bagian 2: menjadi pria dewasa

6.2K 314 23
                                    

Sesshomaru melesat maju.
Aroma itu!!
Aroma yang lezat itu..
Semakin dekat..
Sesshomaru menaikkan alisnya.
Bukankah itu teman serigala inuyasha? Sedang apa dia di semak semak?
" sedang apa kau disini, serigala?"
Koga meng-shut-kan sesshomaru dan menariknya kebawah. Sesshomaru lalu melihat objek yng menjadi penglihatan koga.
Rambutnya yang hitam dan mata abu abu. Kulitnya bersinar. Pada saat ini sesshomaru mengerti apa yang ayahnya lihat di pasangan manusia itu, karena sekarang dia melihat hal yang sama di hadapannya. Murni, kecantikan, tanpa noda. Keterlambatan dan gairah menjadi satu. Untuk pertama kalinya jantungnya bertdetak dan dalam semua kejujuran itu membuatnya takut. Sesshomaru, Lord of the Western Land yang dingin praktis harus bertekuk lutut pada manusia.
Apakah sang ayah memiliki ketakutan yang sama seperti ia menatap istri manusianya? Mencengkram dada anda, mencuri nafas anda dan membuat anda lemah seperti bayi yang baru lahir. Membuat anda tidak berdaya seperti anak anjing. Tidak terbayangkan dan tidak terpikirkan. Nyata. Kecantikannya mampu mencuri hatinya yang beku dan bimbang.
Karena terlalu menunduk, hidung koga terkena rumput dan..
ACHO!
" siapa disana?"
Sessjomaru dan koga lalu keluar dari tempat persembunyiannya. " wah... wah.. coba kita lihat apa yang kita temukan disini. Apa kalian sedang mengintipku memakai pakaian? Sungguh memalukan" Sindir inuyasha. Mereka tidak menjawab. Mereka mendekat. Dengan tatapan tidak biasa.
Cinta, keinginan dan... nafsu..
mereka lalu menarik inuyasha dan menjepitnya di pohon dengan seringai. Inuyasha terkesiap dan berusaha mendorong mereka. Tapi tidak berhasil. Mereka lalu mulai menjilat leher inuyasha di kedua sisi dan ketika mereka menemukan tempat, mereka mengangguk dan mengigitnya. Inuyasha terengah engah dan mengeluh saat gigi tajam mereka masuk ke kulitnya. Dan tiba tiba saja inuyasha merasa terhubung denga mereka berdua.
" apa kau yakin, pendeta?" Tanya sango. Miroku mengangguk. " ya, aku tidak sengaja melihat tanda kawin nona kagome saat sedang membetulkan rambutnya. Tidak salah lagi. Mereka sudah kawin." Cerita miroku. " tapi, kenapa mereka tidak memberitahu kita?" Tanya sango. " mungkin karena malu." Seru miroku. " aku menduga, mereka kawin saat inuyasha berada ditempat nona kagome baru baru ini." Analisa miroku. Miroku diam. Berfikir.
" apa yang sedang kau pikirkan, pendeta?" Tanya sango. " menurutku, mereka pasti belum melakukan hal " itu"." Seru miroku. " melakukan hal " itu"?" Tanya sango. " malam pernikahan." Seru miroku. " pe.. pendeta... kau..." seru sango marah dan malu. " oh, ayolah sango.. seperti yang kita tahu, inuyasha adalah lelaki yang polos, pemalu dan lugu. Menurutku, setelah ia menandai nona kagome, dia pasti memerah karena malu dan tidak menatap nona kagome. mereka pasti hanya duduk bersama tanpa melakukan apapun." Seru miroku. " karena itu.." seru miroku meringai nakal. " karena itu.." beo sango.
Sesshomaru dan koga menyeringai.
Inuyasha melotot pada mereka. Dia terkejut pada apa yang baru saja mereka lakukan. Luka di lehernya berdenyut denyut. Rasa sakitnya tidak tertahankan.
" aku benci kalian."
" kau akan tumbuh dengan mencintai kami."
Sesshomaru mendekati inuyasha dan mengkalungkan sebuah collar. Berlahan lahan, collar itu itu memudar dan menghilang dari pandangan.
" a.. apa yang.." seru inuyasha. " kau harus memakai itu saat sememu tidak ada, inuyasha. Itu akan melindungimu dari siluman yang ingin menandaimu. Dan itu akan mengingatkanmu jika kau sudah kawin." Seru sesshomaru. " collar itu hanya aku yang dapat membukanya. Dan jangan khawatir. Itu adalah collar sihir. Hanya siluman yang dapat melihatnya." Sambungnya.
" nah, koi. Aku pergi dulu. Nanti kita akan berjumpa lagi. Jadilah uke yang baik dan jangan nakal." Seru koga.
" aku juga. Jaga dirimu puppy." Seru sesshomaru.
Mereka lalu pergi.
Miroku memengang sebuah gelas yang berisi cairan berwarna hijau seperti teh. Uapnya masih mengepul tanda cairan itu baru matang. Aromanya sungguh lezat.
" kau yakin ini akan berhasil, biksu?" Tanya sango. " tentu saja. Ramuanku ini adalah ramuan rahasia buatanku sendiri. Dan tentu saja aku membuatnya dari bahan bahan pilihan. setelah inuyasha meminumnya, ia tidak akan bisa menahan hasratnya, dan ia akan langsung melakukannya pada nona kagome." Seru miroku riang. " tapi, apa ini ide yang baik?" Tanya sango. " sango.. sango.." seru miroku sambil geleng geleng kepala. " jika kita menunggu inuyasha melakukan sendiri, kurasa sampai 100 tahunpun inuyasha tidak akan melakukannya. Ini demi kebaikan dia. Aku tidak mau sahabatku diejek karena tidak bisa melakukannya pada istrinya." Seru miroku. " lagipula sango. Apa kau tidak mau punya keponakan?" Sambungnya.
" ma.. mau sih.." seru sango. " tenang saja, sango. Setelah semua ini, mereka pasti akan berterima kasih pada kita." Bujuk miroku.
Tiba tiba saja, seorang penduduk masuk ke gubuk. " to.. tolong.. ada siluman." Seru penduduk itu. " apa, siluman?" Seru miroku. " tunjukkan jalannya." Seru miroku. Mereka lalu pergi mengikuti penduduk itu.
Shippo masuk gubuk. " haus sekali.." seru shippo. Matanya lalu tertuju pada sebuah gelas yang berisi cairan hijau. Ia lalu mengambil gelas itu dengan riang dan meminumnya. Tidak berapa lama, shippo agak mabuk. Wajahnya memerah. Tidak berapa lama, jaken masuk sambil mengomel. Shippo melihat jaken dengan tatapan yang sulit diartikan. Jaken berkeringat

Pada Suatu Hari Di Zaman FeudalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang