" byakuya, aku ingin kau ke utara dan menangkap sang siluman pohon, meiact." Perintah naraku. " meiact? Bukankah ia hanyalah siluman pohon yang lemah? Untuk apa kau memerlukannya?" Tanya byakuya. " dia memang siluman lemah, byakuya. Tapi, dia memiliki racun yang sangat mematikan dan tidak ada penawarnya." Seru naraku. Yang bisa memurnikan racun meiact hanyalah miko sekelas kikyo dan kolam susu tendo jigoku. Tapi, kikyo sudah mati. Dan kolam itupun kolam ilusi. Tidak ada seorangpun yang mengetahui keberadaanya. " aku ingin kau menangkapnya dan membawanya hidup hidup. Tapi, berhati hatilah dengan akarnya. Karena disitulah racunnya." Sambungnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Beberapa jam yang lalu sebelum koga dan sesshomaru marah:
Flash back
Inuyasha dan teman teman melakukan perjalanan kembali. Tiba tiba saja, miroku berhenti. Ia melihat kearah samping. " ada apa miroku?" Tanya inuyasha. " aku mendengar suara." Seru miroku. " suara? Aku tidak mendengar apa apa." Seru inuyasha. " aku juga." Seru sango dan kagome. " tidak. Aku yakin sekali aku mendengar suara." Seru miroku. " itu pasti suara seorang gadis yang dalam bahaya di tengah hutan. Sebagai seorang pria yang baik, aku harus menolongnya." Sambungnya semangat. " justru kaulah yang paling membahayakan." Gumam inuyasha. Kagome, sango dan shippo mengangguk bersama.
Miroku langsung bergegas pergi kearah suara. " mi.. miroku.. tunggu.." teriak inuyasha. Mereka mengejar miroku dari belakang. Miroku tersandung, dan...
Mata inuyasha dan teman teman membulat. Besar. Bukan.. bukan karena miroku tersandung. Tapi, karena objek tidak biasa didepan mereka. Miroku tersandung, dan tanpa sengaja, miroku menarik hakama milik sesshomaru dan koga. Benar benar menariknya, hingga tampak sesuatu yang sangat ehm... intim.
Para gadis langsung berteriak sambil menutup matanya. Inuyasha tertawa terbahak bahak. Aura membunuh sangat kental keluar dari mereka. Mereka menatap miroku dengan tatapan yang menjanjikan kematian. " sepertinya aku memiliki target lain selain naraku." Gumam koga dengan tatapan mematikan. " aku juga." Seru sesshomaru dengan nyala api berkobar di matanya. Miroku menelan ludah. " oh, Tuhan.." gumamnya.
End
Asap sudah mengepul dikepala koga dan sesshomaru. Sudah 1 jam inuyasha menertawakan mereka jika mengingat kejadian itu. " sudah selesai tertawanya, koi?" Sindir koga. " ah, maaf.. maaf." Seru inuyasha. Miroku dan teman temannya berdiri dibelakang inuyasha. " minggir, puppy. Aku akan membunuh biksu bejat itu." Bentak sesshomaru. " sesshomaru, kau tidak akan membunuh siapapun disini." Seru inuyasha. " aku akan membunuhnya dan menjadikan dia santapan kawanan serigalaku." Seru koga.
" tidak, koga." Seru inuyasha menatap koga. " Sudahlah.. sesshomaru, koga. Maafkanlah dia. Dia tidak sengaja." Bela inuyasha. " tidak sengaja, kau bilang? Setelah membuat malu sesshomaru ini?!" Bentak sesshomaru. Ia lalu menarik bakussaiga dari sarungnya. " jika begitu, aku juga tidak sengaja membunuhnya dengan bakussaiga." Sambungnya. " baiklah, biar aku yang menghukummnya sebagai gantinya. Bagaimana?" Usul inuyasha. " tidak! Kau pasti melepaskannya, koi." Bentak koga. " biar kami yang menghukumnya. Aku akan merasa puas jika sudah mengoyak tubuhnya." Sambungnya.
Inuyasha menghela nafas. Ia sudah kehabisan ide dan cara agar mereka mau memaafkan miroku.
Tiba tiba..
Tringg..
Sebuah lampu pijar menyala ( seperti di anime)
" baiklah, begini saja. Aku akan memberikan kompensasi untuk kalian jika kalian memaafkan biksu bodoh ini." Seru inuyasha. " kompensasi?" Seru koga dan sesshomaru bersamaan. " aku yakin kalian akan menyukainya." Seru inuyasha. " i.. inuyasha.." seru teman temannya cemas. " tenang saja." Seru inuyasha menenangkan hati teman temannya.
" nanti malam temui aku disini." Seru inuyasha misterius.
" hanya aku... dan.. kalian.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pada Suatu Hari Di Zaman Feudal
FanfictionZaman feudal... Zaman yang penuh keajaiban... Susana yang tenang dan damai, burung berkicau riang dan matahari yang hangat.. Tapi tiba tiba saja suasana damai itu dirusak oleh satu hal.. Musim kawin.. Dimulai dari keinginan inukimi yang ingin memili...