh naraku tercampak diudara. " ce... cepat sekali.." gumam byakuya. Darah byakuya menetes ditanah. " berikutnya kepalamu!" Seru inukimi sambil menjilat darah byakuya di jari tangannya.
      Melihat tubuh naraku terbang bebas di udara, sesshomaru terbang dan berusaha menebasnya di udara. Tiba tiba saja, seorang wanita berbaju serba hitam datang ditengah mereka sambil membawa botol bambu. Ia lalu melemparkan botol bambu itu kearah naraku. Sesshomaru lalu memotongnya menjadi dua bagian. Air dari bambu itu lalu menyembur keluar. Setengahnya mengenai tubuh naraku.

    DEG..

    DEG..

    Tubuh naraku berdenyut. Setengah tubuhnya yang terpotong kembali seperti semula. Ia berubah menjadi seseorang yang sangat dikenal oleh sesshomaru dan inutaisho.
     " a... apa..." gumam inutaisho.
     Tangan naraku mengangkat kedua tangannya keudara saat pedang tenza zangetsu hampir mendekatinya.

    ZIIINGG

    Dari tangan naraku, keluarlah sebilah pedang yang sangat dikenal sesshomaru. Naraku menyeringai saat melihat keterkejutan sesshomaru.
    " pertarungan sebenarnya baru dimulai."
   

Tbc

Pada Suatu Hari Di Zaman FeudalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang