bagian 15: pertanda

1.5K 122 14
                                    

Kagome menatap tajam pada koga. " jadi, dia pura pura dikendalikan oleh naraku?! Kurang ajar! Naraku, aku tidak akan memaafkanmu!" Batin kagome. Dengan sisa tenaganya, ia membidik panah ke atah koga. Naraki menyeringai.
Syung...
Pyar....
*****************************************
Inuyasha berlari sekencang kencangnya. Ia sampai didesa kaede. Tidak ada. Tidak ada orang disini. " shippo! Mana kagome dan lainnya?" Tanya inuyasha melihat ke samping. Shippo tidak ada. Aneh. Padahal, tadi shippo disampingnya. Sekarang, dia menghilang.
*****************************************
Pohon di belakang koga ambruk, memperlihatkan wujud naraku. Naraku terkejut. " mustahil! Bagaimana..." seru naraku. " kau memang licik, naraku! Kau sengaja membuatku merasakan aura shikon no tama palsu pada koga agar aku memanah koga." Bentak kagome. " jadi, dia menyadari itu?" Batin naraku. " matilah kau, naraku!" Bentak kagome. Sekali lagi, kagome menembak panah saat naraku hendak melarikan diri. Terlambat. Panah itu mengenai naraku.
Tubuh naraku hancur dan menjadi shikigami. " shikigami lagi!" Gerutu koga.
*****************************************
Inuyasha berjalan sambil melihat kekiri dan kekanan. Tidak ada seorangpun disini.
Srak
Srak...
Sesuatu menjulur kearah inuyasha.
Zrat
Inuyasha ambruk. Darah menetes dari bahu kanan inuyasha. " a... apa.." seru inuyasha terkejut. Naraku datang sambil menginjak tangan inuyasha. " apa kabar, inuyasha." Seru naraku meyeringai. " naraku?!" Seru inuyasha. " kau tahu, inuyasha? Mengapa aku menyerangmu sekarang? Karena sekarang adalah malam bulan baru. Malam disaat kau menjadi manusia." Seru naraku menyeringai. Naraku lalu mengangkat tubuh inuyasha dengan sulurnya. " ja... jadi... shippo itu.." seru inuyasha terbata bata. " ya, shippo itu palsu. Agar aku bisa memancingku kemari untuk membunuhmu." Seru naraku.
" tapi tentu saja, aku tidak akan langsung membunuhmu. Aku akan menyiksamu dulu secara berlahan lahan." Seru naraku.
ZRAT
ZRAT
Darah segar menetes ditubuh inuyasha. Haorinya robek robek. Mata inuyasha mulai kabur. Mulutnya memuntahkan darah berwarna hitam. Salah satu sulur naraku mengelus pipi inuyasha. " inuyasha, tidak kusangka kau sangat manis dan imut jika dilihat dari dekat. Pantas saja, koga dan sesshomaru berebut menjadi sememu. Bagaimana jika sebelum kau mati, kita bersenang senang dulu?"
Sulurnya melepaskan haori inuyasha berlahan lahan.
Liontin foto kagome terlepas. Liontin itu terjatuh dalam keadaan terbuka. Foto inuyasha tergores.
" pe...perasaan tidak enak apa ini?" Batin sesshomaru sambil mengenggam pedang inuyasha.
" ja.... jangan jangan... koi..." batin koga.

Pada Suatu Hari Di Zaman FeudalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang