Inutaisho bertopang dagu. Ia duduk dipojok kamar bersama rin. Kadang, ia menghindar jika sesuatu mengenai diri mereka. Ia menatap kamarnya yang menyedihkan. Ranjang yang terbelah 5, atap dan dinding berlubang dimana mana, meja dan berbagai perlengkapan kamar rusak semua. Inutaisho menghela nafas. " perbaikan lagi." Batinnya.
Drap..
Drap...
Brak...
Krak...
Pintu kamarnya rusak. Lagi lagi inutaisho menghel nafas. " jika begini terus, sepertinya aku bisa jatuh miskin." Batin inutaisho. Sesshomaru dan inuyasha berhenti bertarung. " mana?! Dimana menantuku?" Seru inukimi sambil mengedarkan matanya. Matanya tertuju pada inuyasha. Bibirnya tersenyum lebar. " manisnya.." serunya. Inuyasha langsung berwajah sulit diartikan. " kau memang pandai memilih wanita, sesshomaru! Ibu bangga padamu!" Puji inukimi. " aku bukan wanita!" Bentak inuyasha.
" eh.." inukimi mengenyitkan dahi. " dia benar, ibu. Menantumu ini adalah seorang pria." Seru sesshomaru. Inukimi lalu meraba raba dada inuyasha. Inuyasha risih, sesshomaru cemburu... lagi.. dengan wajah polos, inukimi membuka sedikit kimono inuyasha dan mengintip. " hei!" Seru inuyasha sambil menarik kimononya yang di genggam inukimi. Tanpa peduli jeritan inuyasha, inukimi membuka hakama inuyasha dan mengintipnya. " hentikan, cabul!" Bentak inuyasha. " sialan! Aku iri!" Batin sesshomaru.
" kau benar benar seorang pria!" Seru inukimi. " kan aku sudah bilang!" Teriak inuyasha. " imutnya!" Seru inukimi. Lagi lagi inuyasha berwajah sulit di artikan. " ayo, menantu, aku akan memandikanmu dengan wewangian dan mendandanimu!" Seru inukimi sambil menarik tangan inuyasha. " ti.. tidak perlu." Tolak inuyasha. jangan malu malu. Mulai sekarang, panggil aku ibu. " perintah inukimi. " peduli amat! Lepaskan aku!" Bentak inuyasha. Inukimi berhasil menyeret inuyasha keluar, tapi diluar inuyasha memeluk pilar seperti koala, sementara inukimi terus menarik kimono inuyasha.
" kau memang keras kepala, anakku!" Seru inukimi sambil terus menarik inuyasha. " berhenti memanggilku anak dan menantu!" Bentak inuyasha. " kau adalah istri anakku, jadi kau menantuku. Dan aku sudah memutuskan, siapa yang menjadi menantuku berarti dia akan kuhanggap sebagai anakku." Seru inukimi masih menarik kimono inuyasha.
Krak
Krak
Pilar yang dipeluk inuyasha retak dan patah. " nah, anakku yang manis, ayo ikut ibu." Seru inukimi sambil menangkat inuyasha dibahunya. " turunkan aku! Berhenti memperlakukanku seperti wanita! Aku laki laki!" Bentak inuyasha sambil meronta ronta.
*****************************************
Sango yang sudah sadar, segera memeluk kagome. " kagome.. maafkan aku.." isak sango. " sango, ini bukan salahmu." Seru kagome. " tapi... aku yang.." isak sango. " tenanglah, sango. Aku tidak apa apa. Jangan khawatir." Seru kagome lembut.
Crash...
" a... apa... yang.."
Miroku dan teman temannya menatap koga horor. Koga merobek tubuh miroku dengan cakarnya. " tu... tubuhku... bergerak sendiri." Seru koga.
*****************************************
Sesshomaru melihat kekiri dan kekanan. Inuyasha tidak ada. Dimana dia? " ukemu di kamarmu, sesshomaru." Seru inutaisho sambil merangkul seshomaru. " aku tahu kau gugup. Jangan khawatir, itu biasa terjadi pada pasangan pengantin." Seru inutaisho. " aku akan memindahkan tempat tidur rin, agar kau tidak terganggu, dan agar rin tidak mendengar suara suara dari kamarmu." Sambungnya sambil menyikut sesshomaru.
Sesshomaru langsung memuntahkan arak yang diminumnya. " ayah.." seru sesshomaru blush. " ayolah, sesshomaru. Kau pikir, kau sedang bicara dengan siapa. Ayah tahu, dari ditandai sampai sekarang, kau pasti belum pernah melakukan " ritual" itu kan?" Seru sesshomaru. " kok, tahu." Batin sesshomaru sambil menghela nafas.
Inukimi lalu menghampiri sesshomaru dan memberikannya sebuah botol. " ini untukmu." Serunya. Sesshomaru mengenyitkan dahi. " apa ini?" Tanyanya. " itu adalah ramuan ibu dan anak. Siapapun yang meminum ramuan ini, pria atau wanita, siluman atau manusia, mereka bisa hamil anak pasangannya tanpa bersetubuh." Seru inukimi. " tapi, ibu. Inuyasha memiliki dua seme." Seru sesshomaru. " bagaimana aku tahu kalau yang dia kandung adalah anakku?" Sambungnya. " jangan bilang, kau merebut uke orang lain, sesshomaru." Tuduh inutaisho. " tentu tidak, ayah." Seru sesshomaru memutar bola matanya.
" jika begitu, minumkan ramuan ini baru bersetubuhlah. Maka, anak yang dikandung ukemu akan menjadi anak anjingmu." Seru inukimi. Sesshomaru diam. Berfikir. " ayolah, bodoh! Berhenti mengulur waktu! Cepat buatkan untuk kami anak anjing yang banyak dan lucu lucu." Desak inukimi. " aku juga mau, ibu.. masalahnya ada pada menantumu." Batin sesshomaru. Inutaisho dan inukimi langsung menarik sesshomaru pergi ke lorong yang jaraknya beberapa meter dari kamarnya. Mereka diam dilorong, sementara sesshomaru berjalan masuk.
"ganbatte!" Seru inukimi dan inutaisho menyemangati sesshomaru. ( seperti yang di lakukan inuyasha dan kagome saat memberi semangat sota di anime.). " aku anak dari orang aneh ini?" Batin sesshomaru.
*****************************************
Trang..
Tring...
Cakar koga beradu dengan tongkat miroku. Sudah hampir 2 jam, mereka bertarung. " a... aku harus mengentikan mereka." Seru kagome. Kagome lalu melihat kekiri dan kekanan. Ia lalu melihat busur dan anak panahnya yang tergeletak tidak jauh darinya. " shippo, tolong ambilkan anak panah itu." Perintahnya. " baik." Seru shippo.
*****************************************
cklek
Kriet
Tidak ada. Inuyasha tidak ada dikamarnya. Dimana dia? Ia lalu melihat kearah pengawalnya. " mana, inuyasha?" Tanya sesshomaru. " tidak tahu, tuan. Tuan inuyasha berada didalam kamar dari tadi. Beliau tidak ada keluar." Seru pengawal itu. Sesshomaru lalu berjalan ke dalam kamar. Angin berhembus kencang dari jendela yang terbuka.
Trak..
Sesshomaru melihat kelantai. Sebuah pedang tergeletak di lantai. Tessaiga? Bukan. Bukan tessaiga. Sesshomaru lalu mengambil pedang itu. " bukankah ini pedang tensa zangetsu milik inuyasha? Mengapa ada disini? Apakah inuyasha buru buru keluar, makanya ia lupa membawa pedangnya? Tapi, kenapa?" Batinnya.
" inuyasha.."
*****************************************
Hah..
Hosh..
Miroku terluka cukup parah karena cakar koga. " sial! Aku tidak bisa menyerang atau membuka lubang angin. Jika terus seperti ini, aku bisa mati." Batin miroku. " terima kasih, shippo." Seru kagome. " baiklah, aku hanya perlu memusatkan pikiranku untuk merasakan pecahan shikon no tama." Seru kagome. Kagome tersentak.
" tidak mungkin... aku merasakan merasakan pecahan shikon no tama pada orang ini... jangan jangan, dia..."
" ketahuan, ya..." seru naraku menyeringai
KAMU SEDANG MEMBACA
Pada Suatu Hari Di Zaman Feudal
FanfictionZaman feudal... Zaman yang penuh keajaiban... Susana yang tenang dan damai, burung berkicau riang dan matahari yang hangat.. Tapi tiba tiba saja suasana damai itu dirusak oleh satu hal.. Musim kawin.. Dimulai dari keinginan inukimi yang ingin memili...