" kyaa!"
" diamlah, rin!" Bentak jaken. " jaken sama. Rin takut petir." Seru rin memelas. " rin juga kedinginan." Sambungnya. " dia tidak takut dengan siluman, tapi takut dengan petir? Anak aneh." Batin jaken. " diam, dan tidurlah. Besok kita akan melakukan perjalanan menuju istana barat." Perintah jaken.
Hujan turun sangat deras disertai angin yang kencang dan petir yang kuat. Mereka lalu beristirahat disebuah kuil tua. Rin gemetaran karena kedinginan. Ia lalu melihat kearah sesshomaru dan koga yang tidur didekat pintu. Setelah itu, ia lalu melihat kearah teman teman inuyasha. Sango yang sudah menikah dengan miroku tidur berpelukan dengan kirara disampingnya. Ia lalu melihat kearah inuyasha. Inuyasha tidur memeluk kagome dan kagome tidur memeluk shippo.
Melihat hal itu, ia lalu teringat dengan ayah dan ibunya. Dulu, mereka juga melakukan hal itu kepadanya. Ia lalu berjalan kearah inuyasha, berharap inuyasha akan melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan dengan shippo padanya. Tapi, saat berada didepan inuyasha, rin berhenti. Ia menatap inuyasha.
Apakah inuyasha sama mau melakukan itu untuknya? Dia bukanlah siapa siapa bagi inuyasha sama. Selain itu, ia hanyalah anak kecil yang sewaktu waktu dapat dibuang jika merepotkan. Tidak. Dia tidak mau. Tanpa sadar, rin melamun dengan wajah sedih.
" rin.."
Rin melihat kearah inuyasha. " tidurlah di pangkuanku jika kau kedinginan. Aku akan menghangatkanmu." Seru inuyasha. " a... ah.." seru rin terkejut. " ada apa? Bukankah kau bilang, kau kedinginan dan takut petir?" Tanya inuyasha. Rin menurut. Ia lalu tidur dipangkuan inuyasha yang bersebelahan dengan kagome. Inuyasha lalu memeluknya dengan sangat erat. " hangat.." gumamnya. " rin, lain kali jika kau takut petir dan kedinginan, datanglah padaku. Mengerti?" Perintah inuyasha. Rin mengangguk. " itu tidak berlaku untuk kalian." Seru inuyasha tiba tiba.
" ......"
" ......"
Sango dan miroku tertawa tertahan. Walau tidak menyebut nama, tapi mereka tahu, ditujukan untuk siapa ucapan inuyasha barusan. Rin lalu tertidur lelap. Sesshomaru dan koga mengintip kearah rin dengan satu mata. Tidak lama kemudian, mereka menghela nafas.
" aku iri..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pada Suatu Hari Di Zaman Feudal
FanfictionZaman feudal... Zaman yang penuh keajaiban... Susana yang tenang dan damai, burung berkicau riang dan matahari yang hangat.. Tapi tiba tiba saja suasana damai itu dirusak oleh satu hal.. Musim kawin.. Dimulai dari keinginan inukimi yang ingin memili...