" apakah mereka belum datang?" Tanya sango. Kagome menggeleng. " mungkinkah mereka hendak menipuku?" Tanya siluman itu. " tidak.. tidak.. mereka tidak akan begitu. Tunggu saja, sebentar lagi juga sampai." Bujuk kagome. Siluman itu kembali duduk dengan resah.
Setelah sampai ditempat tujuan, inuyasha dan miroku turun dari kirara. Miroku lalu mengambil goni dari jubahnya. Mereka lalu masuk. Dihadapan mereka, duduk seorang pria.
" inuyasha, tumben kamu datang. Ada perlu apa?"
" mengapa kau membawa karung? Mengapa wajahmu seperti itu?"
BLETAK
DUAK
Orang itupun pingsan setelah mendapat 5 jitakan dari inuyasha. Miroku lalu mengikat kaki dan tangannya dengan tali dan memasukkannya kedalam karung. Setelah itu, mereka lalu pergi dengan kirara.
Rin menatap sesshomaru yang duduk dengan tenang. Gadis itu agak takut ketika ia dipanggil kekamar sesshomaru. Apakah tuan sesshomaru masih marah padanya? Apakah tuan sesshomaru akan membuangnya? Tidak.. dia tidak mau. Dia ingin bersama dengannya selamanya. Ia sudah menghangap sesshomaru sebagai ayahnya. Berlahan, matanya mulai berkaca kaca.
" rin.. ada yang ingin kukatakan padamu." Sahut sesshomaru. Rin diam. Ia meremas kimononya. Ia menunduk. " rin, aku sudah memiliki teman.. dan temanku adalah inuyasha." Sambungnya.
Mata cokelat rin membesar. " teman? Apa maksudnya? Apa maksudnya tuan sudah menikah?" Tanya rin. Sesshomaru mengangguk. Seuntas senyuman keluar dari mulut rin. Ia menari menari kecil.
" apakah yang tuan maksud inuyasha sama yang itu?" Tanya rin. Sesshomaru mengangguk.
" apakah inuyasha sama adalah pengantin wanita yang cantik?" Tanya rin riang. Sesshomaru blush sambil mengangguk. " dia sangat cantik, rin. Selain itu, dia juga sangat manis dan imut." Seru sesshomaru. Baiklah.. aku tidak bisa membayangkan reaksi inuyasha dipanggil pengantin wanita.
Rin kembali tersenyum riang. " apakah sesshomaru sama akan segera memberikan rin adik?" Tanya rin riang. Sesshomaru hampir tersedak untuk kedua kalinya. " pertanyaan itu bisa kamu tanyakan nanti pada ibumu." Seru sesshomaru blush. Rin kembali tersenyum ceria.
" tuan sesshomaru jatuh cinta!!" Girang rin. " ya, rin." Seru sesshomaru segera. Oh baiklah! Setidaknya hanya anak ini yang mendengarnya. " baiklah, rin. Sudah malam. Tidurlah." Perintah sesshomaru. " baik." Seru rin segera. Ia lalu berlari keluar sambil bersenandung senang.
Tidak lama kemudian, inuyasha dan miroku kembali. Inuyasha memanggul karung yang tadi mereka bawa. Karung itu menggembung. " apakah kau membawakan calon suamiku sesuai janjimu?" Tanya siluman itu. Miroku mengangguk. Inuyasha lalu mengeluarkan isi karung itu.
" totosai!!" Teriak kagome dan sango segera. Siluman itu menatap totosai yang sedang meliuk liuk seperti ulat karena diikat kedua tangan dan kakinya.
" yah, dia memang tidak setampan dan semanismu.." seru siluman itu menatap genit pada inuyasha. " dia juga tidak seseksi kamu.." seru siluman menatap miroku. " tapi tidak apalah." Seru siluman itu.
Siluman itu lalu pergi kesuatu tempat dan kembali membawa sebuah pedang. Pedang berukuran 5 kali lebih panjang dari tessaiga. Bersarung putih dengan motif bunga sakura.
" pedang ini bernama tensa zangetsu. Pedang ini dijuluki pedang 3 kehidupan dan manifesi dari sang pengguna. Semakin dekat dan erat jiwa sang pengguna dan pedang ini, maka daya hancurnya akan semakin besar. Pedang ini kuberikan padamu, tampan." Seru siluman itu. Inuyasha menerimanya.
" dan untukmu, pendeta seksi.." seru siluman itu. Ia memengang wajah miroku dan mencium bibirnya. Miroku langsung menjadi batu.
" sudah dulu, ya.." seru siluman itu memberi kiss bye pada inuyasha dan miroku.
Siluman itu lalu memanggul totosai dibahu dan membawanya kekamar.
Tidak lama kemudian..
" a... apa yang kamu lakukan?"
" tentu saja melakukan yang biasa dilakukan pengantin."
" he... hei... AAaahhhhh!!!!"
" pelan pelan!! Aku ini masih perjaka ting ting!"
" maaf aku terlalu semangat!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pada Suatu Hari Di Zaman Feudal
Fiksi PenggemarZaman feudal... Zaman yang penuh keajaiban... Susana yang tenang dan damai, burung berkicau riang dan matahari yang hangat.. Tapi tiba tiba saja suasana damai itu dirusak oleh satu hal.. Musim kawin.. Dimulai dari keinginan inukimi yang ingin memili...